___________________________________________ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
"Asyik, ada mantannya tuh." Marsha menyondongkan kepalanya, menggoda Azizi. "Sapa dong nanti."
"Sama kamu aja."
"Dih, aku ngapain nyapa mantan kamu?"
Marsha buru-buru keluar dari mobil dan ia bersiap untuk menyambut anak-anaknya, Azizi juga terdengar baru menutup pintu mobil dan selanjutnya, Marsha merasakan sela-sela jari tangannya diisi oleh tangan Azizi yang kini mengenggam tangannya. Seperti menegaskan bahwa mereka berdua sudah memiliki status, di depan Ashelina.
Gracie berhenti tertawa ketika melihat Marsha dan Azizi yang berjalan mendekat, sementara itu, matanya kini fokus melihat kedua tangan mereka yang bertaut. Ya ampun, Gracie hampir saja menampar pipinya sendiri melihat pemandangan itu, tak lupa, Tante Ashel juga sama cengonya ketika melihat kedatangan kedua orang tuanya.
"Mama sama Papa udah datang, Tante Ashel."
"Oh..." Suara Ashel sampai hilang dibawa angin. Bukan karena kaget melihat Azizi—tapi, dengan perempuan di sebelahnya.
"Itu... Mama kamu?"
Gracie mengangguk.
"Beneran?" Tanya Ashel sekali lagi, memastikan.
"Mommy sih, enggak percaya sama omongan aku. Aku bilang juga apa... Mamanya Gracie itu bukan orang sembarangan." Bisik Cathy, tertawa melihat ibunya yang berdiri kaku.
Ashel memang mendengar dari Cathy, kalau Ibu Gracie—yang artinya mantan istri Azizi adalah manusia bukan sembarang manusia, ketika Cathy bilang begitu, Ashel langsung terbayang perempuan-perempuan yang duduk di kursi pemerintahan mengingat betapa sibuknya mantan istri Azizi itu. Setelah Cathy menyebutkan bahwa Mamanya Gracie adalah Marsha Roxanne, Ashel tertawa sebab tak percaya. Ia tak memikirkan ucapan Cathy yang serius dan berpikir bahwa hari itu ketika Cathy menjelaskan, Cathy hanya ngantuk dan butuh tidur saja mengingat sedang kalut.
Azizi tadinya menunggu saat-saat di mana Marsha dan mulut ganasnya mau menyapa Ashel secara sopan, tapi, ternyata Marsha malah mesem-mesem sambil mengatakan, "Terima kasih sudah menemani anak saya—"
"Ashelina." Ashel paham betul jika Marsha Roxanne belum tahu namanya. Jadi, buru-buru ia memperkenalkan diri meskipun mereka telah bertemu selama dua kali dalam pertemuan yang menyebalkan. "You can call me Ashel. Kebetulan saya mamanya Cathy." Wow, lucu sekali kan? Bukannya mereka pernah adu mulut di ruang kepala sekolah?
"Terima kasih, Ashel." Marsha tersenyum.
"The pleasure is mine—"
"Marsha. Marsha Roxanne."
"I see..."
Mari kita hentikan omong kosong ini, bukan?
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Gracie sebal. Michie yang sedari tadi tidur bak kumbang hibernasi, ternyata jadi segar ketika sudah naik mobil. Mana pundaknya sakit pula sudah menjadi penyangga kepala Michie sedari tadi. Sewaktu bangun, Michie mulai berceramah ria menceritakan dari awal masuk audisi sampai lolos audisi saat ini. Ia juga menceritakan teman-teman barunya tak terkecuali Cathy.
Seperti biasa, Azizi dan Marsha akan mendengarkan celotehan Michie yang tiada habisnya, sementara Gracie hanya memandang jalanan dan sesekali melihat pada ponselnya.
"...Om Jesse juga ngajak aku main di rumahnya hari minggu nanti, Ma. Tapi, aku sama Kakak harus ke theater, jadi kami janji abis pulang theater main ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Far Away
Fiksi Penggemar"Let's run somewhere far away where The Stars kiss The Ocean."