19 - Pesta Ulang Tahun

333 29 3
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum baca💚


***


Kayla baru sadar sesuatu setelah ia turun dari mobil Marvel. Pria itu kini menyodorkan lengannya, memberi kode pada Kayla agar mengaitkan tangannya di lengan pria itu. Namun, tentu saja Kayla menolak dan mengacuhkannya.

Kayla menunduk menatap pakaiannya. Ia mengenakan gaun yang tadi mereka beli saat di mall - gaun putih gading selutut, ditambah dengan kalung berliontin mutiara kecil dan giwang mutiara.

Awalnya Kayla merasa semua baik-baik saja hingga ia memperhatikan penampilan pria yang ada di sampingnya saat ini.

“Kamu sengaja bikin kita seakan-akan couple-an gini?” heran Kayla.

Marvel menunduk sebentar untuk melihat penampilannya. “Nggak usah GR. Awalnya aku mau pakai jas biru dongker, tapi kelihatan terlalu resmi kayak kalau mau ke kantor. Dan Raffi pasti bakalan ngomel kalau aku tetap pakai warna-warna yang biasa aku pakai buat ke kantor.”

Kayla memutar bola matanya malas. Tetap saja, mereka tampak seperti sengaja mengenakan pakaian berpasangan sekarang. Masalahnya, Kayla tahu, tidak hanya dirinya dan Marvel orang kantor yang datang ke pesta malam ini. Kayla takut mereka akan salah paham melihat kedekatan Kayla dengan Marvel malam ini, apalagi, dengan pakaian warna senada yang mereka pakai sekarang.

Kayla memijat pangkal hidungnya yang mendadak terasa pening memikirkan nasibnya esok pagi. Namun, belum sempat ia meratapi nasibnya, tiba-tiba saja, pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang, dan dilingkarkan le lengan pria itu.

“Marvel!” protes Kayla.

Marvel memasang raut wajah datar. “Aku rasa kamu pintar juga mendalami peranmu sebagai pasanganku malam ini.”

“Apa?”

“Teruslah berbicara informal padaku khusus malam ini! Biar orang-orang semakin yakin kalau kita adalah pasangan.”

Pupil mata Kayla membesar mendengar ucapan ngawur Marvel. Namun, belum sempat gadis itu protes, Marvel sudah lebih dulu menariknya untuk menuju ke pintu masuk rumah Raffi. Kayla berusaha menarik tangannya lepas dari himpitan lengan Marvel, tapi, ia gagal. Marvel bahkan tampak masih memasang raut wajah santai saat berjalan dengan Kayla yang terseok-seok di sampingnya.

Setibanya di dalam, keadaan tampak sudah ramai. Ada banyak tamu undangan yang sudah datang. Sejak kemarin, Marvel melarang Kayla membeli kado. Dia bilang, dia akan memberikan kado miliknya atas nama mereka berdua.

“Hay!”

Panggilan itu membuat Kayla dan Marvel menoleh. Mereka tersenyum setelah melihat sang pemilik pesta datang menghampiri mereka. Raffi - pria itu menatap penampilan Kayla dari atas hingga bawah. Kayla sempat merasa risih, ia juga khawatir jika ada sesuatu yang salah dengan penampilannya malam ini.

“K- kenapa, Pak? Ada yang salah?” tanya Kayla.

“Wah … kamu cantik banget, Kay. Pakaian kalian emang sengaja couple-an gini?”

“Engga-”

“Bukannya kamu yang minta kami datang sebagai pasangan?” Marvel memotong ucapan Kayla, membuat jawaban atas pertanyaan Raffi terkesan ambigu.

Raffi tersenyum jail, lalu berdehem. “Eh, tapi serius kok, Kay. Kamu cantik banget malam ini. Sering-sering dandan kayak gini dong kalau di kantor! Pakai dress model begini juga.”

“Eh? Memang nggak berlebihan ya, Pak?”

“Kalau yang makai cantik mah pasti kelihatan cantik aja. Iya, kan, Vel?”

Unexpected FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang