5

240 31 3
                                    

Gian membanting pintu apartemennya dengan kasar.

"Lo cari cewek itu, gue gak mau tau!" Kata Gian pada Andi setelah mobil Katherine menghilang dari sana

"Bos, lo yakin? Siapa tau cowok tadi pacarnya."

"Gue gak mau tau, ndi. Dia harus jadi milik gue. Giantara Cakrawala."

"Kalo lo masih kayak gini, gue gak nyaranin lo punya cewek."

"Lo jangan banyak omong! Gue-mau-lo cari cewek itu."

Gian membuka kemeja dan melemparkannya ke sofa dengan kasar. Ia berjalan ke sebuah meja bar, dan menuangkan martini ke sebuah gelas kristal lalu mengisinya dengan es yang ia keluarkan dari lemari pendingin.

Katherine, huh?

Mengingat wanita itu, membuat dirinya terbakar. Entah karena martini, atau cemburu.

Ada yang aneh dengan dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang aneh dengan dirinya. Belum pernah ia terobsesi dengan seorang wanita. Biasanya para wanita yang mendekatinya lebih dulu, tapi dengan Katherine ia tidak mau berpikir lagi. Wanita itu harus jadi miliknya.

🌷🌷🌷

"Sejak kapan hal itu terjadi?" Tanya dr.Alfred, psikiater yang ditunjuk oleh Gian untuk memberikannya terapi.

"Ini kedua kalinya." Kata Andi yang memang menemani sang bos.

Andi mencoba menjernihkan pendengarannya, ketika Gian meminta Andi mengantarnya ke dr.Alfred untuk terapi. Pasalnya pria itu selalu menolak untuk pergi kesana, sering ia mengatakan bahwa hal tersebut buang-buang waktu. Tapi akhirnya disinilah Gian, melakukan sesi terapi dengan sukarela.

"Apa ini juga disebut obat, dok?" Tanya Gian

"Bisa jadi. Kau merasa aman di tangan wanita itu, tidak ada rasa cemas, juga ketakutan, tidak merasa diintimidasi, tidak ada rasa bersalah. Seolah dia adalah dunia baru untukmu. Ngomong-ngomong, sudah berapa lama kamu tidak minum obatnya?"

"Sebulan dok." Kata Andi yang memang lebih tahu tentang hal tersebut.

"Wah saya takjub. Tapi sebulan ini hanya bertemu dua kali saja khan dengan wanita itu, sisanya bagaimana caranya?"

"Bos akan menato dirinya, atau mengguyur badannya di bawah shower, boxing berjam-jam, atau berteriak dan memecahkan barang." Kata Andi jujur.

Dr. Alfred menghela napas sambil mencatat hal itu di kertas rekam medis milik Gian.

"Saya rasa ini bukan kemajuan. Jika suatu saat nanti akhirnya sampai di puncak kecemasan, saya takut, bosmu akan menyakiti seseorang dan membuatnya menyesal lalu menambah daftar depresinya selain gangguan kecemasan."

Heal YouWhere stories live. Discover now