Blaze dan solar saling menatap satu sama lain dengan tatapan bertanya tanya, "kamu paham?" Gumam blaze dengan suara pelan.
Solar menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia kembali merebut surat tersebut, "S?" cicit solar.
Blaze menatap datar kearah solar, "insial mu kan?" Solar menoleh kearah blaze.
Dan menatapnya dengan tajam, "bukan, insial ku C, candra" Ketus solar.
"S..., s..., s...." Ucap blaze berulang kali, "sopan?"
Solar mencubit pipi blaze dengan kencang, "ADUH ADUH, apaan sih?!" Ketus blaze, solar melepaskan cubitan maut nya lalu menghela nafasnya pelan.
"Agentra sopan, itu nama sopan, jadi insial sopan kan A!"ketus solar. Blaze seketika terdiam.
Ting...
Ting...
Ting...Solar mengambil handphone nya yang berada disaku celana miliknya, lalu ia melihat siapa yang mengirim kan pesan pesan tersebut.
Kakak Halilintar-!
Kakak Halilintar-!
Aku tau kamu baca kertas
Yang ada didekat wastafel.Kakak Halilintar-!
Udah cepetan pergi,Kakak Halilintar-!
Cepetan ke taman,******Me
Eee...Me
OkBlaze sedari tadi menyimak percakapan lewat whatsapp antara solar dan halilintar.
Tok...
Tok...Ting..
Kakak Halilintar-!
Kakak Halilintar-!
Kalo ada yang ngetuk pintu
Jangan dibuka.Me
Oke?"Buka jangan?"blaze menyilangkan kedua tangannya didadanya.
Solar membuat pose berpikir, lalu ia menatap blaze sekilas dan menatap kearah pintu dapur.
Blaze hendak bertanya namun mulutnya sudah dibungkam oleh solar, blaze terdiam.
Ia mengetik beberapa pesan kepada nomer blaze.
Solar
Solar
Jangan berisik, kunci pintu dapur lalu diam disini untuk sementara waktu, kalo mau ngomong lewat WA aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
| |•TERHEBAT•| |
Mystery / Thriller.・゜゜・.・゜゜・.・゜゜・ Candra, Arthur dan askara telah mengetahui 'sesuatu' yang cukup penting, Namun mereka lebih memilih untuk tutup mulut, Dikarenakan salah satu dari mereka yang mengancamnya. Jika mereka berdua memberitahukan berita ini kepada saudara...