'narren?!, apa yang kau lakukan?!, pergi dari sini! Ini terlalu berbahaya untuk mu!'
Narren terdiam, ia menatap takut kearah kakaknya, dan ia mengepalkan lengannya.
'Seharusnya aku yang bertanya seperti itu?!, bukannya ini terlalu berbahaya untuk anak yang masih berusia 16 tahun?!'
Setta yang sedang belumuran darah pun terdiam, apa yang ada dipikiran saudara kembar nya?
Mengapa dia tau jika dirinya sedang berada disini?
Setta menghampiri narren lalu menampar nya, sampai sampai narren jatuh.
Pipi milik narren memerah, ia meringis kesakitan.
"Dasar pembunuh!" narren sangat membenci kakaknya saat ini, ia tak suka saat melihat seseorang yang ia sayangi di bunuh oleh kakaknya sendiri.
Yups..., orang tua narren dan setta terbunuh akibat kelakuan setta, narren baru saja pulang dari sekolah
Dan ia langsung di sambut hangat oleh keadaan rumah yang berlumuran darah.
Setta terdiam saat ia di panggil pembunuh oleh adiknya sendiri,"kau masih kecil!, kau tak tau apa apa"
"Kecil?!, kecil kata mu?! Kita seumuran kak!, kita kembar! Kita hanya berbeda beberapa jam saja, dan kau bilang seolah olah jarak umur kita sangat jauh!
Dan apakah kau sadar dengan kelakuan mu itu?!, kau bodoh! Aku menyesal telah dilahirkan di keluarga ini!
Aku tak ingin mempunyai seorang kakak pembunuh sekaligus penghianat!, tak aku tak ingin!, kenapa kakak harus membunuh ibu dan ayah? Mereka melakukan hal apa sampai sampai kau melakukan ini?!"
Mata narren berkaca kaca, ia terlalu polos untuk merasakan sakit yang dialami oleh kakaknya sendiri.
"Hahaha?!, kau tak ingat siapa yang sudah menyelamatkan mu berkali kali, dan kau hampir mati karena ayah kita!, jangan bilang kau tiba tiba amnesia
Dan kau tak ingat juga?!, ibu yang sering menyiksa mu!, karena kau terlahir cacat narren! Orang tua kita tak menyukai mu sama sekali!, padahal kita kembar namun mengapa orang tua kita pilih kasih?!"
Terjadi pertengkaran hebat antara setta dan narren.
Bahkan tak segan segan setta memukuli dan memarahi narren berulang kali, setta pergi begitu saja dan membiarkan narren sendirian dirumah.
"Dasar pembunuh!, aku membenci mu kak! Selalu!" Teriak narren dari dalam rumah, rumah mereka sangat besar.
Dan narren tak berani untuk masuk ke dalam kamar nya, karena disana terdapat mayat kedua orang tuanya.
Ia tidur di kamar tamu.
Narren menangis sendirian di dalam kamar tamu, ia sangat membenci kakaknya dan tak akan memaafkan kelakuan nya.
Sudah hampir setahun narren di kunci didalam rumah bersama kerangka kedua orang tuannya
Masalah makanan?, setiap minggu setta selalu datang kerumah dan memberinya stock makanan dan minuman.
Narren sudah tak kuat lagi jika harus terus menerus di kunci didalam rumah, ia pernah sesekali kabur dan tertangkap oleh kakaknya.
Lalu setta juga tak segan segan untuk menyiksa nya, setta takut jika narren pergi keluar dan melaporkannya kepada polisi.
Suara pintu rumah terbuka, dan terdengar dari arah kamar tamu, narren keluar dari kamar tamu dan melihat anak kecil yang sekiranya sudah masih berusia 10 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
| |•TERHEBAT•| |
Mystery / Thriller.・゜゜・.・゜゜・.・゜゜・ Candra, Arthur dan askara telah mengetahui 'sesuatu' yang cukup penting, Namun mereka lebih memilih untuk tutup mulut, Dikarenakan salah satu dari mereka yang mengancamnya. Jika mereka berdua memberitahukan berita ini kepada saudara...