Day 18 : balikan

41 2 0
                                    

***
Pagi itu Ryo dan Sion menemui Jaemin dirumahnya mengingat Jaemin cuti dari kantornya.

"Kak Jaem!" Panggilan Ryo didengar olehnya yang sedang menyiram tanaman depan rumahnya.

"Ada apa kalian kemari ? Tumben banget". Balas Jaemin.

"Itu,, kak Jeno asam lambungnya kambuh, kak Jaem ga mau jengukin gitu ?" Tanya Ryo.

"Ga minat" singkatnya.

"Kak" sahut Sion.

"Sorry Yon, gue males". Balas Jaemin.

"Kali ini parah kak, om Alin bilang kak Jeno menahannya beberapa hari ini tanpa periksa, kak Jeno di rumah sakit sekarang berjuang melawan penyakitnya sendiri, bahkan.." Sion sengaja menjeda.

"Apa ?" Jaemin terlihat sedikit kepo membuat Sion dan Ryo makin bersemangat menambah alasan.

"Ruang ICU. Kakak mengerti ?" Sion mengode.

"Cuma ICU ntar juga sembuh" tolak Jaemin.

"Iya kalau bisa sembuh, kita ga tau rencana Tuhan, gimana kalau hari ini hari terakhirnya? Kakak bisa lihat sendiri gimana keadaan kak Jeno sekarang". Sahut Ryo.

"Kenapa kamu jadi ikutan dia ?" Jaemin sedikit kesal.

"Karena Ryo juga mengantar kak Jeno kemarin. Dia terbaring lemah. Ayah tadi hubungin Ryo dan keadaannya buruk saat ini kak, mungkin kak Jaemin bisa membantunya pulih" kata Ryo.

"Ada dokter ga perlu gue". Jaemin masih keras kepala.

"Baiklah, kalau kak Jeno menyerah jangan lagi mencarinya atau datang ke makamnya, karena percuma" Ryo menambah ekspresi kesal di wajahnya meski sandiwara lalu pergi dari sana bersama Sion.

"J-jen" lirih Jaemin melemah.

"Bertahanlah, jangan pergi Jen" gumam Jaemin lalu menghentikan aktivitasnya. Mengambil jaket dan pergi menggunakan mobilnya untuk ke rumah sakit.

Mobilnya berlalu Ryo dan Sion tersenyum puas.

"Berhasil" girang mereka.

Di keluarga Seo kedatangan Yushi dan Riku secara mendadak.

"Kak Echan ikut Yushi ke taman yuk" ajaknya.

"Males sih, tapi yaudah deh daripada suntuk dirumah". Balasnya.

"Ntar jam 2 ya, Yushi lagi ada kepentingan" balas Yushi Haechan hanya mengangguk.

Dirasa berhasil mereka pamit pergi begitu saja.

"Ada-ada aja anak satu itu" Haechan menggelengkan kepala pasrah.

Ditaman Minjae, Jaehee, Sion dan Ryo menata semuanya. Beberapa bunga dan dua boneka beserta kertas beberapa tulisan disiapkan dibawah pohon itu. Sementara Jaemin menemui Jeno yang beneran ada di ICU.

Tatapan Jaemin sendu, melihat Jeno terbaring di brankar dengan alat medis ditubuhnya. Mata yang terpejam hening tanpa suara membuat Jaemin sedih.

"Ngga masuk ?" Tanya Guanlin yang mengejutkannya.

"Boleh ?" Tanya Jaemin dan Guanlin mengangguk.

Jaemin masuk lalu duduk disamping Jeno.

"Jen.." lirihnya.

"Bangun Jen" sambungnya.

Terlihat Jeno berusaha membuka mata dan berhasil. Pandangan Jeno berhenti pada Jaemin yang menatapnya sendu.

"Jaem ?" Jeno tak mengerti bagaimana Jaemin bisa tahu dia disini.

"Sembuhlah, jangan sakit" kata Jaemin.

30 Days || OH SION (☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang