___________________________________________ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Papa Luv
Kakak, mobil Papa masuk bengkel. Sore ini ikut mobilnya Om Dokter ya, nanti Papa chat lagi kalau sudah sampai"Jilat terus, sampai plastik-plastiknya sekalian makan." Gracie menatap bosan terhadap bocah di sampingnya.
Sore ini, mereka baru saja selesai ikut bimbingan belajar, harusnya Papa akan tepat waktu menjemput karena tadi siang ketika mereka melakukan panggilan Video, Papa bilang shift-nya selesai pukul empat sore. Ternyata sudah setengah jam berlalu semenjak keluar dari gedung bimbel, mereka tak melihat mobil Papa sedikitpun.
"Pengen beli lagi, Grace..."
"Buang sampah yang bener, jangan malu-maluin." Gracie buru-buru mengambil bekas plastik es krim yang dibuang sembarangan oleh adiknya. "Emangnya enggak cukup satu aja?"
"Masih haus..."
"Tunggu Papa bentar."
"Papa lama banget sih."
"Sabar kenapa sih?" Gracie mendecak kecil. Meski mereka berdua hany berbeda satu tahun, aura-aura bocah dari Michie benar-benar tidak tertahankan.
"Takut ya ketemu sama Papa?" Michie mencolek pipi kakaknya. "Iya kan? Takut kan?"
"Enggak. Ngapain takut?"
"Elah... anak-anak primary tau kali kalau kamu habis berantem sama Cathy. Sampai jambak-jambakan? Ya ampun."
"Dih, bocil sotoy!" Gracie mengeratkan tas gendongnya.
"Kenapa sih sampai jambak-jambakan? Udah kayak Mama aja."
"Enggak usah compare aku sama dia." Gracie menatap tajam kepada sang adik. "Udah kayak Cathy aja."
"Ah... I see... kamu berantem karena disamain sama Mama ya?"
"Enggak disamain." Gracie menggeleng. "Dimirip-miripin!"
Grace jadi sebal sendiri soal kejadian tadi siang. Tak ada hujan tak ada angin, Cathy—salah satu teman sekelasnya tiba-tiba berceletuk kalau wajah Gracie ini mirip sekali dengan Marsha Roxanne—salah satu artis yang sedang banyak masalah akhir-akhir ini. Gracie juga tak bisa menutup mata, acap kali ia membuka media sosial—pasti Marsha Roxanne menjadi trending topic. Ada saja yang netizen bahas soal Marsha Roxanne, Gracie selalu tutup kuping. Tapi, kali ini, Cathy tak bisa dimaafkan, ia tak hanya mengatakan bahwa Gracie mirip, akan tetapi Cathy juga tertawa mengejek dan merendahkannya, belum lagi beberapa orang yang tertawa oleh sebab ucapan Cathy itu.
"What's wrong with that? Emang mirip kan?" Michie mengerutkan keningnya. "Kan, anaknya..."
Gracie mungkin akan mengatakan ini sebagai kutukan. Ia tak tahu di kehidupan sebelumnya ia telah menjelma menjadi apa, sampai-sampai lahir harus punya wajah yang persis sekali dengan ibunya, kecuali lesung pipit—satu-satunya hal yang diwariskan sang ayah kepada dirinya ini.
Gracie mungkin akan bangga kalau punya Ibu seorang pahlawan atau orang yang juga membanggakan... masalahnya, Gracie malah lahir dari manusia semacam Marsha Roxanne.
"Emang diakuin?" Gracie mengerlingkan wajahnya. "Memangnya kita diakui anaknya? Marsha Roxanne enggak pernah ngaku punya anak, ngaku nikah aja enggak. Mama tuh malu kalau udah punya anak, udah deh, jangan kebanyakan mimpi."
"Emang Mama pernah bilang malu punya anak?"
"Michie... aku udah sering diajak nge-date Mama sama pacar-pacarnya, bahkan sebelum cerai sama Papa dulu. Tiap kali aku dikenalin, bukan anaknya. Aku dikenalin sebagai keponakan dia. Dia memang malu kok kalau udah punya anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Far Away
Fanfikce"Let's run somewhere far away where The Stars kiss The Ocean."