21

60 8 3
                                    

Halilintar menatap sinis kearah beliung,sekarang keadaan beliung sedang di ikat oleh halilintar.

Darimana dapet talinya?, mulung.
Canda!, halilintar juga bingung darimana ia dapat tali tersebut.

Tapi ya peduli apa?, dan juga halilintar menutup mata dan menyumbat mulut beliung.

"Nah sip, dan sekarang bagian nelepon polisi" Ucap halilintar, halilintar sedikit melirik kearah ice.

Halilintar dengan tergesa gesa menghampiri ice, "oh sialan..."

BRAK!!

Jendela yang ada dikamar milik ice pecah akibat seseorang yang memaksa dan membawa kabur beliung

"BANGSAT!!!, BALIKIN BAJINGAN ITU!" Teriak halilintar.

"KALO MAU AMBIL BOS BAYAR 500 JUTA WHWHAHAHAHA"

"YODAH SINI GW BAYAR!"

Oke, seseorang yang menculik beliung langsung bungkam.

Lalu ia melirik kearah beliung yang sedang menatap tajam kearahnya.

'Jual atau bawa?' itulah yang ada di pikirannya.

Pria itu menggeleng kan kepalanya lalu kabur, halilintar ingin mengejar nya tapi ice...

BRAK!!

halilintar sontak melihat kebelakang, ternyata yang mendobrak pintu adalah blaze dan di belakang nya ada gempa.

"Daritadi gw denger ada yang ribut, lu ya bang?"ucap blaze bertanya. Gempa langsung masuk kedalam dan memeriksa apa yang terjadi.

" Ga penting...CEPETAN PANGGIL DOKTER!"seru halilintar, gempa menatap halilintar dengan wajah kebingungan.

Sedangkan blaze sudah pergi dan memanggil dokter, "kenapa?" Ucap gempa, "nanti kau tau sendiri..."lirih halilintar.

'Sialan!, detak jantung mu melemah ice...'halilintar membelai wajah ice.

Gempa yang melihat itu pun langsung peka, " Ice..., mata ice..."lirih gempa.

Ya, mata sebelah ice berubah menjadi bengkak dan mengeluarkan sedikit air, kelopak nya menjadi menghitam.

Halilintar mengigit bibirnya sendiri, 'oh ya Tuhan..., apakah aku harus kehilangan adik ku lagi?' batin halilintar.

Gempa menghampiri ice yang terbaring lemah, tubuh nya yang awalnya sehat bugar tiba tiba melemah.

Detak jantung nya perlahan lahan melemah, serta badannya yang seperti mati rasa.

"Kak... Ice kenapa?" tanya gempa, bibir gempa bergetar pandangannya mulai kabur, serta badan gempa yang ikut melemas melihat keadaan adik nya.

Blaze dengan tergesa gesa datang sembari mengajak salah satu dokter, halilintar dan gempa keluar terlebih dahulu dari kamar agar tak menggangu dokter.

"Panggilkan beberapa dokter lainnya!!" Seru dokter tersebut kepada suster yang ada disana, suster tersebut mengganguk.

Blaze yang melihat para dokter berlalu lalang di depan kamar ice tentu saja khawatir...,karna baru saja ia dan ice sedang sarapan bersama...

"Apa yang terjadi" blaze menunduk, gempa duduk mematung serta tatapan nya yang kosong.

Halilintar juga sama seperti gempa, "orang yang menculik mu dan ice kembali..."

Blaze menoleh kearah halilintar, halilintar tetap memandang lurus kearah pintu.

"Dia berkata bahwa dia telah meracuni ice beberapa hari yang lalu, dan racun tersebut baru saja bereaksi pada ice."

Gempa yang awalnya memandang lurus sekarang menatap halilintar, "jadi suara ribut yang tadi??"

"Iya, dia kembali dan dia berhasil kabur dengan kawanan nya, entah apa yang mereka incar--

Dan seperti nya pria yang bermanik safir itu adalah pemimpin organisasi gelap..."

Seperti nya blaze tahu siapa yang di maksud, yang di maksud adalah beliung

"aku paham" Lirih blaze.

Disisi thorn dan solar

"Yuhuuu~, akhirnya kita bisa ngejenguk kak icy!" Seru thorn, thorn membawa bakul yang berisi kan buah buahan.

Solar juga sedang merapikan barang barang pribadi milik ice, "ya... Udah lama ya ga ketemu kak ice"

Thorn mengganguk brutal, mereka berdua merindukan kakak dingin nya itu!.

Mahendra ice.

"Sudah sudah, ayo bawa ini, mereka pasti sedang menunggu kita" Ucap solar

"Yasudah!, ayoo cepat shunshine ngengg ngenggg!!!"

solar terkekeh melihat aksi yang di lakukan oleh kakak hijaunya tersebut

"SHINEEEEEE!!" Thorn menarik narik baju solar, sejujurnya solar lebih tinggi di bandingkan Thorn.

Solar menoleh kebelakang, ia menatap kakaknya dengan tatapan datar.

"Kenapa?" Tanyanya, "AYO BELIIN KAK ICE KUE KERING!!, pasti di rumah sakit makanannya pada ga enak!"

Ah--, benar juga apa yang di katakan Thorn, biasanya makanan di rumah sakit itu sangat hambar.

"Yaudah ayo" Solar memegang tangan thorn,

'sebenarnya yang kakak itu siapa sih?, solar atau aku...

Tapi solar pemikirannya lebih dewasa!, lebih tinggi juga'

Thorn tengah bergelut dengan pikiran,solar menyimpan barang barang yang di perlukan di dalam mobil.

"eh?, shunshine bisa ngendarai mobil?" Tanya nya, solar terdiam dan menatap kakaknya.

"bisa keknya"

Thorn tersenyum canggung, "aahaha!, yaudah aku aja yang jadi supir nya!"

"Emang kakak bisa?"

"Dulu pernah kok diajarin ama kak hali"

Solar mengganguk, dan mereka pun berangkat menggunakan mobil.

Singkat nya mereka telah sampai di rumah sakit.

Thorn membantu solar untuk membawa beberapa barang, "ini... Ama solar aja, kakak ambil bakul ama kue kering"

Solar membawa tas yang lumayan berat, namun solar bisa membawa nya dengan mudah, kalo saja yang membawanya adalah Thorn mungkin Thorn sudah jatuh karna berat..

"Ugh!, yaudah"































































Bersambung...




























































Makin kesini makin kesono, makin prik anying...

Auk ah, yang penting up mwehehehe, target ku sih tahun ini harus tamat, ya setidaknya adalah ya satu aja book ku yang tamat.

| |•TERHEBAT•| |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang