Part 26

977 39 7
                                    

Happy Reading 💕

   Sebuah paper bag berisi masakan kesukaan sang menantu jatuh ke lantai. Nyonya Choi tak pernah menduga begini kelakuan sang menantu kesayangan di belakang putra nya yang tengah terbaring koma di rumah sakit. Berselingkuh dengan adik ipar nya sendiri ? Apakah sang menantu se- rendah itu hingga harus menggoda putra bungsu nya ?

Kepala pening bukan main, kini nyonya Choi duduk di sofa dan sang menantu serta putra bungsu nya duduk di kursi sebrang meja. Beberapa menit yang lalu ketika ia tiba di dapur ia tak menyangka melihat putra bungsu nya tengah memeluk erat sang menantu dari belakang, tampak begitu mesra seperti sepasang pengantin baru ?

"Sejak kapan ? "Suara nyonya Choi begitu nyalang

"Mama, Jihoon bisa jelaskan semua nya ma, Jihoon bersumpah hanya mencintai Seungcheol mama ! Tadi itu gak seperti yang mama lihat "

"Alasan klasik! Soonyoung apa dia menggoda mu ? Jawab yang jujur Soonyoung "

"Mama aku gak serendah itu mama, tolong percaya sama Jihoon mama !"

"Aku sedang bertanya pada putra ku Jihoon ! Bisa tolong kamu diam sebentar ?!"

"Soonyoung ..."tatapan sang mama begitu memohon pada Soonyoung, tentu saja sang mama berharap apa yang akan keluar dari mulut Soonyoung adalah pengakuan yang jujur.

"Mama tidak salah lihat, Soonyoung memang peluk Jihoon.  Kami saling mencintai ma.. "

"Soonyoung jangan bicara omong kosong ! Gak ma ! Dia bohong ma ! Selama ini dia yang maksa Jihoon ma, dia juga yang celakain Seungcheol sampe koma "

Byurrr

Jus dalam gelas di meja kini tumpah di wajah Jihoon,  sang mertua menyiram nya tepat di wajah nya.

"Jihoon kamu gak apa-apa ? " Sahut Soonyoung lembut sambil mengusap wajah Jihoon dengan jemari nya, tapi Jihoon tepis.

"Astagah Ya Tuhan,  dosa apa yang aku perbuat di masa lalu hingga putra-putra ku jadi seperti ini "Nyonya Choi menekan dada nya

"Kasihan sekali Seungcheol ku,  akan ku pastikan kalian segera bercerai ! Dan Soonyoung! Jika kamu sayang mama, jauhi Jihoon ! "Nyonya Choi pergi meninggalkan rumah itu, Jihoon menangis sambil memaki Soonyoung . Ia pukuli dada Soonyoung, kini pernikahan nya dengan Seungcheol berada di ujung tanduk . Ini semua salah Soonyoung,  dan kali ini Soonyoung tak ada perlawanan apa-apa, dia terima saja di pukuli dan di maki kakak ipar nya.

Seungcheol, gue ini seperti nya hanya anak pungut di keluarga Choi. Selalu hanya Seungcheol yang di utamakan, gue hanya figuran. Selalu hanya Seungcheol yang beruntung, dia beruntung banget punya elu Lee Jihoon. Meski elu udah se kotor ini, Seungcheol masih cinta sama lu, dan elu juga masih se cinta ini sama dia meski dia koma sekarang bahkan gak tahu kapan bakal bangun. Boleh gue iri ! Bolehkah gue gantiin posisi Seungcheol di hati lu Jihoon ? Ucap Soonyoung dalam hatinya.

"Maaf "hanya kata itu yang keluar dari bibir Soonyoung, sangat pelan . Entah apakah Jihoon dengar atau tidak karena terlalu sibuk menangis sesengukan .

****


Ruang Rawat Seungcheol
.
.

Nyonya Choi duduk di kursi, dia menatap putra pertama nya yang masih betah berbaring di atas ranjang dengan peralatan medis yang ada di tubuh nya.

"Seungcheol putra mama yang paling berharga , apa kamu gak mau bangun sayang ?"

"Mama ingin ceritakan sesuatu tentang istri mu , mama sangat kecewa pada Jihoon "

"Dia gak setia sama kamu sayang, dia berselingkuh dengan Soonyoung "nyonya Choi terisak, tangis pecah. Sungguh ia tak menyangka dengan apa yang ia lihat tadi di rumah Seungcheol. Bisa - bisanya sang menantu tega mengkhianati sang suami yang tengah tak berdaya di rumah sakit. Kenapa pula tega merayu adik ipar nya sendiri ? Putra bungsu nya terlalu polos hingga menganggap rayuan tipu daya Jihoon sebagai cinta. Nyonya Choi sungguh merasa miris, ia harus buat Seungcheol mencerai kan Jihoon dan Soonyoung juga harus melupakan Jihoon.

"Cheol sebaik nya kamu ceraikan Jihoon, mama akan urus semua nya, mama hanya perlu cap jari kamu. Besok akan mama urus, sekarang mama harus pergi dulu " nyonya Choi beranjak dari kursi, lantas ia mulai melangkah menuju pintu.

"Ma...Ma.... "Baru tiga langkah dan nyonya Choi langsung berbalik mendengar suara itu, ia lihat putra nya membuka mata nya,  sang putra sudah sadar dari koma nya.

"Seungcheol! Astagah putra mama sudah sadar ! "Sahut nyonya Choi menyentuh wajah sang putra

"Jihoon... dimana istri ku ma ..."

"Mama panggil kan dokter sebentar ya "sahut nyonya Choi seraya keluar dari ruang rawat tersebut.















Jihoon datang kerumah sakit segera setelah mendapat telepon dari sang mertua, ia tak menyangka suami tercinta nya kini benar -benar bangun. Bahkan tengah duduk di atas ranjang.

"Cheol.... "Jihoon berdiri dengan mata berkaca -kaca

"Jihoon istri ku "Seungcheol tersenyum sambil rentangkan tangan nya, sang istri langsung menubruk tubuh nya, memeluk erat tubuh Seungcheol sambil menangis haru.

"Cheol...ini bukan mimpi kan ... Cheol..."

"Enggak sayang, ini buka mimpi "

"Cheol ....hiks ...hiks ...."














Keesokan harinya Seungcheol di izinkan pulang, memakai kursi roda.  Sayang nya meski Seungcheol di nyatakan telah sembuh tapi kaki nya belum bisa berfungsi dengan baik alias di nyatakan lumpuh  sementara.  Bukan masalah bagi Jihoon, ia siap merawat sang suami sampai bisa kembali sehat sepenuh nya . Perut yang kian membesar, sudah memasuki bulan ke 8 bukan menjadi halangan untuk nya berbakti pada sang suami. Jihoon itu kuat, ia sanggup bertahan meski dalam tekanan Soonyoung dan tetap setia menunggu sampai sang suami siuman.

Seungcheol begitu senang ketika sampai di rumah, ia rindu sekali rumah nya. Sang mama langsung pergi, ia masih menahan diri perihal memberi tahu kebejatan sang menantu. Tidak sekarang, biarkan putra nya menikmati masa rindu nya dengan sang istri. Nanti setelah waktu nya tepat, nyonya Choi akan meminta agar putra nya cerai kan istri yang tak setia itu.

"Berapa bulan sekarang "sahut Seungcheol meraba perut buncit Jihoon.

"8 ...bulan Cheol ...."

"Lama sekali aku koma "

"Iya ....sangat lama "

"Apakah sudah usg ? Apa jenis kelamin nya ?"

"Laki -laki "

"Sungguh ?" Senyum Seungcheol begitu indah, sebahagia itu sang suami saat tahu bayi dalam kandungan nya berjenis kelamin laki-laki .

"Disini gak cuma satu jagoan daddy, tapi ada dua "

"Sungguh ? Dua jagoan ? " Seungcheol kecup perut buncit Jihoon.

"Dua jagoan daddy ? Ini daddy sayang, bisa dengar suara daddy kan ? Kalian jangan ngerepotin Mommy ya "Jihoon tertawa kecil,  ingin sekali sejak lama perut nya di usap seperti ini oleh Seungcheol

"Jihoon, terima kasih banyak, aku mencintai mu sayang "

"Cheol ....i love you ...so much " wajah mereka mendekat, kedua bibir mereka kini telah menyatu. Lumatan demi lumatan terjadi menyalurkan rasa rindu mereka yang begitu membuncah tak tertahankan.

Soonyoung berdiri sudah cukup lama, dan kini menyaksikan sepasang suami istri tengah bercumbu menyalurkan rasa rindu. Ini bukan kali pertama, ia tersenyum kecut, tangan nya mengepal erat . Ingin marah tapi bukan hak nya, haruskah ia berhenti merusak ke bahagian dua insan yang saling mencintai itu ?

Tbc

Sorry for typo

Thanks for reading

Tim suami syah mana suara nya 🤭

Adek Ipar Mesum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang