REVANO | 15. Bertemu Ayah Revano

1.3K 34 3
                                    

Hai guys apa kabar? Maaf yah setelah sekian lama aku baru muncul lagi, karena emang sibuk banget dengan dunia kerjaan. But, sekarang aku back lagi dan aku ubah sedikit alurnya agar lebih rapih dan tersusun aja.

Enjoy yah ❤️

***

"Evelin bisa kamu handel meja nomor 24 di sana, sepertinya pria itu mau memesan." Ujar Stefani salah satu staf di cafe tempat Evelin bekerja. "Oke."

Evelin merapihkan diri, lalu segera menghampiri sang pemilik meja nomor 24 tersebut. "Selamat sore sir, ada....." ucapannya terhenti saat ia melihat siapa terduduk di sana.

Pria yang melihat Evelin mengernyit bingung. "Ada apa? Kenapa kamu terlihat terkejut melihatku? Apa kamu mengenalku?" Tanyanya. Evelin buru-buru menggeleng dengan senyuman canggung.

"No sir, saya minta maaf." Jawab Evelin.

"Saya mau americano satu dan... minuman apa yang kamu suka?" Tanya pria di depannya itu, Evelin terlihat bingung. "Saya sir?"

"Ya."

"Saya... suka matcha latte."

"Oke, saya pesan americano dan matcha lattenya satu." Evelin mengganggu seraya menulis pesanan tersebut. "Baik, mohon ditunggu sir."

"Ah ya, saya mau kamu yang mengantarkan pesanannya." Meskipun sangat bingung Evelin hanya bisa mengangguk.

Evelin buru-buru ke belakang kitchen dengan perasaan yang berdebar, ia tak menyangka akan bertemu dengan ayah Revano di sini.

"Rileks Evelin rileks, dia tidak tahu siapa dirimu kenapa harus segugup ini?" Evelin menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.

Setelah pesanan siap, Evelin segera mengantarkan minuman tersebut pada pelanggan nomor 24 tersebut.

Dengan hati-hati Evelin menaruh americano tersebut di hadapan Kevin, lalu menaruh matcha latenya berdekatan dengan pria itu.

"Silahkan di nikmati sir."

"Silahkan duduk." Ucap Kevin. Evelin terlihat bingung.

"Saya sudah meminta ijin pada manajermu untuk meminta waktumu mengobrol dengan saya disini." Katanya, Evelin masih dengan keterpakuannya.

Kenapa galang tidak berbicara apapun padanya?

"Duduk Evelin."

Shit, bagaimana ayah Revano tahu namanya?

Evelin masih dengan keterkejutannya tapi, ia tetap menurut dengan duduk di kursi menghadap Kevin.

"Saya tau kamu terkejut, biarkan saya memperkenalkan diri dulu, saya Kevin ayah dari Revano."

"Saya Evelin sir."

"Panggil saya om Kevin saja."

"Baik om."

"Sudah berapa lama kamu mengenal Revano?" Tanya Kevin dengan nada yang santai namun terasa mengintimidasi Evelin.

"Beberapa bulan lalu saat saya pindah sekolah Galaxi om." Jawabnya dengan setenang mungkin.

"Kamu menyukai anak saya?"

Shit, apa yang harus aku jawab sekarang?

"Saya tau, Revano banyak di gemari, jadi saya udah gak heran jika kamu pun bisa menyukai anak saya. Tapi, yang membuat saya heran kenapa kamu bisa tinggal di apartemennya? Apa kamu dan Revano menjalin hubungan? Sesingkat kalian kenal?" Pertanyaan demi pertanyaan Kevin lontarkan dengan gamblang, karena meskipun ia percaya jika Revano akan baik-baik saja, namun hal ini membuatnya terus kepikiran. Bagaimana bisa seorang Revano mengijinkan orang lain untuk tinggal bersama di apartemennya.

Karena Revano tak menjawab pertanyaannya kemarin, akhirnya Kevin memutuskan sendiri untuk mencari jawabannya. Yaitu dengan mendatangi langsung orang yang bersangkutan dan di sinilah dia.

"Maaf om Kevin sebelumnya jika aku lancang menumpang di apartemen Revano tanpa seijin om, saat itu aku hanya sedang dalam masa sulit, lalu hanya ada Revano yang bisa menolongku untuk tinggal di apartemennya beberapa hari. Aku sangat berterima kasih padanya, tapi om tenang saja. Mulai hari ini aku sudah mulai pindahan dan tak tinggal di sana lagi. Sekali lagi aku minta maaf." Ujar Evelin dengan tulis meminta maaf.

"Jadi kamu tidak ada hubungan apapun dengan anak saya?"

Evelin menggigit bibirnya bingung harus menjawab apa. "Untuk saat ini belum om, maaf jika aku lancang. Tapi benar kata om, aku salah satu dari perempuan yang mengagumi Revano." Jujurnya, ia sudah siap mendapat kata-kata pedas dari pria yang duduk di depannya itu.

Kevin terlihat menghela nafas. "Baiklah, terima kasih sudah jujur. Aku hanya ingin memastikan kejelasannya, karena Revano sendiri seolah menyembunyikanmu dariku dan mamahnya."

"Terima kasih atas waktunya Evelin, senang bisa mengenalmu. Maaf jika aku mengganggu waktu kerjamu." 

"Tidak apa om."

Next?

REVANO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang