"Jangan bilang lo suka sama gue" kata freo menyela."Dih ge'er. Gue bukan mau bilang gue suka lo. Tapi mau bilang gue sudah berjanji sama kakek lo bahwa apapun yang terjadi gue nggak boleh ninggalin lo"
"Cih, menjijikkan," ucap freo tak suka saat Marsha menyinggung soal Kakek sean. Meskipun freo menikmati uang keluarga Natio dengan sangat baik tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan kebenciannya terhadap Kakek Sean.
"Utang budi apa yang lo punya sama tuh Kakek tua sampe keluarga Shafa benar-benar nggak bisa lepas dari perjodohan ini?"
"Ada, keluarga Natio termasuk orang penting dalam sejarah perintisan bisnis Papa. Beliau satu-satunya orang yang saat itu mau berinvestasi pada bisnis yang Papa coba rintis. Tanpa Kakek Sean kehidupan keluarga Shafa belum tentu seperti ini."
Freo bukannya bangga dengan pengakuan Marsha yang ada ia malah semakin membenci kakeknya.
"Tapi bukan berarti keluarga lo bisa ngejual lo ke kakek tua itu kan sha "
"Nggak gitu fre. Ah, masa lo nggak tau?"
Kening freo langsung berkerut.
"Tau apa?"
"Kakek lo percaya kalo lo sama gue, lo bakal jadi bocah yang baik"
"Tolol!" Itu saja komentar freo. Singkat tapi nyelekit di hati.
"Lo kan sebenarnya bisa aja nolak. Dasar cewek bego!"
Marsha cemberut tak terima dikatai bego oleh freo.
"Soalnya gua tertantang untuk jinakin cowok brengsek kayak lo makanya gue nggak mau nolak. Puas lo?" Balas Marsha tak mau kalah.
"Gue bukan hewan buas yang perlu di jinakin"
"Iya lo itu buas, nggak beraturan, kalau berbuat sesuka hati, egonya tinggi, playboy, badung..."
"Tapi gue cakep kan?"
Potong freo menghentikan ucapan Marsha yang nyerocos menyebutkan semua sikap buruknya.
"Kelebihan lo cuma itu doang fre"
Obrolan seru mereka terpaksa terinterupsi saat handphone Freo
berdering."Hm" jawab freo begitu teleponnya tersambung.
"Fre, dimana? Kumpul yok. Anak-anak bawa cewek bohay nih ke tongkrongan"kata zean bersemangat.
Freo memutar bola matanya merasa jengah.
Akhir-akhir ini ia mulai sedikit menghindari zean dan Aldo karena alasan dua orang itu selalu memanfaatkan kekayaan Freo. Bukan freo pelit. Hanya saja freo merasa jika bukan karena uang mereka belum tentu mau berteman tulus dengan freo.
"Gue lagi sama cewek. Gue sibuk"
Freo langsung mematikan teleponnya.
"Ikut gue!" Perintah freo pada Marsha
"Kemana lagi?" Tanya Marsha
"Kemana kek terserah. Yang penting gue punya alasan buat nggak pulang, juga buat nggak diajak nongkrong. Kalo lo punya rekomendasi tempat gue nggak nolak"
Marsha tersenyum. Tentu ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk berada di dekat freo lebih lama lagi. Karena semakin lama bersama Freo ia akan semakin memahami bagaimana cowok brengseknya itu bersikap.
"Oke, gue punya satu tempat yang nyaman banget. Ayo kita pergi"
_____
Freo Dan Marsha menikmati malam di pinggiran sungai. Mereka duduk dengan menselonjorkan kakinya bahkan tampak memejamkan matanya saat angin malam menerpa wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/374888260-288-k618251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MARSHA
ActionFreo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perkelahian antar geng motor menjadi kesehariannya. Padahal freo sebenarnya adalah cucu seorang pengusaha...