***
4 bulan setelah kelahiran adiknya kini Sion dan Ryo berdiri diatas altar mengucapkan janji suci seperti yang telah mereka siapkan selama ini. Jangan lupakan sebelum mereka Mark dan Haechan sudah menikah, Jeno dan Jaemin juga. Atas restu dari dua keluarga kini Sion dan Ryo jadi satu. Meski masih di bangku SMA tak masalah bagi kedua ortu mereka karena hidup bersama juga tak buruk bagi mereka.Setelah acara sehari penuh itu selesai mereka pulang ke rumah Sion.
(Ga ada yang lupa kan kalau Sion memang punya rumah sendiri ? Hehe)
Rumah tak terlalu besar itu mereka tinggali lagi bedanya kini status mereka adalah pasutri.
(Pasutri atau pasusu sih ? Ya entahlah nurut pendapat kalian aja)
Dengan romantisnya Sion menggendong Ryo sampai ke kamar. EKHEMM!! Ya tau lah pasangan lama berkedok status baru
"Makasih sayang, makasih kamu mau bertahan sampai detik ini, bahkan kamu jadi milikku sekarang" Ryo membuka suara sambil mengalungkan lengannya di leher Sion.
"Aku yang harusnya berterima kasih, karena adanya kamu hidupku lebih berarti". Balas Sion sambil tersenyum.
Tanpa aba-aba Sion melumat bibir Ryo dengan lembut, tangannya menjamah tubuh datar Ryo yang kini bajunya telah terbuka. Dimainkannya benda favorit Sion sampai Ryo mendesah
"Eunghhh". Sion menghentikan lumatan itu
"Hahhhh" desah panjang Ryo ketika Sion memainkan nipplenya
"Mau ?" Tanya Sion dan Ryo mengangguk.
Sion kembali mengecupi leher dan memberi beberapa tanda disana. Tangannya yang belum puas itu masih memainkan benda yang sama. Beralih ke bawah sengaja Sion mengusapnya meski dengan kelembutan khasnya.
"Ahhh.. daddyhh.." Sion beralih menyusu pada Ryo dan menanggalkan semua pakaian mereka. Kini mereka sama-sama naked total.
"Ini,, udah lama kamu ga olahraga tapi masih membentuk aja". Kata Ryo mengusap perut kotak-kotak milik Sion.
"Eunghhh.. sayang.. kamu mau sekarang ? Akuhh udah ga tahan". Sion yang dari tadi menegang kini tak lagi bisa ditahan apalagi sentuhan yang Ryo berikan di perutnya. Gemetar sejenak yang Sion rasakan
"Keburu banget haha". Masih sempatnya Ryo tertawa.
Sion membuka paha Ryo selebar mungkin dengan cepat memasukkan juniornya tanpa persiapan dari Ryo
"AHHH". jerit Ryo ketika Sion berhasil memasukkan sepenuhnya. Sion berhenti sejenak saat Ryo meringis kesakitan
"Maaf" singkat Sion
"Lanjutkan daddyhh" perintahnya.
Langsung saja Sion melakukannya. Banyak desahan yang mereka keluarkan dan banyak pula benih yang Sion tembakkan. Maklum lah orang mainnya malam sampe pagi.
Skip paginya mereka baru selesai kegiatan itu. Ryo yang lelah memejamkan mata juga Sion ngos-ngosan. Sion ingin memeluk Ryo namun..
"Astaga sayang, kenapa badan kamu panas gini hm ?" Tanya Sion.
"A-aku.. d-dingin.." lirihnya. Segera Sion mengambil jaket tebal dan menyelimuti tubuh Ryo, tak lupa Sion juga memakai bajunya sendiri.
"Kamu demam lagi, maaf ya aku buat kamu kecapekan". Ucap Sion.
Ryo tak bisa menjawab karena merasa tubuhnya menggigil. Sion tak punya cara lain, Sion menghubungi Guanlin saat itu juga
Sion mengompres dahi Ryo sesuai arahan Guanlin.
"Ion.." lirih Ryo
"Kenapa io ? Perlu sesuatu ?" Tanya Sion
"Mau peluk" lirihnya lagi
"Sini sayang, maafin ion ya, io capek karena nurutin ion". Sion mengecup dahi Ryo yang tertutup kompresan
"Ayah..?" Tanya Ryo
"Nanti kesini, bentar lagi kok" balasnya.
"Hugg!! Huwekk!!" Ryo memuntahkan cairan bening disamping ranjang mereka.
"Eh ?" Sion bingung
"Perut io sakit hiks" keluhannya
"Cup cup, sayang jangan menangis ion ambil minum dulu ya ?" Ryo mengangguk dan Sion meninggalkannya sendiri.
Baru mau ke dapur bel rumah Sion berbunyi, ternyata Guanlin yang datang bersama Renjun dan Seowon.
"Ayah, bunda ayo masuk" ajak Sion
"Ryo ?" Tanya Guanlin.
"Dikamar, tadi sempet nanyain ayah, Sion ambil minum dulu ayah sama bunda langsung masuk aja". Perintahnya diangguki oleh Guanlin dan Renjun.
Mereka ke kamar Ryo, Guanlin memeriksa Ryo secara rinci sementara Renjun menunggu sambil menggendong Seowon yang tertidur.
"Ayah, Ryo cuma demam kan ? Tapi tadi sempet muntah sama bilang kalau perutnya sakit". Kata Sion yang datang setelah mengambil minum.
Setelah pemeriksaan itu Guanlin tersenyum beralih menatap Sion.
"Kamu tak perlu khawatir Sion, dia sedang mengandung. Tapi kalau ayah periksa tadi kandungannya udah 2 minggu, jadi kalian melakukannya lagi sebelum menikah hm ?" Sion menggaruk tengkuknya yang tak gatal setelah mendengar pertanyaan Guanlin.
"I-iya yah, hehe". Jawabnya.
"Hadehh, pantes sejak kemarin kaya capek banget ni anak ternyata ngisi". Sahut Renjun.
"Ini bunda bawain bubur buatan bunda tadi, suapin ke Ryo ya ? Bunda keluar dulu, ga baik buat dedek kalau deket sama orang demam" sambungnya.
"Makasih bunda, maaf Sion repotin". Balas Sion.
"Ga papa, kalian anak bunda, kalau butuh bantuan panggil bunda atau ayah aja". Pinta Renjun.
"Iya bun, siap". Balasnya.
Setelah mereka keluar Sion membangunkan Ryo untuk sarapan. Bubur yang sudah dibuatkan oleh Renjun itu Sion siapkan.
"Io bangun dulu yuk, bunda bawain bubur loh" kata Sion.
Membuka mata Ryo berusaha duduk dibantu Sion. Satu persatu suapan masuk ke dalam mulut Ryo.
"Io kenapa ? Perut io sakit, io juga muntah tadi". Tanya Ryo
"Disini, anak kita akan tumbuh sayang" Sion mengelus pelan perut Ryo.
"Beneran ? Ngga bohong ?" Tanya Ryo
"Ayah sendiri yang periksa kamu sayang" Sion melontarkan senyuman agar Ryo ikut tersenyum. Beralih Ryo memeluk Sion
"Makasih suamii" ucap Ryo.
"Sama-sama sayang, ayo habiskan dulu lalu tidur" perintahnya diangguki oleh Ryo.
"Ga nyangka bakal ada dedek lagi disini" cengir Ryo mengelus perutnya sendiri.
"Selamat ya yang mau jadi mama" sahut Sion.
"Makasih, papa" balas Ryo
***
Oke dengan ini beneran END yaa!!
Mau istirahat dari mikir dulu hehe, kalau dah mendingan paling nulis yang lain
Makasih untuk kalian yang udah menyimak sampai bab terakhir ini🙏🏻🙏🏻
Maaf kalau ceritanya membosankan hehe
Sekali lagi terima kasih readers🙏🏻❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days || OH SION (☑️)
Short StoryOh Sion. Ralat ! Jung Sion adalah anak terakhir di keluarga Jung. Tapi,, "Bang, Kak, Sion salah apa ? bukan cuma temen sekolah tapi Abang sama kakak bully Sion juga. Sion harus apa biar Abang sama kakak sayang pada Sion ?" -Sion "Pergi!" -Kakak kedu...