Misi Penting (2)

4.3K 392 68
                                    

Trigger Warning: Mention of violence.
Reader discretion is advised.
Mohon membaca dengan bijak.

14.19
Bintang.

Tim Shadow sudah bersiap menjalani misi penting mereka. Mereka berempat telah berkumpul di Bintang dari jam delapan pagi. Dari semalam mereka begadang demi mencari informasi lebih mengenai Jodhi. 

Akhirnya, di siang menjelang sore ini, mereka sudah siap untuk menangkapnya.

"Ayok Bang!" ucap Iqbal bersemangat, setengah melompat berjalan ke arah mobil mereka.

"Lu kebanyakan minum kopi ya?" tanya Paul, menaruh tangannya di dahi Iqbal. Dingin.

"Gelas kelima, sejak semalem, tapi gue udah nggak sabar!" jawabnya.

Danil menggeleng, "Nggak bisa kalo lo terlalu excited. Paul aja deh yang jalan."

Iqbal menatapnya tajam, "Ayolah...Bang, kapan lagi gua undercover." pintanya.

"Nggak boleh gagal tapi!" ujar Danil.

Iqbal mengangguk mantap, mengacungkan jempolnya, "Tenang! Gue siap."

Sebenarnya di antara mereka semua, postur tubuh Iqbal yang kecil dan tidak terlalu terlihat seperti polisi lebih mudah untuk dikamuflase. Tapi karena Iqbal belum pernah mengikuti training khusus untuk misi penyamaran, ia jarang diberi tugas ini. Namun Danil dan Paul akhirnya memberi Iqbal kesempatan kali ini, karena toh rencana misinya Iqbal yang menyusun.

Sesuai prediksi mereka, Jodhi sudah mencari obat bius untuk menjalankan niat jahatnya, yang menjadi basis dari misi kali ini.

Melalui riset Syarla, mereka mengetahui bahwa Mitha, gadis yang ada di foto, merupakan mantan kekasih Jodhi. Fitur Mitha memang persis Sabila - berkacamata, memakai hijab, dengan tinggi di atas rata-rata perempuan Indonesia. Dan Mitha merupakan mahasiswi kedokteran yang baru saja lulus. Mitha dan Jodhi putus hubungan sekitar enam bulan yang lalu. Setelah mencari informasi lanjutan dari teman-teman dekat Mitha, ternyata Mitha sempat hampir diperkosa Jodhi. Rupanya, dalam hubungan mereka, Jodhi sudah berkali-kali 'meminta' tapi Mitha tetap menolak.

Akhirnya di satu hari, Jodhi memberi Mitha obat bius dan membawanya ke sebuah hotel. Beruntung, teman-teman Mitha selalu menaruh curiga terhadap Jodhi berhasil menyelamatkannya sebelum Jodhi berbuat lebih lanjut di hotel itu, meski keadaan Mitha sudah tak karuan. Mitha mengalami trauma berat dan memutuskan tidak melaporkan Jodhi ke polisi. Ia tak ingin mengingat-ngingat kejadian itu dan memilih langsung pindah ke kota lain untuk menjalani hidup baru.

Dengan informasi ini, Tim Shadow memberi umpan penjualan obat bius di situs dark web yang sering Jodhi kunjungi. Dan sesuai harapan, Jodhi menerima umpan tersebut. Iqbal kemudian mengatur transaksi jual-beli obat bius ini di sebuah resto cepat saji. Dan ia sendiri yang akan berpura-pura menjadi penjualnya.

⏳⏳⏳

15.30
McDonald's Kemang.

Danil memarkirkan mobil mereka di samping restoran, dengan jarak pandang yang cukup untuk mengawasi Iqbal. Sementara Syarla di mobil lain, sebagai back-up dan memonitor CCTV.

"Siap kan, Bal?" tanya Danil.

Iqbal mengangguk meski jantungnya agak berdebar.

"Coba, ulang cover lo." perintah Paul.

"Balqi. 25 tahun." jawab Iqbal.

Peraturan pertama dalam misi penyamaran, pilih nama yang mirip. Karena jika tidak sengaja bertemu orang yang ia kenal, panggilan 'Bal' tidak akan membongkar samarannya.

Tim Shadow dan PerintilannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang