REVANO | 11. Mabuk

34.2K 580 28
                                    

ADA YANG RINDU?
Jangan rindu, berat. Hehehe

Evelin melihat arloji di lengannya sekitar 5 menit lagi pintu gerbang akan di tutup dan pastinya Evelin akan mendapat hukuman karena tak dapat datang tepat waktu.

Ini karena ulah Revano yang tak membangunkannya, entah kemana pria itu saat Evelin bangun, apartment sudah tampak kosong.

Sial, kenapa harus segala macet.

Ini sudah 15 menit berlalu tapi jalanan yang macet masih belum juga terlihat baik, hingga akhirnya Evelin memilih berhenti disana setelah membayar biaya taksi dan memilih berlari menuju sekolahnya yang berjarak tak cukup jauh dari kemacetan.

"Hah.... Hah" Evelin mengatur nafasnya selagi meminta tolong kepada pak satpan untuk membukakan pintu gerbang.

"Non kok bisa telat?" tanya seorang security yang berjaga di depan gerbang.

"Macet." jawab Evelin dengan singkat dan padat, Ia pun segera berlari masuk memasuki sekolah setelah security membukakan pintu gerbang untuknya tentu saja itu dengan sebuah tip.

"EVELIN!!"

shit.

Eevelin menoleh ke arah kirinya di mana Talitha selaku wakil ketua Osis dan beserta murid terlambat lainnya sedang berdiri di tengah lapangan dengan terik matahari yang cukup menyengat.

"Sini lo!"

Dengan malas Evelin mendekat.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah anggatan kita, seorang murid baru terlambat datang sekolah?" Evelin memutar bola matanya jengah.

"Karena gue juga manusia, yang bisa saja melakukan kesalahan." ujarnya.

"Lo pastinya udah tahu hukuman apa yang harus dilakuin bagi murid yang telat."

Evelin mengangkat bahunya tak acuh.

"Lari keliling lapangan, lo dan anak-anak lainnya bisa langsung laksanain hukuman selagi gue duduk disana ngawasin kalian, inget! Gue awasi." Talitha menekankan katanya lalu berjalan menjauh dari tengah lapangan menuju tempat yang lebih teduh untuk bertugas mengawasi mereka.

1 putaran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

"Yang kencang larinya!"

Sial.

"Puas lo!" Talitha hanya tertawa kecil menanggapi kekesalan Evelin yang sudah berdiri di depannya dengan keringat yang membasahi lehernya.

"Gue kan gak minta lo buat dateng terlambat." Ledek Talitha.

"Dasar ondel-ondel." Evelin bergumam.

"Apa lo bilang! Anak baru songong yah, Evelin! " gadis yang di teriaki namanya itu tak menoleh dan memilih untuk berlari daripada menghadapi amukan nenek lampir tersebut karena dirinya mengejek Talitha.

"Awas lo ya!"

***

"Evelin." gadis yang hendak masuk ke kelas itu menoleh saat Mr. Smith memanggilnya.

"Ya Mr?"

"Kamu tumben sekali terlambat? Apa ada masalah?" tanya pria tersebut dengan lembut. Evelin menggeleng dengan senyuman.

"Saya hanya bangun terlalu siang tadi." ungkap Evelin.

"Kau pasti bergadang untuk belajar kan?" tebak Mr. Smith. Evelin tersenyum kikuk sebelum mengangguk. Nyatanya dia bukan bergadang karena belajar, tapi bergadang karena olahraga malam dengan si berengsek Revano. Bahkan ia harus ijin tak bekerja malam itu.

REVANO (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang