TINGGALKAN KENANGAN YANG INDAH UNTUK AUTHOR DENGAN CARA VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW AKUN INI.
DAN BUAT YANG MAU MEMBERI DUKUNGAN UNTUK AUTHOR BISA LEWAT LINK YANG ADA DI BIO, SETIAP KALIAN DONATE KALIAN BISA REQUEST CERITA MANA YANG MAU DI UP. TAPI KALO GA MAU GAPAPA JUGA AUTHOR GA MAKSA.
MAAF YA KALO ADA TYPO
°HEPPY READING°
"Fre, punya mulut di jag..."
Marsha mengangkat tangan kanannya ke depan wajah oniel untuk menghentikan ucapannya.
"Udah Kak. Jangan diladeni. Kita kesini cuma untuk nanya baik-baik bukan untuk cari ribut."
Freo menyeringai, merasa menang karena marsha memihak padanya. Sementara oniel mengeraskan rahangnya. Benar-benar siap melayangkan tinjunya untuk menghajar wajah freo.
"Fre, biar gue tanya sekali lagi, lo lihat handphone gue nggak sih?"
"Nggak," jawab freo singkat dengan nada cuek.
"Beneran nggak lihat?" Tanya marsha. untuk lebih meyakinkan.
"Nggak percaya amat sih sha? Lo pikir gue aja yang masuk ruang OSIS? Bisa aja kan ada orang lain yang masuk sebelum gue." Freo lebih terlihat berkilah daripada menjawab pertanyaan marsha dengan jujur. Seolah ia sedang menutupi sesuatu.
"Lagian lo segitu nggak punya uang ya sampe-sampe handphone ilang aja repot-repot nyari tuh barang sampe ke rumah gue?" Ejek freo yang benar-benar membuat oniel panas.
"Nggak, gue punya uang kok. Sayangnya foto-foto kenangan yang ada di handphone itu yang nggak bisa gue beli lagi berapapun uang yang gue punya," jawab marsha.
"Ya udah fre. Gue bukan maksud ganggu lo. Gue niatnya cuma mau tanya. Kalo lo emang nggak tau nggak apa-apa. Gue pulang dulu," pamit marsha. Ia menarik lengan oniel untuk pergi dan freo melihat bagaimana tangan marsha menarik tangan oniel. Itu benar-benar membuat freo tiba-tiba benci dan kesal tanpa sebab.
"Tunggu!" Panggil freo.
Marsha dan oniel pun berhenti sejenak. Mereka menoleh pada freo yang memanggil. Freo tampak masuk ke dalam kamarnya sejenak. Kemudian muncul lagi di depan pintu kamar sambil membawa segepok uang yang dilihat dari tebalnya sekitar 10 jutaan.
"Ambil ini buat ganti handphone lo. Gua nggak mau lo jauh-jauh dateng kesini tapi pulang nggak bawa hasil."
Bruk!
Freo melemparkan segepok uang itu ke lantai. Ya, benar ke lantai. Tidak salah lagi. Freo memang sebrengsek itu jadi cowok.
"Maksud lo apa fre?" Oniel merasa sangat marah dengan penghinaan freo kali ini.
"Apa lagi. Drama-drama murahan seperti itu gue udah hapal. Lo berdua dateng ke rumah gue pura-pura nanyain handphone. Tapi sebenarnya yang kalian inginkan adalah uang kan?"
"Kita nggak miskin-miskin amat kok fre untuk mengemis uang dari lo. Jadi jangan lo pikir kita dateng karena pengen uang. lo!" Tegas oniel.
Freo justru tersenyum miring.
"Kaya atau miskin, dimana pun, dan siapapun orangnya uang gratisan tetap memberikan rasa menyenangkan bukan?"
Grep!
Oniel benar-benar sudah habis kesabaran. Ia menjambak bagian depan kaos freo lalu...
Bugghhh!
Tanpa ragu oniel menonjok rahang freo.
"Kak oniel sudah!" Marsha mencoba menarik oniel menjauh untuk memisahkan perkelahian mereka. Tapi tubuh marsha yang kecil tidak mudah memisahkan kedua laki-laki berbadan tegap yang saling pukul itu.
Bughh!!!
Bughh!!!
Bughh!!!
Baik freo maupun oniel tak mau ada yang mengalah satu sama lain. Freo terlihat lebih unggul dalam hal baku hantam. Ia mendapat pukulan yang lebih sedikit. Tapi lihatlah wajah oniel bahkan sudah hampir babak belur di hajar freo.
"FREO! KAK ONIEL! CUKUPPP!!!" Teriak marsha saat gadis itu melihat freo bermaksud melayangkan satu pukulan lagi. Kali ini oniel mengelak dari pukulan freo dengan cara menundukkan kepalanya. Namun...
Buughh!!!
Brrakk!!!
"Marsha!" Teriak oniel. terkejut luar biasa. Pasalnya pukulan freo yang seharusnya menghantam dirinya justru menghantap kepala marsha sehingga gadis itu jatuh menabrak salah satu vas besar hingga pecah berantakan dan berakhir pingsan.
Freo mematung di tempatnya berdiri. Terus terang ia tak bermaksud untuk memukul marsha. Ia benar-benar tak sengaja. Tapi... Tapi marsha justru muncul di momen yang tak tepat.
"Marsha..." Oniel meraih tubuh marsha yang tergeletak di antara pecahan vas besar itu. Raut khawatir di wajah oniel benar-benar tidak bisa disembunyikan lagi. Ia segera melihat ke arah freo dengan pandangan bengis.
"Apa yang udah lo lakuin sama marsha bangsat???!!!"
Freo tertunduk memandangi tangannya yang gemetar.
"Gue... Gue nggak sengaja..." Ucapnya lirih seakan ia menyesal. Bahkan suara freo itu terdengar seperti ingin menangis......
------
Freo mengusak rambut belakangnya dengan gusar. Jujur saja freo tak enak hati dengan keluarga shafa andai kabar kejadian itu sampai ke telinga mereka. Belum lagi jika kakek Sean tahu, bisa-bisa laki-laki tua itu benar-benar akan mengasingkan freo ke Spanyol tanpa toleransi apapun lagi.
"Lo benar-benar jahat tau nggak fre!" Oniel berdiri sambil membopong tubuh marsha. Laki-laki itu sudah bersiap pergi.
"Niel gue nggak sengaja!"
Freo masih membela diri. Padahal Oniel berharap cowok itu akan mengucapkan sepatah kata maaf. Tapi ya, itu takkan pernah terjadi dalam sejarah kehidupan freo karena ego dari cowok itu takkan pernah turun sedikit pun.
"Persetan lo sengaja atau nggak nyatanya lo yang bikin marsha pingsan." Akhirnya Oniel menjawab dengan umpatan kesal.
Freo menelan ludahnya dengan cemas. Apa yang diucapkan oleh Oniel itu benar adanya. Dan jujur saja itu mengganggu hati freo.
"Jangan bawa marsha pergi," cegah freo.
Oniel menoleh dengan tatapan tajam.
"Maksud lo apa lagi?"Freo menendang pintu kamarnya hingga terbuka.
"Bawa marsha masuk. Gue bakal telponin dokter."
Oniel melihat wajah marsha yang masih terpejam rapat. Mungkin tawaran freo saat ini adalah pilihan paling baik demi marsha Jadi, setelah berpikir beberapa saat lamanya akhirnya oniel berbalik dan membawa marsha masuk ke kamar freo.
°TO BE CONTINUE°
APAKAH MARSHA AKAN JADI UBI? TUNGGU SAJA DI CHAPTER YANG AKAN DATANG...
JAGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN. SUPAYA AUTHOR SEMANGAT BUAT UP LAGI....
NIATNYA MAU UP SEMALAM TAPI GAK KEPENCET MALAH KETIDURAN SORYY YA 😭😭
SEE YOU NEXT CHAPTER....
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MARSHA
ActionFreo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perkelahian antar geng motor menjadi kesehariannya. Padahal freo sebenarnya adalah cucu seorang pengusaha...