Day 20 : kembali tapi kurang

48 3 0
                                    

***
Pagi itu Taeyong menyiapkan sarapan untuk ketiga anaknya, selesai itu Taeyong mendapat telpon dari Mark. Segera Taeyong mengangkatnya.

"Bubu.. Sion.." suara Mark panik

Taeyong langsung merapikan semuanya dan menuju rumah sakit. Sampai disana Taeyong terkejut dengan mata Sion yang terbuka namun sayu. Nafasnya sedikit terengah namun bibirnya tersenyum. Lagi-lagi Sion berhasil kembali dari tempat gelapnya.

"Bubu..". Panggil Sion.

"Kamu sudah bangun sayang ? Kamu selalu saja membuat bubu cemas". Balas Taeyong.

"Maaf.. bubu..". Kalimat Sion terbata karena jantungnya yang masih lemah.

"Aku tak mengerti, mengapa hanya Ryo yang bisa membangunkannya". Jaemin menyahut.

"Kamu akan mengerti nanti". Balas Taeyong.

"Bubu.. maaf.. fin Sion.. bubu.. jaga.. Ryo ya.." ucap Sion.

"Engga, kamu bisa sembuh sayang, aku yakin". Tolak Ryo.

"Kamu bisa sembuh sion". Sambung Jeno.

"Berjuanglah lagi adik kecil". Sahut Mark.

"Ryo membutuhkanmu". Ucap Guanlin.

"Jeno ingin memelukmu" sahut Jaemin.

"Mark juga ingin memelukmu lagi Sion, sembuhlah". Kata Haechan.

Namun Sion menggeleng.

"Sion.. tidak.. Sion.. lelah.. bubu.. Sion.. lelah". Balas Sion pada mereka.

"Bubu tau sayang, tapi kamu tidak kasihan sama Ryo hm ? Dia lagi demam tapi temani kamu disini loh". Kata Taeyong.

"Sayang.. kamu.. demam lagi ?" Tanya Sion yang memang ia merasa genggaman itu panas.

"Karena itu sembuhlah, aku tau kamu bisa, ayo kembali melangkah, ayah belum ngasih hadiah itu pada kita". Balas Ryo.

"Tapi.. aku.." Sion masih terengah.

"Hadiah itu kita inginkan, hadiah yang kita nantikan, aku mohon jangan hanya aku yang menerimanya, kamu juga harus menerimanya Sion hiks". Ryo menunduk meneteskan air matanya.

"Jangan.. menangis.. aku.. tidak suka.." balas Sion.

"Sembuhlah Sion, sembuhlah duniaku". Ryo masih menangis.

"Segelapnya duniaku masih ada Ryo yang lebih membutuhkan cahayanya". Mark kembali menyahut.

"Sesuramnya warna duniaku masih ada Ryo yang membutuhkan cat air untuk menyempurnakan lukisannya. Sion kamu bisa sembuh, kakak yakin kamu bisa". Sambung Jeno.

"Kakak.. abang.. makasih.. karena mau.. menyayangi Sion.. tolong.. juga.. jaga Ryo.. untukku". Pinta Sion.

"Hanya kamu yang bisa menjagaku Sion. Hanya kamu". Sahut Ryo.

"Kita.. sudah kembali.. tapi daddy.. menungguku.. disana. Bubu.." kata Sion.

"Daddy tidak disana. Daddy disini, bersamamu, bersama kita". Taeyong memegang dada Sion.

"Bubu.. sekali lagi.. aku ingin.. bertemu.. daddy". Ucapnya.

"Kamu harus sembuh untuk bertemu dia, sembuh dulu ya". Taeyong berusaha menyemangatinya.

Sion semakin terengah, genggaman tangannya semakin kuat pada Ryo.

"A-ayah.. tolong!!" Ryo panik dan semakin sedih.

Guanlin mendekat memeriksa Sion. Belum memanggil dokter yang lain Sion berhenti.

"ENGGA!!! SION,, ENGGA!!". Teriak Ryo ketika genggaman itu terlepas. Mata Sion tertutup kepalanya miring ke kanan. Bunyi monitor nyaring ditelinga mereka.

30 Days || OH SION (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang