~Selamat Membacaaa~
"Pulang malem lagi, pasti kena omel lagi" Ucap Keisha menghela nafasnya lelah.
"Kei gue balik duluan yah" Teriak salah satu teman kerjanya yang sudah berada diluar.
"Oh iya hati-hati" Balas Keisha dari dalam.
3 tahun Keisha bekerja di salah satu cafe dekat kampus. Pekerjaan sampingan, hanya untuk memenuhi kebutuhan jajan dan barang-barang yang sekiranya perlu dia beli. Karena bagaimana pun, Papah nya hanya mau membiayai kuliah nya saja. Selebihnya, Keisha harus berusaha sendiri. Itu saja Keisha sudah sangat merasa bersyukur karena Papah nya masih mau menerima dirinya setelah kejadian 6 tahun lalu. Diberi tempat tinggal dan mengizinkan dirinya tinggal bersama mereka, dan diberi makan 2x dalam sehari. Mereka? Iya, keluarga barunya dari sang Mamah tiri. Papah nya menikah lagi setelah Mamah nya meninggal satu tahun setelahnya. Yah, setidaknya pekerjaan sampingan nya saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang lain.
Kejadian 6 tahun lalu membuat dirinya dijauhi oleh seluruh keluarga, baik dari pihak Mamah nya ataupun keluarga dari Papahnya. Kehidupan nya yang dulu harmonis, mewah dan berkecukupan, seketika lenyap begitu saja ketika Mamah nya meninggal dunia. Papah nya yang mulai membenci Keisha, terpaksa tetap menerima Keisha dalam keluarga barunya karena tuntunan hukum dan wasiat sang istri sebelum meninggal. Kehidupan yang Keisha kira akan penuh kasih sayang, ternyata Mamah tirinya mengharapkan imbalan dengan tidak menerima fasilitas dari Papah nya kecuali biaya sekolah dan makan. Dia bilang itu merupakan bentuk balas budi Keisha karena selama ini mereka sudah mau membiayai hidup Keisha dan merawatnya.
"Gini amat hidup sebatang kara" Gumam Keisha yang tanpa sadar malah melamun dan menangis.
"Berasa jadi anak yatim piatu"
"Ck! Menyedihkan banget gue. Mending balik" Ucapnya lagi langsung bergegas keluar dari cafe.
Waktu menunjukan pukul 11 malam. Biasanya dia pulang paling lambat jam 10. Artinya dia sudah terlambat 1 jam. Sebelum memasuki rumah, Keisha menarik nafasnya terlebih dahulu untuk menguatkan mental dan hatinya. Yah, karena sebentar lagi dirinya pasti akan dimarahi habis-habisan oleh Ibu tirinya itu.
"Assalamu'alaikum" Ucapnya pelan.
Keisha menghembuskan nafasnya lega saat dirasa penghuni rumah ini sudah tidur. Terbukti semua lampu sudah dimatikan. Pintu utama pun sudah dikunci, untung nya dia mempunyai kunci cadangan pemberian dari Kakak tirinya. Katanya khawatir sewaku-waktu dirinya pulang terlambat dan tidak bisa masuk. Hal yang perlu Keisha syukuri saat ini adalah, mempunyai Kakak tiri yang menyayangi dirinya dengan tulus tanpa imbalan apapun.
"Hebat kamu yah. Udah kaya maling ngendap-ngendap gitu"
Seketika seluruh lampu menyala dengan terang. Terlihat Mamah tirinya Dania sedang berdiri dengan angkuh diundakan tangga dengan mata yang menyorot ke arah dirinya tajam.
"Maaf Tante, Kei tadi lembur. Cafe rame banget hari ini Tante" Ucap Keisha dengan kepala yang menunduk takut. Dania tidak pernah mau dia panggil Mamah, untuk itu selama ini Keisha memanggil nya dengan sebutan Tante.
"Peraturan dirumah ini untuk kamu, batas pulang malam itu jam 10 malam. Anak gadis jam segini baru pulang, yakin habis dari cafe? Bukan...."
"Tante!" Potong Keisha cepat.
"Tante bisa hubungi manajer aku besok kalo Tante gak percaya" Lanjutnya lagi.
"Begitu yah? Saya kuliahkan kamu, dan ini hasilnya? Memotong pembicaraan orang tua?"
Keisha memejamkan matanya kuat-kuat. Sungguh hari ini dia sangat lelah dan suntuk. Pekerjaan nya di cafe sangat lah banyak. Ramainya pengunjung membuat waktu istirahatnya sedikit tersita. Belum lagi tugas kampusnya yang setiap hari terus menghantui. Dirinya juga belum makan dan sudah sangat lapar. Rasanya Keisha ingin segera makan lalu masuk kamar dan tidur dengan lelap. Mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah. Tapi dirinya sangat tahu, Ibu tirinya ini tidak akan membiarkan dirinya lolos begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Merindu
Fiction générale"Kamu cemburu?" tanya pria itu jail. "Enggak!" Dia tidak cemburu. Hanya saja hatinya panas melihat lelaki itu berdekatan dengan perempuan lain. "Masa?" "Iya!" "Masa sih???" "IYA!" pekik gadis itu membuat lelaki di hadapanya terkejut. "Iya apa?" "...