~Selamat Membacaaa~
Sepertinya kejadian tadi pagi tidak menyurutkan semangat Keisha untuk meluluhkan hati Rafka. Terbukti kini gadis itu kembali ceria dan bersemangat sampai-sampai menolak untuk absen kuliah. Keisha terus berjalan menyusuri lorong kampus nya dengan perasaan gembira. Entahlah, semakin tahu kehidupan Rafka seperti apa, semakin membuat dirinya yakin untuk terus berada disisi laki-laki itu.
"Lebar banget neng senyum nya udah kaya joker aja."
Keisha menghentikan langkah nya saat pundak nya terasa berat. Dia mengambil tangan si pelaku dan dia pelintir dengan mudah.
"Aw Kei lo gila! Sakit woy!"
"Lo gak sopan ya Kak! Masih bagus gue gak laporin perbuatan menjijikan lo waktu itu, masih mau sok kenal sama gue?" kesal Keisha mendorong laki-laki itu sampai tersungkur.
"Gue gak tau masalah apa yang lo sama Kak Rafka ributin, tapi gue bukan dia yang bisa maafin lo gitu aja. Gue masih punya dendam sama lo!" sentak Keisha sampai mengundang beberapa atensi mahasiswa yang berlalu-lalang.
"Cewek gila!" teriak Angga memegang tanganya yang terasa sakit.
"Liat aja, gue gak bakalan diem aja biarin kalian bahagia," gumam Angga dengan rasa dendam yang sudah mendarah daging.
Mood nya seketika rusak karena Angga. Keisha berjalan menuju parkiran untuk pulang lebih awal. Jika tau akan bertemu Angga, lebih baik dia menuruti kemauan Naira dan Zahra tadi untuk menunggu mereka rapat BEM Fakultas.
"Niat hati pengen jalan-jalan dulu buat refreshing, malah gak mood gara-gara ketemu gorila," kesal Keisha mencak-mencak sendiri.
Langkah kaki Keisha terhenti saat melihat dua orang manusia yang sedang mengobrol diparkiran. Keisha sangat hafal betul pemilik mobil merah itu punya siapa. Dulu dia sering melihat mobil itu terparkir digarasi rumahnya.
"Ada Kak Oliv?" gumam Keisha mendekati mobil tersebut.
"Maaf jadi merepotkan kamu."
"Gak usah sungkan Rafka."
Langkah Keisha terhenti saat mendengar suara laki-laki yang sangat familiar dalam indra pendengaranya. Itu suara Rafka dan Olivia. Sejak kapan mereka saling mengenal?
"Untuk masalah event kampus, nanti aku kabarin lagi yah," ucap Olivia lembut.
"Hemm."
"Oiya berarti aku boleh minta nomor kamu kan? Buat nanti atur jadwal kita ketemu lagi."
Mata Keisha membola terkejut. Baru kali ini dia mendengar suara mendayu Kakak tirinya itu yang terdengar sangat menggelikan. Sangat terdengar dibuat-buat. Sejak kapan Olivia berubah menjadi genit seperti ini pada lawan jenis? Setaunya, Kakak tirinya ini terbilang cukup cuek jika berhadapan dengan lawan jenis.
"Soal itu..."
"Kak Oliv?" Keisha keluar dari tempat persembunyian nya dan memotong ucapan Rafka.
"Kakak ngapain disini?" tanya Keisha sedikit tidak suka melihat kedekatan Kakak tirinya yang terus memepet pada Rafka, padahal dengan terang terangan Rafka selalu menjaga jarak dan tidak nyaman.
"Bukan urusan lo," jawab Olivia ketus.
Keisha mendengus, tadi saja dengan suaminya berbicara sangat halus dan lembut. Dasar modus, pikir Keisha.
"Lebih baik kamu pulang Olivia," ucap Rafka dingin.
"Yaudah Rafka, aku duluan yah. Nanti kita ketemu lagi lain hari," pamit Olivia yang langsung beranjak memasuki mobilnya tanpa menghiraukan tatapan galak dari Keisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Merindu
सामान्य साहित्य"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Masa?" "Iya!" "Masa sih???" "IYA!" pekik gadis itu membuat lelaki di hadapanya terkejut. "Iya apa?" "...