Satu Minggu sudah berlalu, Freo sudah siuman dari koma nya yang berarti pernikahannya dengan Marsha hanya perlu menunggu hari saja. Rumah sakit menjadi saksi cinta mereka berdua, dimana waktu Freo masuk rumah sakit untuk pertama kali, ia keluar langsung bertunangan dengan Marsha, dan sekarang ia keluar dari rumah
sakit dan akan menikahi gadis pujaannya.Pagi ini, Freo sudah di ijinkan untuk pulang karena kondisi sudah pulih, jadi ia bisa beristirahat di rumah, karena ia sudah muak setiap hari harus mencium bau obat.
Freo berjalan di koridor rumah sakit, dengan Marsha yang berjalan di sampingnya sambil menggendong adiknya, gracie.
Mereka sampai di parkiran rumah sakit, dan masuk ke dalam mobil yang memang di tugaskan untuk menjemput mereka.
Mereka duduk di kursi belakang. Gracie langsung bermanja-manja dengan Freo, karena sudah satu Minggu gadis kecil itu tidak bisa bermanja-manja dengan Abangnya.
"Abang nikah itu apa." Tanya gadis mungil polos pada abangnya.
"Ngapain nanya kayak gitu, kamu mau nikah emangnya." jawab Freo, bercanda dengan adiknya.
"Is, abang kan dedek cuma nanya, soalnya dari kemarin dedek dengar abang mau nikah sama kakak Marsha." Gadis itu masih mencoba mencari tahu, ia masih penasaran apa itu nikah?.
"Nanti kalo kamu sudah besar kamu pasti akan tau apa itu nikah dek." Freo tetap tidak ingin menjelaskan apa itu nikah pada adiknya.
"Adek ngambek sama abang." Gracie memanyunkan bibirnya, kemudian gadis itu beralih ke Pakuan Marsha.
Sedangkan Freo hanya tersenyum melihat adiknya kesal, Freo senang bukan tanpa alasan. Freo senang karena dulu ia sangat ingin mempunyai seorang adik agar bisa ia jahili, dan sekarang keinginan itu sudah terwujud.
"Kak Marsha, abang jahat sama dedek." Gracie mengadu pada Marsha.
Marsha mengelus punggung Gracie. "Udah biarin aja ya abang kamu itu, emang ngeselin orangnya." ucap Marsha menenangkan gracie yang kelihatannya ingin menangis.
"Kalo Abang Freo ngeselin, terus kenapa kak Marsha mau sama kak Freo."
"Ngak tau dek, mungkin karena cinta."
"Cinta itu apa kak Marsha." Tanya gadis itu kembali.
"Belum saatnya kamu tau dek,
nanti ada waktunya kamu akan merasakan apa itu cinta.""Tapi ingat dek, jangan sampai bodoh hanya karena cinta." Sambung Freo.
"Siapa yang bodoh karena cinta." tanya Marsha yang mengira Freo sedang mengatai dirinya.
"Bukan itu maksudnya,-" Freo mau melanjutkan perkataannya, tapi sudah di potong oleh Marsha.
"Udah ah, aku gak mau ngomong sama kamu. Kamu ngeselin."
Freo tercengang, "lah malah ikutan pudung lagi si marsha, yang ada kalo gini di tinggal nikah gue." Batin Freo Was was.
"Sayang maafin aku, aku cuman bercanda loh. Ayolah jangan diemin aku, aku gak bisa kayak gini." Freo merengek seperti anak kecil.
"Dimana tuan muda Freo yang keras kepala itu, suka memberontak, buat ulah, tapi bisa-bisanya kalo sama nona marsha langsung kayak bocah gitu." Batin supir tidak habis pikir dengan tuan mudanya itu.
_________
Keesokan harinya Freo bertengkar lagi dengan Marsha hanya karena hal sepele, mereka bertengkar hanya karena Marsha melarang Freo untuk pergi ke sekolah, namun bukan Freo namanya jika tidak keras kepala, pria itu tetap memaksa untuk datang ke sekolah karena ia bosan jika hanya tiduran di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MARSHA
ActionFreo adalah seorang pemimpin geng motor dengan julukan handsome badboy. la adalah sosok yang keras kepala dan menjadi pribadi yang membangkang. Perkelahian antar geng motor menjadi kesehariannya. Padahal freo sebenarnya adalah cucu seorang pengusaha...