Part 24

1.1K 47 5
                                    

Happy Reading 💕

Koma, dokter menyatakan bahwa Choi Seungcheol mengalami koma. Semua bersedih atas apa yang menimpa Seungcheol hanya satu orang yang tengah begitu gembira dengan berita itu, Choi Soonyoung. Dengan koma nya Seungcheol, perbuatan nya yang keji takkan pernah di ketahui oleh kedua orangtua nya. Para maid yang menjadi saksi tentu nya bisa dia bungkam dengan uang, itu hal mudah. Jihoon? Tak perlu khawatirkan umil ( uke hamil )satu itu, Soonyoung yakin Jihoon lebih memilih keselamatan kandungan nya dari pada membeberkan siapa pelaku yang telah membuat Seungcheol celaka hingga koma sekaran. Soonyoung merasa dunia dalam genggaman nya sekarang, dewi fortuna selalu memihak dirinya.

Karena kondisi Seungcheol yang koma yang boleh masuk ke dalam ruang rawat di batasi hanya boleh satu orang saja yang menjenguk tak boleh lebih dari itu lantas semua nya bergantian untuk menjenguk. Kedua orangtua Seungcheol sudah lebih dulu masuk tadi dan kini giliran Jihoon, dia memutuskan untuk terus menemani sang suami.

"Cheol...."ucap Jihoon lirih

"Kamu bisa denger aku kan ? "

"Aku mohon Cheol, buka mata kamu dengan segera "Jihoon mulai menangis

"Apa kamu akan diam saja atas apa yang Soonyoung lakukan pada mu ? "

"Adik mu itu harus di beri pelajaran atas semua kejahatan nya, jadi aku mohon Cheol bangun, hiks hiks "Jihoon tak sanggup lagi bicara, hati nya begitu sakit, ini sungguh tidak adil untuk Seungcheol. Mengapa orang sebaik Seungcheol harus mengalami kemalangan seperti ini ? Jihoon pikir seharusnya Soonyoung yang berbaring di tempat ini, kalau perlu mati saja dia, tolong cabut saja nyawa nya, ya Tuhan.












Soonyoung datang kerumah sakit dengan membawa pakain ganti dan juga bekal buatan sang mama yang di khusus kan untuk sang menantu.
Meski tak nyaman, Jihoon semalaman tidur di kursi tunggu di luar ruang rawat Seungcheol.

"Ji....ini gue bawa makanan sama baju ganti "sahut Soonyoung lembut, Jihoon menengadah

"Gak usah sok baik Soonyoung !"

"Gue gak sok baik kakak ipar, gue cuma di minta mama anterin ini buat lu. Ya terserah si kalo elu gak mau makan, gue cuma kasian ke bayi lu. Dan lagi emang lu nyaman apa gak ganti baju, gak mandi ?"

Soonyoung benar, bukan saat nya egois, bayi nya butuh asupan nutrisi dan dia juga butuh mandi dan ganti baju . Lantas dia mengambil paper bag yang Soonyoung bawa lantas pergi meninggalkan Soonyoung. Soonyoung tersenyum tipis dan masuk kedalam ruang rawat Seungcheol .

Senyum puas terlukis melihat bagaimana keadaan sang kakak tengah tak berdaya.

"Selamat pagi hyung, apa tidur begitu lama itu terasa nyaman ?"

"Apa hyung tersiksa karena tak bisa segera bertemu dengan Tuhan ? "

"Apa gue perlu membantu Hyung agar bisa mati dengan tenang ?" Tangan Soonyoung terulur bersiap melepaskan alat-alat medis yang tertempel di tubuh nya, namun ponsel nya berdering, lantas dia urungkan niat nya dan lebih memilih keluar dari ruangan dan menerima telepon yang ternyata dari kekasih bule nya, Shanon.

****

Sudah dua minggu Seungcheol koma dan tak ada tanda-tanda bahwa dia akan siuman. Keluarga hanya bisa berpasrah diri pada sang maha Pencipta, perusahaan Seungcheol jadi kacau tak ada yang memimpin . Kedua orangtua Seungcheol berfikir mungkin lebih baik untuk sementara waktu meminta tolong Soonyoung untuk memimpin perusahaan.
Namun ketika membicarakan hal itu, Soonyoung menolak, dia bilang Jihoon jauh lebih berhak mengurusi perusahaan Seungcheol. Tapi menurut kedua orangtua mereka, Jihoon takkan sanggup apalagi dengan keadaan Jihoon yang tengah hamil . Orang hamil tidak boleh terlalu stress, Jihoon sudah sangat stress dengan keadaan sang suami yang koma jika di tambah harus mengurusi perusahaan maka itu akan mengganggu kehamilan nya, nyonya Choi yakin .


Setelah bujukan dari sang mertua, Jihoon akhirnya pulang ke rumah Seungcheol. Dan yang menjaga Seungcheol di rumah sakit adalah sang mertua. Sebenarnya dia pulang bukan untuk istirahat tapi hanya untuk membahas soal perusahaan Seungcheol. Kalo saja Jihoon bisa egois, dia sungguh ingin mengambil alih perusahaan Seungcheol, dia yakin dia bisa tapi kandungan nya harus dia pikirkan.

Dan yang paling membuat Jihoon kesal adalah mengapa mertua nya justru merekomendasikan Soonyoung untuk mengurus perusahaan Seungcheol? Bocah bajingan itu bisa apa sih memang nya selain membuat orang lain menderita ?

"Aku bisa urus perusahaan Hyung dengan satu syarat, lu pasti tahu bahwa di dunia ini gak ada yang geratis Jihoon ?"Soonyoung memulai pembicaraan .

"Apa orangtua mu tahu bahwa kamu akan mengurus perusahaan hyung mu dengan sebuah syarat ?"

"Ini rahasia kita kakak ipar "

"Aku tidak mau ! Aku akan beberkan semua perbuatan mu pada orangtua mu ! "

"Silahkan, tapi ucapkan selamat tinggal pada bayi dalam kandungan lu. Gue gak pernah main-main sama ucapan gue Jihoon "

"Kamu gak akan berani nyakitin bayi ku "

"Why not ? Hyung gue aja bisa gue bikin koma, apalagi bayi dalam perut lu, tinggal gue perkosa lu sampe pagi "

"BAJINGAN !!!!! "teriak Jihoon

"Eyyy jangan bicara kasar, gak baik di denger sama bayi lu "Soonyoung mengusap perut buncit Jihoon dan segera Jihoon tepis telapak tangan Soonyoung.

"Gue bisa serius kok urusin perusahaan suami lu, emm gue rasa sih elu bakal setuju, meski lu nolak juga percuma, lu gak ada pilihan lain "jari Soonyoung bermain di pipi Jihoon .

"Terus apa syarat nya "

"Gampang kok ! Karena ngurusin perusahaan itu pasti gue bakal sibuk, jadi seminggu sekali gue bakal ke sini . Dan gue minta lu nyambut kedatangan gue dengan lingerie seksi, layanin gue kayak lu layanin suami lu, deal ?" Soonyoung tersenyum lebar usai mengucapkan kalimat-kalimat yang menyayat hati bagi Jihoon tapi Soonyoung sama sekali tak merasa berdosa sedikit pun.












Kehamilan Jihoon makin membesar, dia lantas mulai memeriksa kandungan nya. Dia penasaran dengan jenis kelamin sang jabang bayi yang tengah dia kandung . Hati nya menjerit, seharunya dia memeriksa kandungan nya bersama dengan sang suami tapi apa daya ketika sang suami justru tengah berbaring koma tanpa tahu akan sadar atau tidak.

Jabang bayi mulai terlihat di layar, mata Jihoon membesar ketika melihat penampakan janin di layar dan dokter berkata ada dua bayi dalam kandungan nya, untuk saat ini jenis kelamin dua bayi itu adalah laki-laki . Air mata menetes, Jihoon tak pernah menyangka jika bayi nya kembar, Seungcheol akan sangat senang jika tahu bayi yang dia kandung laki -laki . Tapi tiba-tiba bayangan wajah Soonyoung muncul, bayi ini mungkin salah satu nya benih Soonyoung, tidak Soonyoung tidak boleh tahu. Jihoon takkan biarkan Soonyoung mengambil bayi nya.

"Kalian hanya milik mommy dan Daddy Cheol "sahut Jihoon dalam hati nya.

Tbc

Sorry for typo

Thanks for reading

Voment and follow me 😊

Adek Ipar Mesum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang