31

212 32 1
                                    

Gian terbangun lebih dulu pagi itu, ia melihat Katherine yang masih tertidur pulas di pelukannya. Hatinya menghangat ketika melihat seorang wanita yang selama ini ia inginkan sudah ia miliki selamanya.

Gian menarik lengannya, lalu ia mengecup kening istrinya dan pergi mandi.

Ia tahu Katherine pasti tidak mampu berjalan karena ulahnya semalam, maka dari itu ia akan membuatkan sarapan dan membawanya ke kamar.

Gian berjalan ke walk in closet dan memilih sebuah kaos tanpa lengan juga celana pendek. Setelah itu ia mengambil sebuah notes dan menuliskan sesuatu. Ia meletakkan notes itu di samping nakas dekat Katherine.

Sebelum beranjak, pria itu mengagumi Katherine sekali lagi, lalu pergi ke dapur.

Gian membersihkan hasil masakannya semalam yang tidak jadi mereka makan. Jujur saja perutnya pun minta diisi sedari tadi.

Ponsel Gian berdering ketika ia mengeluarkan sekotak susu dari kulkas.

"Halo."

"Bos, semua pesenan lo beres." Ucap Andi di ujung sana

"Selama gue pergi, gue gak mau diganggu ya. Gue mau cuti tiga bulan."

"Gak sekalian setaun aja bos. Tanggung." Ucap Andi sarkas

"Oh lo maunya gue gitu? Ya udah."

"Eh jangan-jangan bos! Iya gak. Udah pokoknya lo tinggal duduk diem, terima beres."

"Bagus. Mulai minggu depan tolong cariin gue asisten rumah tangga. Yang masak satu, bebersih rumah sama tukang kebun."

"Gampang itu bos."

"Sip."

Gian mematikan sambungan telepon dan kembali mencari bahan masakan. Ia memutuskan memasak omelet, bacon, juga roti panggang.

Katherine menggeliat dalam tidurnya, ia meraba sebelahnya namun Gian tak ada disana.

Ia terkejut karena dirinya masih polos dibawah selimut. Wajahnya memerah malu ketika mengingat apa yang mereka lakukan semalam tadi. Ketika ia berbalik ke samping, Katherine melihat secarik kertas di nakas sebelahnya. Ia mengambil lalu membacanya.

Hove i told you that you're so beautiful when you're sleep, my wife?

Kalau sudah bangun, berendamlah di bathtub, saya sudah buka air panasnya, mungkin sekarang sudah setengah penuh.  Pakaianmu ada di samping wastafel. Jika sudah, tunggu di kamar saja, saya sedang masak nanti saya ke atas.

Love,
Your husband

Hati Katherine menghangat membaca itu. Ia beranjak dari kasur, dan menuju ke kamar mandi.

Ketika ia masuk ke kamar mandi, ia begitu terpana, karena Gian sudah menyiapkan semuanya. Sepasang pakaian ganti dan juga dalaman baru sudah rapi ada di samping wastafel, diatas baththub sudah ada sebuah meja kecil yang bisa digeser, diatasnya ada lilin aroma terapi juga puff mandi.

Katherine mematikan keran air panas dan membuka keran air dingin lalu mengisi bathtub itu. Ia menuju ke wastafel lalu menyikat giginya.

Heal YouWhere stories live. Discover now