___________________________________________
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Kesialan soal mobil mogok, ternyata tak hanya menyertai Azizi Wirasendjaja saja. Dokter Oniel, akhirnya mendapatkan hal yang sama. Istrinya juga sedang dinas keluar kota, maka dari itu, kini, Azizi lah yang memberi tumpangan pada Dokter berusia 35 tahun ini. Mereka pulang bersama di jam yang sama, siang hari ini, untungnya jalanan tak sepadat pagi dan sore hari, jadi perjalanan cukup lancar mengarungi aspal jalan raya.
Jangan tanya rupa Azizi sekarang. Selain karena kurangnya istirahat, isi kepalanya juga berantakan. Hal itu meramat pada penampilannya, rambut kusut tak disisir, baju lecek tak disetrika juga tangannya yang selalu mengeluarkan keringat dingin. Ini semua terjadi gara-gara Marsha tidak membalas pesannya tadi pagi. Pagi-pagi buta ia malah dapat kode-kode tak jelas dari orang itu, mana bawa-bawa istilah mengerikan pula.
Apalagi coba yang sedang direncanakan Marsha?
Kariernya sudah penuh sensasi, kenapa kehidupan pribadinya juga makin hari, Azizi pikir, makin saja mengada-ngada?
Berbeda lagi dengan Oniel. Wajah Oniel kelihatan begitu fresh sekali, tangan kanannya sedari tadi mencomot snack dari kemasan yang dijepit di pangkal pahanya, sementara tangan kirinya sibuk menonton podcast di kanal youtube.
"Mau snack enggak, Dok Zi?" Tawar Oniel.
Azizi melirik sekilas. Sebenarnya, ia mau. Tapi, apa tidak bisa Si Oniel ini meletakkan kemasan snack dengan tepat? Enggak perlu dijepit di pangkal paha? Tapi, ya sudah, Azizi juga sebenarnya lapar karena belum makan dari tadi malam. Ia kemudian mengangguk dan mengulurkan tangannya untuk mengambil beberapa biji kacang pilus dari sana.
"Eits... itu bukan biji kacang pilus, Dok Zi. Itu biji saya."
Anj...
"Bentar. Saya deketin deh ke Dok Zi." Oniel kemudian mengambil kemasan snack yang ia jepit dari sana. "Saya tahu, Dok Zi udah lama menduda dan kurang belaian. Tapi, ya jangan biji saya juga dong yang dibelai." Oniel tertawa-tawa. "Dok Zi, tahu dia enggak?"
Azizi masa bodoh dengan lawakan Oniel yang tak lucu sama sekali itu. Tapi, ia melirik pada bahasan setelahnya, yaitu ketika Oniel mendekatkan layar ponselnya ke depan wajah Azizi.
Ya, tentu saja, itu kan Yang Maha Menyebalkan Marsha Roxanne Lenathea.
"Enggak. Siapa dia?"
"Dok Zi, masa enggak tahu? Dia tuh... artis lho!"
"Artis apa?"
"Dia dulu Bintang Sinetron! Kalau enggak salah, satu almamater kok sama Dok Zi. Dia anak FK juga! Dia juga... hehe, first crush saya waktu remaja."
"Oh..." Azizi mengangguk-anggukkan kepala.
"Saya tuh, naksir berat sama dia, Dok Zi. Dulu, saya pajang posternya di kamar." Kata Oniel, mengenang masa remajanya waktu itu. "Saya mau nonton dia ya, Dok Zi. Hehe."
"Kenapa izin segala?" Tanya Azizi heran. Biasanya, Oniel memutar dan menonton video random istrinya dengam volume full saja tak pernah minta izin-izin segala. Apalagi, kalau sudah menonton serial vlog Blackpink House beratus-ratus kali, Oniel tak pernah minta izin ke Azizi.
"Siapa tahu... Dok Zi salah satu haters-nya. Tahu Dokter Arya enggak? Itu lho, Dokter Bedah yang ditaksir sama anak-anak Koas? Masa ya, Dok. Saya baru mau nonton dia, tadi, waktu sarapan. Dia malah pindah tempat duduk, katanya enggak mau dengar omon-omon artis penuh sensasi. Padahal, Marsha Roxanne tuh ya, enggak gitu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Far Away
Fanfic"Let's run somewhere far away where The Stars kiss The Ocean."