"Jawab. Jawaban lo akan menentukan permainan yang selanjutnya""Posisi apa fre? Posisi hati lo apa posisi kita berdua saat ini?" Batin Marsha.
Marsha ingin sekali bertanya demikian. Tapi ia tahu bahwa freo adalah cowok yang licik. Aturan permainan tadi cukup jelas. Freo bertanya dan Marsha menjawab. Artinya jika marsha bertanya freo pasti akan bilang bahwa Marsha melanggar aturan permainan. Dan dampaknya pasti freo akan menghukumnya.
Marsha yang cerdik mampu membaca isi kepala freo yang brengsek dan nyebelin ini. Kemudian Marsha berpikir untuk mengelak dari pertanyaan yang akan menjebak dirinya.
"Kalau gue ada di posisi hati lo, gue bakal cari orang yang paling gue percaya buat nyeritain apa yang gue rasain. Sehebat apapun lo kalo lo mencoba menanggung semua beban sendirian di pundak lo, lo nggak akan mampu fre."
Freo mendengarkan Marsha baik-baik.
"Oke, tapi sebenarnya bukan itu maksud dari pertanyaan gue," ucap freo dengan seringaian.
Benarkan apa yang sudah diduga oleh Marsha, freo itu memang cowok yang licik. Untung Marsha sudah menyiapkan sebuah jawaban lainnya.
"Tapi..." Kata Marsha kemudian.
"Gue belum selesai dengan jawaban gue fre. Seandainya posisi gue ada di posisi lo yang sekarang dengan status lo sebagai suami gue maka gue nggak akan nyia-nyiain kesempatan untuk narik lo ke dalam pelukan gue"
"Berhubung sekarang lo belum jadi siapa-siapa gue, kalo gue ada di posisi lo yang sekarang ini gue bakal cepet-cepet nikahin lo tanpa drama penolakan perjodohan lagi."
Ctas!
Jawaban Marsha tidak hanya cerdas tapi juga berhasil membungkam mulut freo sampai laki-laki itu kehabisan kata-kata.
Di padang safana Afrika leopard mungkin tidak bisa mengalahkan raja singa dan cenderung menghindari kelompok singa yang berbahaya. Tapi disini, Marsha menunjukkan bagaimana ia bisa menaklukkan freo dengan permainan yang dibuat oleh cucu keluarga natio itu sendiri.
"Segitu pengennya lo berharap jadi istri gue?" Tanya freo dengan nada mengejek seolah Marsha ini tidak ada bedanya dengan gadis-gadis lain yang selama ini gila mengejar-ngejar dirinya.
"Kalo boleh milih gue mending nikah dengan Kak oniel deh fre yang jelas-jelas sahabat gue dari kecil dan juga jelas gimana sikapnya ke gue-akkhh!" Marsha mengerang ketika merasakan pinggangnya di cengkeram oleh kuku-kuku freo
Entah mengapa Freo menjadi begitu tak suka mendengarkan jawaban Marsha kali ini.
"Jadi, seandainya gue dan oniel sama-sama suka lo siapa yang bakal lo pilih?" Freo menatap Marsha dengan tatapan tajam. Seolah dia sedang marah. Anehnya Marsha tak cukup paham kenapa freo tiba-tiba jadi marah begini.
"Sakit fre!" Marsha berusaha menjauhkan tangan freo dari pinggangnya tapi tentu saja tenaga Marsha tak bisa melawan freo Laki-laki tetap lebih unggul.
"Itu bukan jawaban dari pertanyaan gue marsha"
Marsha tersentak sadar kalau dia baru saja melanggar aturan permainan yang dibuat oleh laki-laki licik di depannya ini. Padahal sejak tadi marsha berusaha keras untuk menghindari jebakan freo
Sekujur tubuh marsha jadi berkeringat dingin hanya karena di tatap freo dengan dibarengi senyuman tipis di bibirnya.
Marsha baru merasa lega saat kedua mata indah freo itu bergerak kearah lain. Meskipun itu hanya berlaku sebentar saja tapi sehendaknya Marsha tak perlu menahan nafasnya lagi.
Tangan kanan freo meraih tengkuk Marsha agar wajah mereka berdekatan. Sedangkan tangan kanannya tetap merengkuh pinggang marsha.
"Jawab sekarang. Ini kesempatan terakhirmu," ucap freo
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MARSHA
ActionFreo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perkelahian antar geng motor menjadi kesehariannya. Padahal freo sebenarnya adalah cucu seorang pengusaha...