Katherine berjalan dengan mantap ke depan, diikuti oleh Juan yang berada di belakangnya.
"Nona cantik, sangat cantik. Bolehkah saya berharap untuk lebih dari sekedar asisten?" Tanya Juan dalam hati.
Ia mengagumi wanita itu sejak pertama dikenalkan oleh Pak Andreas, atasannya ketika ia ditunjuk menjadi asisten. Awalnya ia merasa bahwa perasaannya hanya kagum sebagai bawahan, tetapi lambat laun perasaan itu semakin menguat. Tak jarang ia mencuri pandang pada Katherine ketika wanita itu sedang bekerja.
"Di kamar nomor berapa Juan?" Pertanyaan Katherine membuatnya terkesiap.
"Di lantai ini, 607." Kata Juan sambil berdehem.
Juan mencari kamar dengan nomer tersebut. Pertemuan yang agak janggal karena harus di kamar hotel, tapi kliennya ini mengatakan bahwa beliau tidak mau ditemui di tengah keramaian.
Juan menekan tombol bel. Sejenak kemudian seorang ajudan membukakan pintu hotel itu.
"Nona Katherine?" Tanya ajudan itu
"Betul." Kata Katherine sambil mengangguk.
"Baik ikut saya, kecuali anda." Katanya pada Juan.
"Dia asisten saya, dia harus ikut."
"Bapak tidak mau."
"Ok then, so the partnership is off." Kata Katherine dengan wajah datar dan tangan yang bersidekap.
Pria itu menimbang lalu menutup pintu. Suara langkah kaki mendekat terdengar oleh Katherine. Sekalipun lantainya menggunakan karpet tebal, tapi ia bisa mendengarnya dengan jelas. Katherine menoleh dan matanya bertabrakan dengan mata seorang pria tampan, tinggi dan pria itu pun sama sedang memandangnya lekat.
"Silakan masuk." Kata ajudan itu, membuat Katherine harus memutus pandangan lebih dulu.
Katherine dan Juan mengangguk lalu masuk ke dalam kamar tersebut.
🌷🌷🌷
Gian memandang gadis itu sampai ia menghilang dari pandangannya.
"Mari boss." Kata Andi
Suara Andi membuatnya tersadar. Ia berdehem dan mengikuti seseorang yang disinyalir adalah seorang ajudan.
Mereka menaiki lift. Tidak ada perbincangan yang berusaha Gian ucapkan karena pria itu memang tidak suka bercakap. Yang di dalam otaknya adalah, siapa gadis itu. Kenapa gadis itu menyita perhatiannya? Kenyataannya selama ini tak ada wanita yang bisa membuatnya terkesima kecuali Anita, itu pun dulu.
Pintu lift terbuka, dan mereka berjalan mengikuti ajudan tersebut. Mungkin ini yang disebut jodoh, Gian kembali bertemu dengan gadis itu, kali ini mereka berkesempatan mengunci pandangan. Ia dan gadis itu saling mengagumi dalam diam, tak ada senyum ataupun kata-kata. Namun hal tersebut harus terhenti karena wanita itu sudah masuk dalam kamar, bersama dengan pria.
"Sebelah sini." Kata ajudan itu menunjukkan kamar yang bersebrangan dengan kamar yang dimasuki wanita tadi.
Gian memasuki kamar dan menemui seorang pria paruh baya.
"Pak, ini Pak Gian sudah datang." Kata ajudan itu.
Pria itu berbalik, dan tersenyum. Perawakannya tidak terlalu tinggi dan pendek, wajahnya menyiratkan kelelahan karena terlihat kerutan di samping mata juga keningnya, namun tak ada kesan arogan disana.
YOU ARE READING
Heal You
RomanceGiantara Cakrawala bertemu dengan Katherine Seraphina Jatmoko saat ia sedang mendesign rumah kliennya yang ternyata itu adalah ayah dari sang gadis. Gian adalah seseorang yang tidak percaya Tuhan karena lukanya dimasa lalu, bahkan luka tersebut mem...