Part 28

1.1K 37 7
                                    

Pada nungguin ya 😁

Happy reading 😚

Semalaman Jihoon tidur sembari memeluk sang suami, dosa nya pada sang suami sudah melewati batas. Dia tahu seharusnya dia meninggalkan Seungcheol, dia sudah sangat tidak pantas menyandang sebutan istri Seungcheol. Dia bangkit dari ranjang, menyibakan tirai lantas pergi untuk mengambil cucian di mesin cuci. Pelayan di rumah sudah tidak ada, Jihoon yang mengerjakan semua nya sendiri dengan perut nya besar. Dia kemudian menjemur pakaian di halaman belakang, sinar matahari pagi itu bagus jadi selesai menjemur pakaian dia mengajak sang suami untuk berjemur disana.

Soonyoung menyibakkan tirai kamar nya dan dia langsung di suguhi pemandangan yang bikin panas hati. Jihoon tengah menemani sang suami berjemur di sana. Soonyoung mengirimkan pesan pada Jihoon, meminta Jihoon untuk datang ke kamarnya.

"Cheol, Soonyoung meminta di buatkan sarapan, kamu mau disni atau kembali ke kamar?" Sakit sekali Seungcheol mendengar ucapan Jihoon, rasa sakit semalam seolah belum cukup.

"Disini saja Jihoon" sahut Seungcheol tersenyum kecut dengan tangan mengepal menahan emosi. Jihoon tersenyum dia mengecup pipi sang suami lantas bergegas menuju kamar Soonyoung.

Tanpa mengetuk pintu Jihoon masuk, dia melihat adik ipar nya tengah duduk di sisi ranjang dengan keadaan telanjang dada.

"Aku belum sempat membuat kan sarapan, kamu ingin sarapan dengan apa ?"

"Terdengar seperti seorang isteri yang sangat berbakti pada suami" Jihoon tahu itu sindiran

"Soonyoung jangan buang-buang waktu, pekerjaan ku banyak"

"Lu gak sibuk, lu cuma lagi ngurusin suami cacat lu doang. Sini duduk dekat gue biar gue bisikin mau sarapan apa " Soonyoung menepuk - nepuk kasur disisi nya.

Jihoon membuang nafas kesal lalu menghampiri Soonyoung, Soonyoung menarik tangan Jihoon agar terduduk di sampingnya.  Bibir semi tebal nya semakin dekat dengan daun telinga Jihoon dia tidak berisik tapi malah mengulum daun telinga sang kakak ipar.

"Soon nghhh " kedua tangan Jihoon sudah di kunci, puas mengulum daun telinga kini dia menjilati leher Jihoon. Mata Jihoon menatap jauh ke kaca jendela, dia melihat Seungcheol yang masih duduk di kursi roda membelakangi kaca jendela di halaman. Dia harap Seungcheol tak memutarkan kursi roda nya dan akan melihat Soonyoung yang tengah mencumbu nya.

"Lihat gue kalo lu lagi bareng gue jangan melihat ke tempat lain !" Soonyoung mencengkeram dagu Jihoon hingga Jihoon kini menatap nya. Bibir  Jihoon di sedot rakus, jemari nya meremas-remas puting Jihoon. Perlahan dia mengajak Jihoon untuk berdiri, saat ciuman terlepas Jihoon menggelengkan kepalanya dia seakan tahu apa yang akan Soonyoung lakukan selanjutnya. Tapi Soonyoung malah tersenyum, memang dia sengaja ingin Seungcheol melihat semua nya. Seperti kejadian tadi malam, sangat seru dan dia merasa sangat puas.

Tubuh Jihoon di dorong ke kaca jendela, suaranya cukup kencang dan Soonyoung yakin Seungcheol pasti mendengar suara benturan ini.

"Jangan Soon, please" mohon Jihoon tapi celana yang Jihoon pakai sudah raib. Tangan nya menempel pada kaca jendela, lubang anal nya tengah di tusuk dua jari, tubuhnya menggelinjang hebat. Reaksi tubuh Jihoon sangat Soonyoung sukai, perlahan ia masukan penis nya kedalam lubang anal Jihoon, kemudian ia menggenjot nya dengan keras dari belakang. Jihoon merintih, yang dia takutkan adalah Seungcheol melihat nya lagi, tak terbayang seberapa sakit lagi yang harus Seungcheol rasakan.

Seungcheol mulai merasakan kepanasan, dia bertanya-tanya mengapa Jihoon begitu lama. Dia pun memutarkan roda dengan tangan nya saat kursi roda nya berbalik bola mata nya membesar melihat tubuh Jihoon di himpit ke kaca jendela dan Soonyoung menggenjot nya dari belakang. Melihat bagaimana ekspresi Jihoon saat ini dia yakin sang istri di paksa. Sungguh biadab, tangan Seungcheol terkepal sudah tak tahan dia melihat kebejatan sang adik. Dia berusaha berdiri dengan perlahan, melangkahkan kaki dengan begitu sulit.

"Cheol..ahhhhh Cheol..." Sahut Jihoon yang melihat Seungcheol tengah berusaha melangkah kan kaki nya seperti balita yang baru saja belajar berjalan begitu hati-hati. Soonyoung mentertawakan hal itu, dia mencengkram rambut Jihoon lantas melumat bibir nya. Hal itu semakin memicu keinginan Seungcheol agar cepat sampai ke kaca jendela, dia ingin menghentikan Soonyoung.

Pinggang Jihoon di terik kebelakang dan kini hanya telapak tangan nya yang menempel di kaca. Soonyoung tak pernah memelankan ritme hentakannya, pinggang sang kakak ipar di cengkram kuat sesekali pipi pantat Jihoon doa tampar. Dengan susah payah Seungcheol sampai ke kaca jendela tapi kaki nya begitu lemas, dia pun jatuh terduduk di sana. Air mata nya menetes melihat sang istri dengan keadaan perut besar di paksa berhubungan badan oleh manusia biadab.

"Jihoonnn " ucap nya parau

Sperma menyembur di dalam lubang, Soonyoung mencabut penis nya lantas dia pergi begitu saja masuk ke dalam kamar mandi. Tubuh Jihoon ambruk ke lantai, kini kedua telapak tangan mereka saling menempel di kaca.

Tiba-tiba Jihoon merasakan mulas pada perut nya, mungkinkah dia mengalami kontraksi?

"Ahhh sakit Cheol tolong" ucap nya

"Jihoon kamu kenapa, Jihoon? Sayang?" Ucap Seungcheol panik. Dia berusaha menguatkan diri nya, mencoba berdiri kembali dengan kedua kaki nya. Dia harus bisa menolong sang istri, dengan niatan yang kuat dia bisa kembali berdiri, dia melangkah kan kaki nya mencoba lebih cepat agar dia bisa sampai kamar Soonyoung.



Namun ketika Seungcheol sampai ke dalam kamar, Jihoon sudah tergeletak di lantai dia pingsang. Seungcheol berteriak histeris dan mendekap tubuh sang istri. Mendengar teriakan Seungcheol, Soonyoung keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuh telanjang dan handuk yang terlilit di pinggang.

"Seungcheol?" Begitu kaget dia melihat Seungcheol ada di kamar nya, bagaimana bisa ?

"Siapin mobil! Jihoon kontraksi! Cepet Soonyoung!"

Soonyoung langsung menuju garasi menyiapkan mobil, dan Seungcheol menyusul nya dengan membawa Jihoon dalam pangkuan nya. Seungcheol langsung tancap gas, berlalu menuju rumah sakit meninggalkan Soonyoung yang masih berdiri mencoba mencerna semuanya.







Setiba nya dirumah sakit, Jihoon langsung di bawa ke ruang operasi karena Jihoon sudah waktunya untuk melahirkan. Seungcheol meminjam telepon rumah sakit untuk menghubungi kedua orang tua nya, memberi kabar bahwa sang menantu akan segera melahirkan cucu mereka. Seungcheol harap harap cemas menunggu di luar, kaki nya begitu terasa lemas sekarang. Suatu keajaiban dia bisa berjalan kembali dengan kedua kaki nya. Mulai detik ini takkan dia biarkan Soonyoung berbuat semena-mena lagi, dia bahkan berencana untuk menjebloskan sang adik ke penjara atas pelecehan yang dia lakukan terhadap sang istri, Jihoon perlu keadilan.

TBC

Sorry for typo

Thanks for reading

Voment and follow me 💗

Adek Ipar Mesum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang