Day 19 : tentang Sion Ryo

50 2 0
                                    

***
Sion terbaring di ranjang rumah sakit. Masuk ICU setelah Jeno keluar dari ruangan itu dan pindah ke ruang rawat biasa. Ryo yang menatapnya begitu sedih hingga kembali dinyatakan demam oleh ayahnya sendiri.

"Kenapa Ryo jadi demam gini om ?" Tanya Jaemin tak mengerti.

"Ryo ga kuat melihat Sion terbaring disana, ikatan batin mereka kuat Jaem, seperti yang mereka katakan separuh Ryo separuh Sion". Jaemin masih tak mengerti dengan kalimat Guanlin.

"Tiga hari lalu Sion demam, esoknya Ryo yang demam, mereka sama-sama demam karena merasa hal yang sama dalam hati mereka. Entah mengapa Tuhan memberi mereka batin itu. Kekuatan Ryo ada pada Sion begitu juga kekuatan Sion ada pada Ryo". Jelas Guanlin.

"Sejak Ryo bertemu Sion, mereka ga bisa dipisahin, kalau satunya sakit satunya setia menemani, tapi aku juga ga ngerti saat ini, apa yang Ryo rasakan dengan Sion hingga mereka sama-sama terbaring". Kata Guanlin.

"Apa ini ada kaitannya dengan daddy dan aunty Renjun ?" Mark menyambung.

"Maksudmu ?" Guanlin malah tak mengerti.

"Mereka lahir di hari yang sama, aunty Renjun meninggal di waktu yang sama dengan daddy. Atau mungkin ada yang ingin mereka sampaikan tapi belum terlaksana om".  Kata Mark.

"Aku juga berpikir begitu" Haechan menyambung.

"Entahlah, aku harap semua terjawab dengan jelas nanti". Balas Guanlin.

"Aku permisi dulu". Sambungnya.

Guanlin ke ruangannya dan..

"Apa yang kau katakan ?" Tanya salah satu dari dua orang yang menunggunya disana.

"Ha ?" Guanlin bingung.

"Batin mereka memang satu Alin, mereka memang tak bisa dipisahkan sejak dulu". Katanya lagi.

"Maksud ?" Guanlin masih tak mengerti.

"Nanti aku jelasin". Dua orang itu keluar dari ruangannya.

Guanlin tak ambil pusing untuk itu.

"Ryo.." lirih Jaemin.

Ryo masih menutup matanya, begitupun Sion. Monitor menguarkan bunyi sesuai detak jantungnya. Mark yang menatap itu kini hatinya terasa teriris. Ditemani Haechan yang menggenggam tangannya untuk menguatkannya.

"Andai dari dulu aku menyayanginya, dia ga bakal begini kan Chan?" Mark begitu menyesal.

"Jangan salahkan dirimu, semua ada waktunya masing-masing" Haechan mencoba menghiburnya.

"Aku nyesel Chan, kenapa ga aku lindungi dia dari Jeno" lirihnya.

"Sstt.. yang kamu lakukan sekarang adalah menyemangatinya untuk bangkit. Dia sedang bergelut disana, jemput dia dari kegelapan itu Mark, dia membutuhkanmu sekarang". Kata Haechan mengusap kepala Mark.

Mark yang hanya mengangguk itu tak bisa menahan tangis penyesalannya.

Diruangan lain Jaemin menemui Jeno.

"Sion gimana ? Aku dengar dia kembali dirawat". Tanya Jeno khawatir.

"Baru sekarang kamu khawatirin dia ? Kalau bukan karena dia aku ga balikan sama kamu". Balas Jaemin.

"Maksud kamu ?" Tanya Jeno lagi.

"Sion sama Ryo menemuiku, mengatakan padaku tentang kondisimu, ternyata benar kamu disini. Sekarang Sion yang masuk kesana kau tidak mau menjenguknya ?" Tanya Jaemin.

"Aku mau, aku mau minta maaf padanya atas sikapku selama ini, bantu aku Jaemin, aku ingin kesana". Pinta Jeno lalu bangkit dari brankarnya.

Jaemin memapah Jeno keluar dari ruangannya namun bertemu Ryo yang memanggilnya.

30 Days || OH SION (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang