DEAR MARSHA

prolog

- ambaikan typo

-alur kurang menarik boleh di skip

- semoga suka

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

°Heppy reading°

Freo Antariksa natio atau yang biasa disapa dengan panggilan freo adalah pemuda berumur tujuh belas tahun. Keturunan konglomerat asli dan ketua geng motor terkenal
it's a street lion.

Di sekolah freo terkenal karena ketampanannya. Mata yang tajam, rahang yang tegas, rambut cokelat, dan hidung mancungnya menjadikan Riksa menjadi sosok laki² sempurna idaman para kaum hawa.

Sayangnya ketampanan freo tidak diikuti dengan tingkah lakunya yang manis. Ia adalah badboy dengan segala tingkah lakunya. Suka bikin onar dan selalu terlibat dengan masalah. Karena itu freo mendapat julukan hansome badboy di sekolahnya.

Tiada hari tanpa bikin ulah, itulah freo. Seperti pagi ini misalnya. Saat semua siswa sma Jaya 48 sedang mengikuti upacara bendera rutin freo bersama gengnya yaitu zean dan aldo justru tak ikut upacara. Mereka bersembunyi di belakang gudang dan merokok dengan santai disana.

"Fre, lo berani-beraninya ngajak kita nggak ikut upacara. Udah gitu pake ngerokok disini lagi," kata zean

"Kenapa emang? Kita kan dah biasa nggak ikut upacara, tumben lo jadi cemen gini." Freo menanggapi sambil menghembuskan asap rokok di mulutnya.

"Gue denger-denger ketos yang baru dilantik kemarin tuh
beda dengan ketos sebelumnya.
Anaknya tegas dan disiplin.
Banyak tuh rumor beredar
kalau dia sama sekali nggak bisa
dinego."

"Cih, lo aja yang terlalu
penakut. Cewek juga kan dia,
masa lo cowok takut sama cewek sih," ejek freo.

"Bukannya takut. Cuma
males aja gue kena masalah sama cewek yang gue taksir. Takut rusak reputasi gue di depan dia." Zean berkilah.

"Playboy ini selalu punya
mata yang tajam buat nangkep
bening-bening," celetuk aldo.

"Heleh, jangkan gue, lo
sama do kalo liat tuh cewek
paling juga klepek-klepek."

Freo tersenyum.

"Kalo lo bisa dapetin ketos yang lo bilang cantik itu gue bakal kasih lo motor sport yang
Baru gue beli kemarin," ujar freo.

"Weh, serius lo bro?" Tanya
Zean dengan mata berbinar.

"Kapan sih seorang
Freo berbohong. Lagian
cuma motor doang. Nggak
berharga bagi gue."

Ya sih, semua orang tahu jika bagi freo harga sebuah motor sport bukanlah sesuatu yang fantastis. Harta keluarga natio teramat
banyak. Jika hanya digunakan
Freo untuk foya-foya
seumur hidup tidak akan
pernah habis.

"Oke, kalau gitu gue bakal
tunjukkin ke lo kalo gue bisa
dapetin ketos cantik itu."

"Selamat berjuang bro,"
balas freo.

Di tengah asyiknya mereka mengobrol sambil menghisap
rokok tiba-tiba datang dua
orang siswa yang sedang
berkeliling.

"Heh, ngapain kalian
bertiga disini?"

Freo bukannya mematikan rokoknya tapi justru tetap santai menghisap rokok itu.

"Santai aja bro, mau join ngerokok juga nggak?" Freo dengan kurang ajarnya justru menyodorkan
bungkus rokok kepada dua siswa yang berkeliling.