Bonchap 2 : adeknya ryo

58 0 0
                                    

***
Taman samping rumah Ryo. Guanlin, Renjun, Ryo dan Sion sedang mengobrol santai. Dua pasang kekasih yang direstui kebersamaannya.

"Ryo beneran mau nikah sama Sion secepat itu ?" Tanya Guanlin

"Ayah,, bunda bolehin loh dan Sion juga mau kenapa harus dipending ? Kalau tiba-tiba Sion dijodohin sama Yushi gimana ? Ayah mau anak pertamamu ini larut dalam keterpurukan seperti dulu ?" Ryo bercanda

"Ayah biarin aja, yang penting kan udah 17 tahun mereka". Sambung Renjun.

"Iya baiklah, nurut kalian aja". Balas Guanlin

"Lagipula Sion udah punya rumah sendiri, bisa kerja sendiri juga yaa meski mungkin dalam keuangan ga seperti ayah sama daddy tapi Ryo udah pernah jalani itu sama Sion". Terang Ryo.

"Kamu yakin bisa bahagiain anak ayah Yon ?" Tanya Guanlin pada Sion

"Sangat yakin ayah, ayah bisa ngehukum Sion kalau Ryo nangis karena Sion. Boleh pukul boleh cambuk boleh apapun yang ingin ayah lakukan kalau ada setetes air mata sedih keluar dari matanya karena ulah Sion". Jawaban Sion memuaskan Guanlin dan Renjun.

"Bunda, hamil itu rasanya gimana sih ?" Tanya Ryo

"Kalau beratnya itu pas pertama kali hamil. Dulu tubuh bunda rasanya remuk waktu hamil kamu, kamu tu aktif banget didalam sini, dikit-dikit nendang, berputar haluan, tapi bunda seneng karen kamu tumbuh sehat meski lahir 2 bulan lebih cepat karena kondisi bunda yang ga stabil". Jawab Renjun.

"Terus ini adek ?" Tanyanya lagi

"Adek kalem banget, morning sickness juga ayah yang jalani jadi bunda bisa sedikit santai ga ribet banget" jawabnya.

"Semoga adek lahir dengan selamat dan sehat nanti" Ryo mengusap perut buncit Renjun

"Kamu ga ada pikiran mau ngasih benih Yon ?" Tanya Guanlin

"Kalau Ryo udah siap aja Yah, kita juga belum nikah takutnya kaya kemarin". Balas Sion

"Itu takdir sayang bukan salah kamu, kecelakaan bukan sengaja". Ryo memegang kedua pipi Sion.

"Yaa, aku percaya itu kecelakaan" balas Sion.

Renjun tersenyum namun sejenak senyumnya memudar. Terdengar sedikit rintihan darinya

"A-akkhh.. " suara Renjun mengejutkan mereka.

"Bun kenapa ?" Ryo dan Sion panik.

"A-adek.. sshhttt.. ayahh". Rintih Renjun.

Guanlin tak panik sedikitpun karena memang berpengalaman. Seorang dokter berusaha tak panik untuk segala hal yang dia hadapi.

"Yah ?" Ryo belum mengerti

"Njun coba tarik nafas pelan lalu hembuskan". Kata Guanlin.

Renjun menurut, beberapa kali melakukannya namun..

"Akhh!! Ayah.. adek.. a-auhh". Renjun semakin memegangi perutnya

"Ayah, bunda ngompol ?" Tanya Sion polos

"Hah ?" Guanlin melihat ke bawahnya Renjun.

"Astaga!! Bukan ngompol, ketuban bunda sudah pecah, Sion tolong setir mobil kita bawa bunda kerumah sakit". Guanlin menggendong Renjun yang sedang merintih.

"A-alin.. sakit.." lirihnya

"Tenang ya sayang, kita ke rumah sakit". Kata Guanlin. Tubuhnya dijadikan sandaran oleh Renjun yang memang selemah itu.

Sampai dirumah sakit Renjun langsung ditangani oleh dokter lain, lebih tepatnya lahiran secara operasi karena permintaan Guanlin. Ryo, Sion dan Guanlin menunggu didepan pintu operasi.

30 Days || OH SION (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang