🍁 Deel 31

34 7 0
                                    

Mereka sedang berkumpul dirumah Anthony, mereka menunggu kabar dari Draven semalaman.

"Ayah, Draven udah pulang?"

Mereka sontak mendongak menatap Verzy yang baru saja bangun.

"Kenapa Draven belum juga mengirim pesan?" Gumam Anthony.

"Belum Zy, sini duduk, kita juga sedang menunggu kabar dari Draven," ucap Anthony menepuk kursi sebelahnya.

Verzy mengangguk dan duduk disana, meminum air dan memakan cemilan.

"Verzyyy, aku membuatkan susu dan roti panggang untukmuuuu," teriak Kyril yang datang dari dapur.

"Aku gak mood kak, aku mau nunggu Draven," tolak Verzy menggeleng pelan.

Kyril menggeleng. "Em em em, menunggu juga butuh tenaga, ayo makan, kasihan bayi yang ada diperut kamu, nanti mereka kelaparan."

Verzy hampir saja melupakan bayi yang ada diperutnya. Dia pun mengangguk untuk makan sarapan yang dibawa Kyril.

Sammy asik menggulir sosial medianya, matanya tiba tiba terpaku pada 1 berita yang baru saja keluar beberapa menit lalu.

Dengan cepat dia menyalakan tv ruangan itu, membesarkan volume agar telinganya tidak akan salah dengar.

Kyril yang melihat itu mendengus. "Apa kamu memiliki waktu untuk menonton Sam?"

"Sammy-"

"Ssstt... kita harus nyimak berita ini," ucap Sammy. Merekapun menatap televisi besar yang sedang menampilkan berita pagi.

"Kejadian ini terjadi pukul 3 dini hari. Dapat dilihat di kamera CCTV, Sekelompok geng sedang mengejar 1 orang yang sedang berusaha menghindari tembakan geng tersebut-"

"Korban diduga membanting stir karena kendaraan yang menghalangi lajunya-"

"Saat ini, tim keamanan dan beberapa polisi sudah turun tangan untuk tindak pencarian korban-"

"Menurut kabar yang baru saja, tim keamanan belum menemukan jejak apapun tentang korban, hanya ada kendaraan motor yang kini sudah berada ditangan mereka-"

Mereka yang tau mematung melihat berita, kamera, dan rekaman yang terjadi itu.

"Itu motor bang Aven?" Celetuk Sammy, membuat Verzy seketika menjatuhkan gelas susu yang baru seteguk dia minum itu.

Motor milik Draven katanya?

"Saya akan menyusul kegedung kemarin," ucap Grey berlari dengan cepat keluar.

Kyril pun ikut berlari. "Aku akan kelokasi kejadian, kalian tunggu dan jaga Verzy disini!" Teriak Kyril dengan wajah paniknya.

"Kendaraan diduga milik pengusaha tersukses yang berjalan dibidang parfum-"

Deru jantung Sammy dan Anthony benar benar cepat, pengusaha bidang parfum...

"Bernama Draven.K Anthony."

Dunia seolah runtuh, Verzy menutup mulutnya dengan air matanya yang sudah mengalir.

Begitu juga dengan Anthony dan Sammy yang terkejut nama keluarganya disebut.

"Tidak, itu tidak benar!" Ujar Anthony dengan keras.

Sammy menarik nafas dalam, kembali menatap berita itu.

"Untuk kabar berikutnya, akan disampaikan langsung disiaran siang ini, kita akan kembali setelah yang satu i-"

Anthony mencabut saklar televisinya, dia muak dengan berita itu.

|| Prisoner to be Loved || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang