~Selamat Membacaaaa~
"Om Tio bilang tadi siang Ummi kesini, mau apa?"
Kini Keisha sedang di introgasi oleh Rafka yang baru saja datang pukul 7 malam. Laki-laki itu langsung menemui dirinya ketika mendengar kabar dari Tio bahwa tadi Umminya berkunjung kesini. Tumben sekali, pikir Rafka. Pasalnya terakhir kali sang Ummi berkunjung ke cafe adalah 2 tahun lalu.
"Gak ngapa-ngapain. Biasalah orang tua ngunjungin anak sama menantu," jail Keisha tersenyum manis pada Rafka.
Senyuman itu terlihat menjengkelkan di mata Rafka.
"Ummi ada ngomong apa sama kamu?"
"Biasa ngobrolin urusan perempuan. Kak Rafka kepo deh."
Rafka cukup sabar menghadapi Keisha hari ini. Gadis itu sangat menguji kesabaran nya akhir-akhir ini. Dan itu cukup membuat Rafka sering beristigfar untuk mengontrol emosinya.
"Tidak mungkin Ummi berkunjung tanpa maksud Keisha."
"Ya lagian siapa suruh Kak Rafka pulang nya malem. Di telpon juga hp nya sosoan mati," sindir Keisha.
"Hp saya lowbet. Saya lupa membawa charger."
"Ya bukan salah aku dong," sewot Keisha.
"Beri tahu saya apa yang Ummi bicarakan dengan kamu?"
"Ummi minta cucu 20. Puas?" sentak Keisha dan itu sukses membuat Rafka salah tingkah.
Wajah laki-laki itu merah sampai telinga. Keisha yang menyadari perubahan wajah Rafka pun cekikikan sendiri. Merasa lucu melihat wajah datar itu terlihat seperti kepiting rebus.
"Kak Rafka salting?"
"Tidak!"
"Cie salting cieeee," ledek Keisha tersenyum mengejek.
Merasa malu terus diledeki oleh Keisha akhirnya Rafka memilih untuk keluar dari ruangan nya. Sedangkan Keisha sendiri malah tertawa ngakak sendirian karena lagi-lagi dirinya berhasil mengerjai Rafka.
"Kenapa kalo salting jadi keliatan gemoy?" gumam Keisha gemas sendiri.
Lama melamunkan wajah Rafka yang menurutnya lucu, akhirnya Keisha pun berinisiatif untuk menyusul laki-laki itu. Dia ingin kembali meledek Rafka dan melihat wajah merahnya.
"Kei lo harus liat sesuatu!"
Keisha terkejut ketika dirinya yang baru saja keluar tiba-tiba ditarik oleh Tania.
"Pelan-pelan Tania! Lo mau ngapain sih!" kesal Keisha mencoba untuk menarik tangan nya.
"Lo liat itu! Laki lo lagi sama cewek cakep Kei," tunjuk Tania pada luar cafe dimana disana terlihat Rafka sedang mengobrol dengan seorang perempuan.
"Kak Oliv lagi?"
"Lo kenal Kei?" tanya Tania yang dibalas anggukan pelan oleh Keisha.
"Buruan susul. Dari tadi gue perhatiin itu cewek mepet-mepet terus sama Pak Rafka. Gue yakin dia mau jadi bibit pelakor Kei!" ucap Tania memanasi.
Keisha masih diam memperhatikan gerak gerik dua manusia itu. Yang dia perhatikan sedari tadi mata Rafka terus menatap kearah lain. Dia juga sering bergerak mundur menjaga jarak dengan Olivia. Namun perempuan itu selalu mencari kesempatan dan terus mepet-mepet mendekati Rafka.
Keisha masih terus mengamati pergerakan lancang Olivia yang semakin berani mendekati Rafka bahkan tak jarang tangan perempuan itu akan dengan sengaja menyentuh wajah Rafka yang masih terlihat lebam, mungkin itulah modusnya. Memang terlihat Rafka yang menghindar, namun mengapa juga laki-laki itu masih tetap diam bersama Olivia dan tidak menyudahi obrolan? Saat dimana Rafka sedang fokus memainkan ponsel, mata Keisha membola ketika melihat gelagat Olivia yang mendekatkan wajah nya dan hendak mencium pipi Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Merindu
General Fiction"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Masa?" "Iya!" "Masa sih???" "IYA!" pekik gadis itu membuat lelaki di hadapanya terkejut. "Iya apa?" "...