18

101 11 0
                                    

Lagi baik, ku kasih bonus🙏🏻🙏🏻
.・。.・°✭・.・。.・゜✭・
Sopan tersenyum khas cirinya.

"Ehehe, kan udah ku bilang, anda tanpa saya? Aduh kasian deh" ucap sopan sembari cengengesan.

Gempa Masih memeluk blaze dengan erat, ia tak peduli dengan darah blaze menempel pada baju nya.

Bisa di bilang blaze dan gempa sangat trauma atas kejadian meninggalnya taufan.

"Kakk~, sakit ih!" Gerutu blaze, gempa mengusap air matanya lalu tersenyum.

Dan gempa kembali mencium pipi blaze, oh ayolah! Blaze bukan anak kecill!, dan gempa juga sekarang terlihat seperti ibu ibu🤨

"syukur lah kalian semua selamat" Ucap gempa, "ya walaupun kak ice picek sih" Ucap sopan.

Halilintar menatap datar sepupunya itu, dan sopan kembali menatap dengan wajah polos "apa?"

"Ice buta sebelah, dan juga dia tadi sempat terkena racun..., untung saja aku dan sopan tepat waktu datang ke rumah sakit"tutur kata blaze.

"Coba aja kalo tadi aku bawa dulu ke rsj,mungkin dah ga ada tuh kak ice" Ucap sopan, gempa dan halilintar tertohok dengan perkataan sopan.

"Ngapain coba harus ke rsj dulu?!" Ucap halilintar, halilintar menatap garang ke sopan, dan sopan malah menatap hali dengan tatapan polos.

"Biar gilanya juga sembuh, siapa tau ice shock pas tau kalo kak blaze idup lagi" Ucap sopan, "HA!?, hidup lagi?!"

Sopan menganguk, blaze mengabaikan mereka bertiga, sedangkan sopan bercerita tentang apa saja yang terjadi disana.

Blaze masih menatap wajah ice, dan juga sesekali mengusap.

"Murung..." Gumam blaze

"Nah terus kak laze itu bla bla bla"-sopan

Beberapa jam kemudian

Sopan sudah pulang, karna dia kan masih ddede bayi yang gemeshhh nan lucu, jangan pulang malam malam takut di culik aku hihi🤭

Canda, sopan memang disuruh pulang oleh kakak ketiganya, yaitu glacier.

Langit cerah sudah berganti dengan langit gelap, matahari sudah berganti dengan bulan.

Detik berganti menit, menit pula berganti jam., mereka bertiga setia menunggu bangunya ice.

Solar dan thorn tak ikut karna disuruh gemgem rumah bersih-bersih dirumah dan jaga rumah. (Alasan sesungguh nya karna takut mereka nangis di RS terus gangu pasien lain)

Blaze, gempa sudah tertidur terlebih dahulu, sedangkan halilintar ia menatap kearah langit malam.
.・。.・゜✭・.・。.・✭
Dingin, sunyi, indah...

Mata ruby milik halilintar terus menerus menatap bintang yang paling terang diantara bintang lainnya.

saat tengah fokus menatap bintang, tiba tiba ada satu kupu kupu yang mencuri perhatiannya.

Halilintar seperti ingin menggapai kupu-kupu tersebut

Lalu kupu kupu tersebut, hinggap diatas tangan halilintar, halilintar menatap kupu kupu tersebut, lalu tersenyum tipis.

"Warna mu mengingatkan ku pada seseorang"gumam halilintar, ah-- halilintar malah terbawa suasana.

Halilintar sungguh merasa rindu kepada taufan, dulu ia sangat sering bertemu dengan taufan di mimpinya.

Tapi sudah 2 bulan terakhir hali tidak pernah bertemu dengannya lagi, katanya kalo begitu tandanya arwah/jiwa nya sudah tenang dan menerima kenyataan.

hali tanpa sadar meneteskan air matanya, jujur halilintar sangat amat rindu padanya, hali belum move on, wajah penuh luka..., rel yang penuh dengan darah... Serta badan yang terpisah..., jeritan serta tangisan..., baju putih yang banyak sekali bercak darah...

| |•TERHEBAT•| |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang