~Selamat Membacaaa~
Satu minggu kemudian, kini kondisi Rafka sudah mulai pulih. Bahkan dia sudah bisa beraktivitas seperti biasanya lagi. Rafka dan Keisha juga sudah pindah ke pesantren mengikuti usulan Ummi Ningrum. Bukan berarti mereka akan pindah sepenuhnya. Nyatanya dua pasangan itu kini kembali ke cafe karena malas bertemu dengan Abah Zaid. Tentu itu semua atas usulan Keisha, dan Rafka dengan senang hati menurutinya. Apapun akan dia lakukan untuk kenyamanan istrinya.
"Kamu beneran udah gapapa Kak?" tanya Keisha kesekian kalinya.
"Aku udah sehat. Kamu udah tanyain itu kesekian kalinya," kekeuh Rafka sambil menduduki ranjang.
Keisha menyengir polos "kan cuman mau mastiin."
"Sini. Duduk disini," Rafka menepuk nepuk kasur yang ada disampingnya, meminta Keisha agar duduk disampingnya.
Dengan senang hati Keisha menuruti kemauan suaminya.
"Eh ngapain?" tanya Keisha saat Rafka menaikan dua kakinya untuk dia taruh diatas paha laki-laki itu.
"Lain kali jangan pakai sepatu seperti ini lagi. Liat, kamu pasti gak ngerasa kan kalo kaki kamu terluka," ucap Rafka melepaskan heels yang Keisha kenakan.
"Aku cuman biasain diri aja Kak. Biar cantik anggun aja keliatanya."
"Pakai apapun yang kamu nyaman. Kamu akan selalu terlihat cantik mengenakan apapun," ucap Rafka memijat kaki Keisha.
Keisha mengulum bibirnya, senyuman tertahan itu sangat terlihat jelas diwajah gadis itu.
"Aku cantik nih Kak?"
"Sangat cantik."
"Kata siapa?"
"Aku," balas Rafka santai.
"Kamu tidak nyaman kan memakai ini?" tanya Rafka menunjuk heels itu dengan dagunya.
"Menurut Kak Rafka aku lebih cocok pakai kaya gitu atau yang biasa aja gak ada hak nya?"
Rafka tersenyum tipis saat menyadari Keisha yang malah balik bertanya dan tidak menjawab pertanyaanya.
"Kenapa perempuan itu kalo ditanya bukanya menjawab, mereka malah bertanya balik?"
"Siapa yang bilang begitu?" todong Keisha cepat.
Rafka hanya menaikan satu alisnya saja. Kemudian terkekeh lagi karena dugaanya benar sekali. Lihatlah, bukanya menjawab gadis itu malah kembali bertanya balik.
"Lupakan," jawab Rafka singkat.
Keisha menarik kakinya dari paha Rafka. Dia mendekatkan diri pada tubuh suaminya sampai diantara mereka kini tidak ada jarak sedikitpun.
"Kenapa?" tanya Rafka bingung.
"Dulu kita gak pernah kenalan. Pertemuan kita juga gak enak banget," ucap Keisha mengulum bibirnya.
"Kenapa? Mau kenalan ulang, hemm?" goda Rafka yang malah langsung diangguki semangat oleh Keisha.
"Ayo kita kenalan ulang!"
Rafka terkekeh tampan. Dia mengambil satu tangan istrinya, lalu dia kecup singkat.
"Muhammad Rafka Fairuza. Mahasiswa semester 7 Fakultas Manajemen Bisnis yang sekarang sedang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa universitas."
Keisha tertawa mengudara "Mana ada kenalan cium tangan segala. Inimah namanya modus."
Rafka tersenyum kecil "kenalan sama masa depan harus beda."

KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Merindu
Fiksi Umum"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Masa?" "Iya!" "Masa sih???" "IYA!" pekik gadis itu membuat lelaki di hadapanya terkejut. "Iya apa?" "...