Happy Reading 🤍
Firasat buruk kian terasa, Jihoon tahu ada hal yang Seungcheol sembunyikan dari diri nya. Jihoon mulai meragukan alasan kantor yang sering Seungcheol lontarkan ketika Seungcheol tiba-tiba pergi atau telat pulang. Ia sudah berusaha menepis apakah ada orang ketiga diantara mereka. Ia sedang hamil, bisa saja Seungcheol jajan di luar karena Jihoon tak bisa melayani Seungcheol karena keadaan nya. Padahal berhubungan badan tidak dilarang saat hamil asal hati-hati. Perut Jihoon semakin membesar, saat ia memakai baju kini perut nya memang menonjol. Ia pun harus membeli pakaian baru yang ukuran nya lebih besar. Karena Seungcheol selalu sibuk, lantas ia mengajak maid nya untuk menemani dia belanja ke mall. Sebenarnya Soonyoung sudah menawarkan diri tapi Jihoon tak mau jika ada yang melihat mereka bersama dan salah paham. Kemarin saja pacar Soonyoung salah paham, Jihoon tak mau lagi kejadian itu terulang.
Jihoon mulai fokus memilah pakain baru, ia mencoba beberapa di ruang ganti . Saat ia keluar dari ruangan sang maid membisikan sesuatu ke telinga nya. Tentu saja Jihoon tak bisa percaya begitu saja pada tuduhan sang maid jika tak melihat nya dengan mata kepala nya sendiri.
Jihoon lantas memberikan black card pada sang maid minta untuk membayar belanjaan ke kasir sementara dia akan mencari Seungcheol. Tadi maid nya bilang melihat Seungcheol dengan wanita lain.Jihoon mempercepat langkah nya, sambil mata nya terus mencari sosok Seungcheol ke segala sudut. Dia menemuka nya, Seungcheol sedang berada di toko sepatu, sedang duduk dan Nancy yang memilih milih sepatu. Jihoon tersenyum kecut, kenapa harus Nancy lagi ? Seungcheol bilang sudah memecat Nancy lantas mengapa mereka sekarang bersama ? Apa Seungcheol hanya pura-pura mempertahankan nya karena rasa kasihan ? Ah ya benar, Seungcheol hanya kasihan pada dirinya karena sedang hamil. Nancy itu sangat cantik dengan tubuh yang bagus, mustahil Seungcheol tak kepincut. Jadi Jihoon hanya jadi penghalang kebahagian mereka saja.
"Baby ....mommy pikir daddy mu akan lebih bahagia dengan orang lain, jika kita hanya hidup berdua kedepan nya bukan masalah kan baby ?"bisik Jihoon lirih sambil mengelus perut buncit nya.
Makan malam sudah tersaji, Jihoon menunggu kedatangan Seungcheol, ia harap kali ini Seungcheol tak pulang telat. Banyak hal yang ingin Jihoon sampai kan, dia berjanji kali ini takkan goyah dengan keputusan nya. Seungcheol berhak bahagia, dan itu bukan bersama dengan dirinya.
Yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, Seungcheol pulang dengan wajah lesu nya. Jihoon menyambut nya dengan pelukan dan kecupan di pipi.
"Aku sangat lelah, kerjaan kantor membuat ku terlambat pulang terus Jihoon "keluh Seungcheol di pelukan sang istri, Jihoon mengelus punggung sang suami.
"Mau makan atau mandi dulu ?" Seungcheol merenggangkan pelukan nya.
"Aku ingin makan kamu saja !" Seungcheol mengangkat tubuh Jihoon ala bridal style dan segera membawa nya ke kamar mereka.
Ia menjatuhkan tubuh Jihoon ke ranjang, cukup keras dan ia langsung minta maaf karena hal itu, ia kadang lupa kalau Jihoon sedang hamil."Maaf aku lupa ada baby di perutmu " Seungcheol merasa bersalah, Jihoon membelai wajah Seungcheol.
"Iya gak apa-apa kok daddy "
"Ji... Aku pengen boleh gak ?"
"Tentu boleh, asal jangan kasar main nya " Seungcheol tersenyum lantas melumat bibir Jihoon. Mereka saling berbalas kecupan begitu lama dan penuh nafsu seakan tak ada lagi hari esok untuk bercumbu.
Leher Jihoon kini di kecupi sementara tangan Seungcheol menyelusup kedalam baju Jihoon dan meremas puting nya. Baju Jihoon di sibakan dan kini terlihat perut Jihoon yang membuncit.
"Maafin daddy tadi kasar, baby baik baik aja kan ?"sahut Seungcheol kemudian mengecup perut buncit Jihoon.
"Daddy sayang banget sama mommy dan baby, baby cepet keluar dong, daddy pengen cepet ajak main baby "lagi Seungcheol mengecup perut buncit Jihoon.
Aku juga cinta banget sama kamu Cheol tapi aku gak mau halangi kebahagian kamu, jika semua yang kamu ucapkan itu benar kamu takkan bermain api di belakang ku. Aku gak bisa berbagi kamu dengan orang lain, maaf aku memang egois Cheol. Gumam Jihoon dalam hati nya.
Seungcheol membantu Jihoon melepaskan pakaian nya hanya tersisa celana dalam saja yang menutupi little Jihoon. Jemari besar Seungcheol masuk kedalam celana dalam Jihoon, meremas remas little Jihoon sedang kan puting Jihoon di emut.
"Eunghhh Cheol "desah Jihoon
Bibir Jihoon kembali di lumat, mereka saling berbalas ciuman dan bertukar saliva. Ketika pasokan oksigen mulai menipis lantas mereka akhiri ciuman mereka.
Seungcheol lepaskan celana dalam Jihoon, ia lebarkan kaki Jihoon dan memasukan little Jihoon ke dalam mulut nya .
"Cheol ahhhhhhh "mulut Seungcheol begitu lihai mengulum little Jihoon rasanya Jihoon sudah mau crot saja. Ketika mulut Seungcheol merasakan bahwa penis Jihoon mengeluarkan precum lantas ia sudah acara mengoral nya kini jari nya menusuk nusuk lubang Jihoon, membuat jalan untuk nanti little Cheol masuk kedalam.
"Sayang aku masukin little Cheol yah "sahut Seungcheol dan langsung saja little Cheol masuk dengan lancar ke dalam lubang Jihoon. Pinggul Seungcheol mulai bergerak menggenjot lubang Jihoon.
"Ahhnggg Cheol pelan-pelan ahhhh "
"Ini udah pelan sayang " Seungcheol melumat bibir Jihoon dan genjotan nya sama sekali tak pelan justru sangat kencang, membuat Jihoon mendesah kencang.
Rambut Jihoon mulai basah karena keringat, begitu pula Seungcheol.
Seungcheol merubah posisi kini menggenjot Jihoon dari samping, sudah lama tak menjamah sang istri membuat Seungcheol begitu bersemangat. Ini semua gara-gara kerjaan nya di kantor dan juga Nancy yang suka tiba- tiba menghubungi nya.Mengingat Nancy membuat Seungcheol jadi emosional.
"Jihoon sayang ayo nungging "bisik Seungcheol dan Jihoon pun langsung melakukan apa yang di minta sang suami.
Little Cheol kembali melesak masuk ke dalam lubang Jihoon, genjotan Seungcheol kali ini kasar membuat tubuh Jihoon terlonjak- lonjak.
"Cheol pelan pelan ahhhhh "pinta Jihoon yang khawatir akan janin dalam perut nya. Tapi Seungcheol sama sekali tak mendengarkan permintaan sang istri. Kedua bahu Jihoon di cengkram dan ia semakin gila menggenjot lubang Jihoon.
"Ah ah ahhhh Cheol "desah Jihoon begitu kencang .
Seungcheol terlelap usai dua kali mencapai klimaks dan Jihoon harus merasakan keram di perut nya. Namun kini keram nya sudah hilang, ia menatap wajah Seungcheol. Kening Seungcheol di kecup, keputusan nya kali ini sudah bulat. Memang bercerai adalah jalan satu -satu nya.
Jihoon menekan nomor di ponsel nya.
"Halo ...tolong jemput aku sekarang "
"Aku akan segara datang kesana "
Telepon di akhiri, Jihoon menggeret koper dari kamar nya, ini pukul 2 pagi ia yakin maid nya juga sudah tidur.
Takkan ada yang memergoki nya pergi dari rumah. Jihoon kini menunggu dengan gelisah di depan rumah, hingga 20 menit kemudian sebuah mobil datang. Si pemilik mobil turun dan memasukan koper Jihoon ke bagasi. Lantas Jihoon kemudian masuk kedalam mobil tersebut."Selamat tinggal Choi Seungcheol, aku mencintai mu "
Tbc
Ewe terakhir Jicheol
Hayoh Jihoon pergi ama siapa ya ?
Sorry for typo
Thanks for reading
Voment and follow me 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Ipar Mesum
FanfictionTentang obsesi Choi Soonyoung pada kakak ipar cantiknya, Lee Jihoon. warning ‼️ •cheating •soonhoon •jicheol •mpreg High Rank 🏅: •2#jicheol_16/07/2024 •1#kwonsoonyoung_27/07/2024 •1#nancymomoland_27/07/2024 •1#wooziseventeen_27/07/2024 •1#soonhoon_...