27. Where The Stars Kiss The Ocean

1.2K 306 169
                                    

___________________________________________

Michelle Chloe jadi Trainee JKT48 Generasi 14 Termuda!

Beda Setahun, Gracie-Michie JKT48 Jadi Sorotan Lambe Murah!

5 Potret Grace Luna, Member Baru JKT48 yang Sukses Curi Perhatian!

Disorot Lambe Murah, Siapa Gracie dan Michie JKT48?

___________________________________________


ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ



"Kenapa?"

Azizi baru saja menutup pintu mobil sementara Marsha masih fokus menyumpah serapahi layar ponsel di depannya. Kelihatan sekali dari raut wajah Marsha, jika wanita itu betulan kesal.

"Kenapa, heh?"

"Nih..."

Dengan dongkol, Marsha menyerahkan ponselnya kepada Azizi. Azizi segera membaca judul-judul berita yang sudah pasti menjadi sumber kemarahan Marsha saat ini juga. Tak ada yang salah harusnya, mereka sudah sepakat soal ini semua. Memang sudah pasti, anak-anaknya akan diberitakan di media, mereka sudah menjadi sorotan banyak orang.

"Apanya yang salah?"

Marsha menyugar rambutnya, ia mendesah pelan. "Aku tuh curiga, pasti si Lambe nih yang bikin masalah."

"Bikin masalah gimana?"

"Ya itu. Berita itu."

"Salah beritanya dari mana sih? Orang semuanya positif kok."

"Media tuh enggak akan beritain anak-anak kalau si Lambe enggak duluan. Dia tuh lagi mancing netizen, aku tuh ngerti gimana cara mainnya."

"Maksudnya?" Azizi makin dibuat tidak mengerti. Serius, dia betulan tak mengerti dengan apa yang ada di kepala Marsha saat ini. "Coba jelasin pakai bahasa orang kuper kayak saya."

Marsha kembali mendesah, ia menahan agar bola matanya tidak memutar dan menyusun tiap kalimat di mulutnya.

"Kamu tahu Lambe Murah enggak? Akun gosip yang suka banget plintir berita tentang aku? Tiba-tiba dia masukin anak-anak ke kontennya, yang di mana di komentar dia nge-pinned komennya sendiri dengan kalimat seakan-akan lagi nyindir aku karena rahasiain anak-anak? Dia tuh pasti tahu, tapi, memang lagi ngumpulin bukti buat plintir aku habis-habisan dan boom. Habis karierku dan keganggu karier anak-anak nanti."

"Bukannya kamu bisa langsung klarifikasi?"

"Tentu. Aku bakal klarifikasi semuanya. Aku juga enggak akan nutup-nutupin soal keberadaan anak-anakku nantinya. Tapi, keburu keplintir duluan dan dia pasti bikin berita aneh-aneh juga merusak ranah privasiku. Aku sih enggak apa-apa, anak-anak gimana? Mereka siap enggak? Mereka sekarang udah masuk idol group yang fansnya enggak sedikit lho."

"Emang fans JKT48 banyak? Berapa?"

"Banyak lah. Lima belas juta." Kata Marsha, menegaskan.

"Kata siapa lima belas juta?"

"Kata manajemennya kali. Mana gue tahu fansnya beneran lima belas juta atau kagak." Marsha menggaruk kepalanya. "Intinya fans-nya banyak. Dan pasti bakal ada opini-opini yang—"

"Sha..." Azizi buru-buru mengenggam tangan Marsha dengan lembut. "Kamu lupa masih ada saya? Kamu enggak sendiri lho, saya enggak akan tinggal diam kalau kamu diberitain yang enggak-enggak. Saya bakal maju ikut klarifikasi. Ini bukan cuma soal kamu dan anak-anak aja. Ini juga bukan tanggung jawab kamu aja. Ini tanggung jawab saya juga. Ini keluarga kita. Keluarga saya. Tanggung jawab saya."
Marsha sedikit reda mendengarnya. Benar, harusnya Marsha tidak perlu khawatir berlebihan, setidaknya ia bisa menghadapi ini berdua dengan Azizi dan Marsha yakin sekali jika Azizi bisa diandalkan. Ia selalu terlambat menyadari soal itu, bahkan dari dahulu.

Somewhere Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang