30

57 14 3
                                    

"Frost?" gumam taufan, sosok tersebut tersentak kaget.

Halilintar dan blaze hendak menyerang, namun mereka berdua malah di halang oleh taufan.

"J-jangan!, dia temen upan!" taufan berusaha untuk melindungi sosok tersebut, atau yang bisa kita sebut frostfire.

Halilintar dan blaze terdiam, "teman?" Frost menghela nafas nya lega.

Taufan mengganguk, "iya!, dia juga sama kayak upan!!"

Blaze menunjuk kearah forst, "sepertinya kita pernah bertemu..."gumam blaze.

.

.

.

.

.

.

Glacier berdehem, sialan bisa bisanya dirinya lupa tentang setan tak berperasaan di belakang nya ini, "mau berenang?"

Solar melotot tak percaya, bisa bisanya disaat seperti ini malahan diajak berenang, hei! Solar tak bisa berenang!

"Tapi aku ga bisa berenang!"-solar

"Bloon, yaudah aku sendiri"-glacier

Glacier menggengam tangan solar dengan erat, ia juga mengambil batu-batu yang berada di dekat nya.

"E-eh?!" Glacier melempar kan batu kearah sungai

Ting!

Mereka berdua tersentak kaget, saat glacier melempar kan batu kedalam air, bukannya batu itu tenggelam atau mengapung

Namun air tersebut malah pecah?, keduanya terdiam.

Tak ada lagi waktu untuk berpikir, tanpa pikir dia kali glacier menarik lengan solar dan berlari kearah air.

"OI BANGSAT--, eh?!" solar terkejut saat melihat hal aneh yang mereka berdua alami.

"Kaca?!" seru glacier, Yups ternyata itu bukan air, melainkan hanyalah kaca tipis.

Crack crack

Setiap mereka berlari kaca tersebut pecah, karena takut mereka berdua terjatuh.

Mereka lari sekuat tenaga, solar melirik sedikit kearah belakang.

"Sumpah Demi apa?!, dia masih ngejar kita!?" solar kembali melihat kearah depan, sampai kapan jalan kaca ini berakhir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sumpah Demi apa?!, dia masih ngejar kita!?" solar kembali melihat kearah depan, sampai kapan jalan kaca ini berakhir?

"Kakak..." gumam glacier, glacier menunduk sedih

Matanya berkaca kaca serta sedikit mengeluarkan air mata, entah mengapa glacier menangis dirinya juga bingung

Solar yang melihat bahwa glacier tak lagi berlari, namun hanya berjalan, seperti dirinya sudah pasrah dengan keadaan.

Tanpa pikir panjang, solar menggendongnya, dan kembali berlari glacier sama sekali tak bergerak

"Sudah lah..., mau se berusaha apapun, kita akan mati disini" bisik glacier tepat ditelinga sebelah kanan milik solar.

| |•TERHEBAT•| |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang