REVANO (End)

REVANO | 18. Story About Evelin

"Jadi dia?" Tanya Kevin memastikan.

Revano hanya mengangguk menjawab pertanyaan sang ayah. Tatapannya masih lurus ke arah Evelin yang sedang berbincang dengan bundanya, Kania.

"Apa kau sudah mencari bukti kalau dia benar-benar Vio?"

"Hem."

"Jadi dimana Kedua orang tuanya?"

"Ibunya sudah meninggal karena kecelakaan pesawat."

Ya, Revano sudah tahu semua hal tentang Evelin. Setelah kemarin orang kepercayaannya memberikan semua data dan bukti mengenai kehidupan gadis masa kecilnya itu.

Saat Evelin kecil meninggalkannya waktu itu, Yola selaku ibunda Evelin tidak benar-benar membawa Evelin menuju negeri paman sam tersebut melainkan menuju panti asuhan untuk di titipkan sementara selama Yola pergi menemui suaminya, yang pada saat itu Jason ayah dari Evelin dikabarkan selingkuh dengan seorang model papan atas.

Yola, merupakan gadis mandiri yang tidak mudah percaya akan hal-hal yang tidak dia lihat secara langsung. Namun, saat itu tekadnya sangat kuat untuk menemui suaminya yang tengah memantau perusahaannya di Amerika. Bukti foto-foto serta berita yang sudah terbit bertebaran dan alasan Jason belum juga pulang selama dua bulan di Amerika sangat membuat Yola gelisah luar biasa.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menemui suaminya langsung tanpa membawa Evelin dalam perjalanannya, ia menitipkan Evelin di sebuah panti asuhan milik sahabatnya.

Naas, perjalanan itu tidak berjalan dengan semestinya. Sebuah kecelakaan pesawat menewaskan awak kapal dan semua penumpangnya. Peristiwa itu memberi luka dalam untuk Evelin dan keluarga yang di tinggalkan, termasuk Jason yang mengetahui jika istrinya telah pergi untuk selama-lamanya.

"Jadi Jason tidak tahu jika Evelin masih hidup?" Tanya Kevin, saat mendengar cerita dari Revano. Jujur, ia sedikit shock mendengar cerita tersebut. Jason merupakan temannya semasa kuliah, namun semenjak peninggalan Yola, Kevin tak pernah berhubungan lagi dengan Jason. Karena pria itu memutuskan untuk tinggal di Amerika.

Revano menggeleng "Aku rasa Evelin sengaja menutup diri dari ayahnya." Jawab Revano.

"Kenapa?"

Revano menggeleng. Kevin menghela nafas, jika di pikir-pikir lagi. Mungkin saja jika Evelin kecewa dengan ayahnya.

***

"REVANO I LOVE YOU!"

"REVANOOO!!"

"PLEASE LOOK AT ME REVANOO!"

Teriakan demi teriakan begitu keras, ditunjukan kepada Revano yang baru saja memasukan bola orange  ke dalam ring.

Seolah tak ada lelah yang dirasakan para wanita di bangku penonton itu, mereka kembali meneriaki nama Rvank. Meskipun hal itu tak membuat pria yang dipanggilnya itu menoleh, karena kefokusannya hanya satu yaitu bermain basket.

"Berisik banget si! Omg!" wanita-wanita yang tengah berteriak itu menghentikan aksinya setelah mendengar suara gadis yang menyindir mereka.

"Masalah buat lo?" tanya wanita dengan wajah garang.

"Masalahnya bikin kuping gue pengang!" kata Evelin, telunjuknya menunjuk telinganya sendiri seraya memasang wajah kesal.

Gadis di hadapannya berjalan mendekat kearah Evelin, seragam ketat yang memperlihatkan setiap lekuk tubuh gadis itu membuat Evelin merasa sesak melihatnya.