🍁 Deel 33

37 8 0
                                    

Sejak kematian Draven, Verzy diajak untuk mengenal seluruh perusahaan dan para anggota Draven.

Dimulai dari kantor pembuatan parfum terkenal yang sangat laku dipasaran.

Hingga markas Draven, dan semua proyek yang sedang dijalankan oleh Draven.

Kini, semua tanggung jawab dilimpahkan pada Grey, selaku sekretaris dan orang kepercayaan Draven.

Verzy memasuki tempat besar yang menjadi markas Draven untuk mengumpulkan anggotanya.

Disana banyak sekali pria berotot besar yang terlihat sangat kuat dan seram.

"Selamat datang nyonya Anthony!" Sapa mereka dengan kompak, membuat Verzy terjolak kaget.

Namun dia tersenyum. "Terima kasih."

Semua tampak berjalan seperti biasa walaupun tidak ada Draven.

Verzy tetap mengikuti Grey, sampai dia masuk ruangan khusus untuk Draven. Grey pun tidak ikut, dia hanya mengantar Verzy sampai depan pintu.

Ini... ruangan yang dipenuhi fotonya?

"Kamu bener bener stalker yang hebat, Aven," ucap Verzy menatap foto Verzy yang difoto secara diam diam dijalan.

Calia pun ada disana bersamanya.

Verzy terkekeh saat melihat foto yang dia menabrak Draven pertama kali. Disana Draven terlihat seperti memeluknya.

"Ngapain yang ginian dipajang? Astaga."

Verzy mengusap foto single Draven, suaminya tampak gagah dengan jas formalnya.

"Erzy kangen kamu, Aven," lirih Verzy dengan sendu.

Tidak ingin terus berlarut, dia segera keluar dari ruangan itu.

"Aku mau pulang, Grey," ucap Verzy menatap Grey.

"Mari nyonya."

Grey pun mengantarkan Verzy pulang, dia akan pulang kerumah Anthony untuk sementara, dan akan kembali kerumah Draven setelah dirasa dia siap untuk tinggal dirumah penuh kenangan itu.

Setelah sampai, Verzy langsung bergabung dengan Anthony dan yang lainnya.

"Aku pulaangg," ucap Verzy dengan ceria, dia harus mengatur hatinya dengan pas, dia tidak boleh terus sendu dihadapan mereka.

"Oh bumiiill, kemari kemarii, ada yang ingin aku tanyakan," heboh Kyril.

Verzy langsung duduk disamping Kyril.

"Tanya apa kak?"

"Waktu itu, aku bertemu gadis bernama Shira, apa dia temanmu?" Tanya Kyril.

Verzy bertindak seolah berpikir. "Shira... oh iya Shira! Dia cewe yang pernah Draven tahan kak, tapi sekarang jadi temen aku."

Kyril terkejut. "Mantan tahanan Draven?!" Pekiknya.

Verzy mengangguk pelan mengiayakan, apa yang mengejutkan dari itu?

Kyril memuji selera adiknya, dia sangat ahli menemukan gadis waras dan cantik, meskipun dia gila?

"Kamu punya nomornya? Berikan padaku, aku ingin mencoba."

"Jadiin tahanan juga?" Tanya Verzy datar.

Kyril melotot tak terima. "Jelas tidak!! Aku akan waras bersamanya, dia harus bertanggung jawab karena sudah mengambil hatiku!"

Bruk

"Alay lo kak," cibir Sammy.

"Apa yang alay? Aku berkata jujur," sahut Kyril sewot.

|| Prisoner to be Loved || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang