"Chandra!!" Suara bising dari sosok perempuan menyapa indra pendengaran Solar.
"Jangan teriak teriak juga sayang" Goda sesosok pria, ia melingkarkan tangannya di pinggang istri kesayangannya.
Tuk!
Spatula yang di pegang oleh bunda memukul pelan kepala suaminya.
"PFTT--, BUAWHAHAHAHA MAMPUS AHAHA!" Tawa menggelegar dari Blaze, ia tertawa terbahak bahak saat melihat ayahnya yang hendak memeluk ibunya, malah di pukul oleh ibunya.
"HUWAAAAA BUNDA!!, KAK ALIN NAKAL!" Bunda tersenyum kecut saat anak bungsu nya berteriak.
Ia bisa melihat bahwa Halilintar membawa Solar seperti anak kucing, "Bun, Chandra ga mau bangun jadi... Ya... Gitu" ucapnya dengan senyuman simpul.
Ayah memberikan jempol kepada Halilintar, "didikan gw tuh"
Taufan dan Gempa yang baru keluar dari dapur.
Gempa berkacak pinggang, "masih pagi udah ada aja drama nya!" Cibir Gempa, Taufan mengusap wajahnya dengan malas.
"Udah udah, mandi sana selesai mandi kita makan bareng" Ucap bunda, semuanya setuju.
Blaze celingak celinguk seperti mencari seseorang. "Yah, mahen ama arthu mana?" Tanya Blaze.
"Lagi di kebun, mereka lagi panen buah" Kata Ayah.
Blaze langsung ngacir pergi ke kebun tanpa memperdulikan ayahnya, "Dasar anak muda jaman sekarang" Ucap Bunda.
"Aduh~, keknya dede Chandra yang gemes itu membutuhkan seorang ade~" Ucap Ayah dengan penuh dramatis.
PLAK!
TUK!Bunda pergi menaikki tangga sembari menyeret ayah yang mukanya benjol benjol akibat pukulan kasih sayang dari sang ayah.
Meanwhile.
Thorn dan Ice sedang berada di kebun, sejujurnya Ice ingin menghabiskan waktu liburnya dengan bermalas malasan.
Namun kenyataannya malah dia harus menemani Thorn, Ice tak terlalu kesal karena selain bisa bermain.
Ia juga bisa memakan langsung buah buahan yang di tanam oleh kedua orang tuanya.
Kini Ice sedang melihat dan membayangkan rasa buah yang ada di depannya.
"Kak Ice!, yang bener dong jangan di liatin mulu!, ini daun yang keringnya di potong terus di siram pake air"
Ice menoleh sekilas kearah Thorn, lalu ia langsung menghap buah yang ada di depannya.
"Ihh!!, oke cukup tau!" Thorn langsung pergi kearah pohon yang lain, Ice tak peduli ia sibuk mengupas kulit mangga.
"KYAA!!" Saat Ice sedang asik mengupas kulit mangga, ia di kejutkan oleh suara teriakan Thorn.
Thorn berlari terbirit birit, di belakangnya seperti ada seseorang yang mengejarnya.
"Huwaa!" Badan Ice di jadikan temeng oleh Thorn, ia melihat kearah kakaknya dan memberikannya kulit mangga.
"Makan tuh kulit" Ucap Ice dengan muka polos dan menyebalkannya.
"Apasih prik" Ucap Blaze dengan kesal, ia memandang langit biru dengan senang.
"Kira kira kita sebahagia apa ya di kehidupan yang lain?" Tanya Blaze, Thorn tak mengerti apa yang dikata kan oleh Blaze.
Ice memakan mangga nya, "Mikirin yang aneh mulu dah, mana ku tau" Ucap Ice.
Disisi yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
| |•TERHEBAT•| |
Misterio / Suspenso.・゜゜・.・゜゜・.・゜゜・ Candra, Arthur dan askara telah mengetahui 'sesuatu' yang cukup penting, Namun mereka lebih memilih untuk tutup mulut, Dikarenakan salah satu dari mereka yang mengancamnya. Jika mereka berdua memberitahukan berita ini kepada saudara...