"Kak..." gumam solar.
"Dia datang" ketus halilintar.
Dan seseorang itu pun datang kedalam kamar, halilintar kembali menodong kan pistol dan menembak nya secara brutal.
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR"Cukup..." halilintar menoleh kearah solar, kini halilintar sudah membunuh dua orang.
Halilintar mengambil pistol dari orang yang baru saja ia tembak, dan mengisi kembali pelurunya.
"Kau, diam disini.." ucap halilintar, halilintar keluar dari kamar dan ia langsung diserbu oleh beberapa orang.
Untungnya mereka tak membawa sejata sama sekali, sampai akhirnya...
"Kami dari kepolisian, ada seseorang yang melaporkan bahwa terjadi penembakan massal!" Beberapa orang polisi datang.
Dan mereka melihat halilintar yang sudah pingsan akibat kehabisan tenaga.
Beberapa polisi pun menahan orang orang yang tadi mengepung halilintar, dan salah satu dari polisi melihat kearah kamar.
Dan terkejut saat melihat solar yang sedang menangis dengan memeluk erat mayat gempa.
"H-hei nak?, kau baik baik saja?" tanya polisi tersebut, solar yang sedang menangis pun dengan reflek memeluk polisi tersebut dengan erat.
"Kak gempa... Kak upan... Kak blaze..." Gumam solar.
Lalu solar pun pingsan akibat kehabisan tenaga, ia melihat sekeliling.
"Rangga dan gerald?, serta jack?!" Gumam polisi, nama polisi tersebut adalah nando, ia salah satu polisi senior dan berpengalaman.
"Kenapa pa?" Tanya bawahan nando.
Nando menoleh sebentar kearah bawahannya, dan menyuruh nya untuk menghampiri dirinya.
"Tiga orang buronan kita tewas mengenaskan, dan terdapat beberapa luka peluru di perut, kaki, tangan serta kepala" Ucap nando.
"Kau sudah memanggil pihak rumah sakit?"tanya nando, bawahanya mengangguk.
Dan tak selang beberapa lama juga para suster dan dokter mulai masuk kedalam dan membawa jenazah serta solar dan halilintar.
.
.
.
.
.
.
"Hai..., candra kangen ama kalian... Kak hali lagi koma, dan kak hali udah koma selama 1 minggu..., dan kalian ninggalin kita berdua, hahah.." Solar sudah sepenuhnya pulih secara fisik.
Namun batin dan mental solar masih tak stabil, solar memiliki trauma yang sangat mendalam.
Solar sudah lelah menangis secara terus menerus, solar memeluk nisan yang bertuliskan nama 'arthur harsa thorn'
Ia memeluk nya erat, "candra?" Seorang gadis cantik menghampiri solar yang sedang bersedih.
Ia jongkok di samping solar, lalu memeluknya erat.
Solar melirik kearah gadis tersebut lalu tersenyum, "kak y/n?, kenapa?" gumam solar.(disini y/n lebih tua dari solar, atau y/n itu kakel nya solar)
"Aku tau semuanya candra, kau sudah lama tak masuk sekolah dan itu membuat ku khawatir, dan aku terkejut saat melihat mu dan kakak mu di berita" Ucap y/n.
Solar kembali menangis dalam diam, "kak... Apa aku seburuk itu sampai harus merasakan sakit seperti ini?" Tanya solar.
"Hush, jangan ngomong gitu, sini liat kakak!" Mata mereka saling bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
| |•TERHEBAT•| |
Mystery / Thriller.・゜゜・.・゜゜・.・゜゜・ Candra, Arthur dan askara telah mengetahui 'sesuatu' yang cukup penting, Namun mereka lebih memilih untuk tutup mulut, Dikarenakan salah satu dari mereka yang mengancamnya. Jika mereka berdua memberitahukan berita ini kepada saudara...