🍁 Deel 27

43 8 0
                                    

Akhirnya, hari yang mereka tunggu tunggupun tiba. Hari dimana, Verzy akan terikat jalin sehidup sematinya dengan Draven.

Saat ini, Verzy sudah membalut tubuhnya dengan gaun baby blue sebagai gaun utama dipernikahannya. Dia hanya menunggu untuk selesai wajahnya dirias.

Brak

Semua penghuni ruangan itu terkejut dengan gebrakan pintu yang dipaksa buka itu.

Verzy melihat sang pelaku dipantulan cermin, dia menatap heran Draven.

"Kenapa Aven? Erzy belom beres di make up nya, sana keluar lagi," ujar Verzy.

Namun Draven tak mengindahkan ucapan pengantinnya itu. Dia berjalan mendekat sampai berdiri disisi Verzy.

"Untuk apa kamu merias diri lama lama? Wajahmu sudah cantik tanpa sentuhan apapun," celetuk Draven yang sedari tadi menunggu Verzy.

Verzy berdiri dan berdecak pinggang, lelaki itu memang tidak mengerti apapun tentang perempuan.

"Terus Aven mau Erzy kucel gitu dihari pernikahan? Emang Aven mau nanti disangka sama tamu tamu, 'ih, itu istrinya tuan Draven? Kok polos banget sih, kayak orang kampung.' Gitu? Aven mau orang pikiran kayak gitu, gitu?" Omel Verzy meniru ucapan netizen.

Tak lama datang Anthony, Kyril dan Sammy kesana.

"Anak ini memang tidak tau kata sabar, Kyril, Sammy, isolasi dia sampai acara dimulai!" Perintah Anthony menatap jengkel putra keduanya itu.

Kyril dan Sammy langsung menghormat. "Siap yah!"

Kemudia mereka berdua menarik Draven keluar dari ruangan Verzy, walaupun sedikit berontak, tapi Draven cukup pasrahkan diri.

"Maaf untuk gangguannya, Verzy kamu boleh lanjut merias diri. Dan kalian! Buat menantuku secantik mungkin, dia harus menjadi seorang ratu!" Tegas Anthony saat berbicara para MUA lalu keluar.

Para MUA dan designer yang ada disana pun menerjap tidak percaya, mereka baru saja melihat keluarga Anthony yang notabene nya keluarga berwajah datar dan kejam.

Tapi kenapa hari ini mereka tidak melihat itu semua?

Verzy yang dapat merasakan hawa ruangan itupun mengutuk Draven habis habisan.

"Mba, bisa dimulai lagi?" Tanya Verzy sedikit canggung.

"Eh, oh, iya nyonya. Semuanya, pastikan tidak ada yang tertinggal sedikitpun!" Perintah kepala yang memandu mereka.

.

Pernikahan ini... Dekorasi yang tidak biasa ini... Sungguh pernikahan yang setiap orang dambakan.

Gedung 50 lantai itu dipenuhi hiasan hiasan dan wangi harum yang memanjakan hidung mereka.

Verzy sedikit tidak percaya, bahwa ini adalah pernikahannya. Hati nya merasa sedih, karena tidak ada satupun keluarga yang dapat menyaksikan hari bahagianya.

Draven dan Verzy sudah sah menjadi suami istri, mereka berdua masih berdiri diatas pelaminan yang seperti singgasana raja dan ratu itu.

"Apa yang menganggu pikiran kamu?" Tanya Draven mengenggam tangan bumil yang sudah menjadi istrinya.

Verzy hanya menoleh menatap Draven. Membuat Draven terbingung dengan tatapan Verzy. Dia menaikkan sebelah alisnya.

"Acaranya udah kayak acara kerajaan," cicit Verzy membuat Draven terkekeh gemas.

Draven mengulurkan tangannya mencubit gemas hidung Verzy.

"Tentu saja, karena di istana Anthony, kamu adalah ratu," ujar Draven, perkataan itu membuat Verzy malu dengan wajah yang memanas.

|| Prisoner to be Loved || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang