Wartawan (2)

2.5K 319 128
                                    

Note: affa iyah kalian kangen aku?? affa iyah Pak Dedi ayah kandung Sabila? Baca Misi Penting (2) dan Detektif Sabila (2) (ini sesuai urutan linimasa), kalo kalian pelupa. Tapi kalo males sih, gas aja baca bab ini lgsg. Semoga "sungguh aku suka~" ya! :))

Danil bukanlah seseorang yang senang mencampuri urusan orang lain. Meski menjadi penyidik andalan Polda Metro, ia tak akan mencari informasi jika tidak relevan dengan pekerjaannya. Apalagi, informasi yang menyangkut Renner. 

Sejak memacari Syarla, ia memang jadi tahu bahwa pacarnya itu sempat dimintai tolong oleh Renner untuk mencari keberadaan Ayah kandung Sabila, Sigit Derajat Waluyo. Menurut Syarla, database kepolisian menunjukkan sebuah laporan kecelakaan mobil 28 tahun silam di bilangan Jakarta Timur. Korbannya Sigit dan Yanti Derajat Waluyo, sepasang suami-istri, tanpa anak. 

Lantas, siapakah Dedi Derajat Waluyo? Jika ia masih kerabat, mengapa ia tak pernah ingin tahu mengenai Sabila? Tak pernah mencoba mengontaknya? 

"Bang...!" suara Iqbal memecahkan lamunan Danil. 

"Apa sih?!" bentaknya.

"Galak amat, gue nanya berkali-kali ini mau langsung ke Bintang apa balik dulu?" tanya Iqbal, heran akan perubahan mood seniornya yang tak biasanya itu. 

Danil menggigit bibirnya, berpikir langkah berikutnya, "Turunin gue di Medika. Lo duluan aja ke Bintang, nanti gue nyusul."

"Ke Medika? Ngapain...?" tanya Iqbal, memicingkan matanya.

"Ada, lah. Gue harus ambil hasil lab gue kemarin." jawab Danil, berbohong. 

Iqbal mengangguk, "Inget meeting jam 7 loh Bang, kalo telat, ada yang bawel nanti." balas Iqbal.

"Ya, elu kan? Itu mulut ga bisa berhenti ngoceh hari ini gue liat-liat." sewot Danil.

Iqbal tersenyum merekah sambil terkekeh, "Urusan wartawan ini beres, ya sekali-kali gue seneng nggak apa-apa, lah!"

⏳⏳⏳

Danil segera berbelok ke ruang IGD dan menemukan Sabila di sana. Beruntungnya, IGD sedang sepi dan Sabila hanya sedang melakukan kegiatan administrasi di station-nya. 

"Sabila, ada waktu...?" tanya Danil tanpa basa-basi.

Sabila menengok, cukup kaget menemukan rekan suaminya itu di tempat kerjanya tanpa mengabari terlebih dahulu. 

"Eh, Nil? Bukan soal Renner kan...?" rautnya berubah khawatir. Danil dengan cepat melambaikan tangannya, memberi kode agar Sabila beranjak. 

"Bukan. Ini tentang lo." jawab Danil singkat, kemudian ia bergegas lalu. 

Otomatis, Sabila mengikutinya dari belakang. Cukup tegang sekaligus penasaran mengenai apa yang membuat Danil sampai harus menemuinya secara langsung. 

⏳⏳⏳

Meeting Tim Shadow di Bintang bisa terbilang lancar. Danil berhasil membujuk Iqbal untuk menyembunyikan nama belakang dari Dedi Derajat Waluyo, dengan dalih privasi narasumber dan informan. Sehingga, anggota Tim Shadow lainnya hanya mengetahui nama pertama Dedi sebagai pemberi informasi bukti transaksi yang telah mereka kantongi itu. Sabila telah berjanji kepada Danil untuk menjelaskan semuanya kepada Renner, sementara Danil merahasiakan informasi ini dari Renner. 

"Jadi, langkah berikutnya apa?" tanya Renner kepada ruangan yang berisi lima orang itu. 

"Hm, coba wawancara Pak Dedi, mungkin?" usul Paul. "Siapa tahu dia itu emang kaki-tangannya Ginting?"

Tim Shadow dan PerintilannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang