LOVE ALONE

946 39 12
                                    

°°


" Ehh ini susu nya salah deh kayaknya, masa umur 0 Sampek 2 bulan , memang salah ini enggak susu hamil, ini Bella gimana sih yang beli" gadis itu berdecak kesal, di karenakan ia menitipkan beberapa belanjaan kepada Bella tapi sepertinya salah semua yang di beli oleh nya.

" Tau gitu tadi dipaksain belanja aja, kan kalo gini jadinya rugi banyak "

Lalu pintu apartemen terbuka dengan lebar menampilkan seseorang laki laki bertubuh tinggi matanya yang tajam dengan warna rambut yang berbeda tidak seperti sebelumnya, dengan tatapan datar laki laki itu berjalan masuk, cala menoleh ke arah pintu dan terkejut dengan yang ada di depannya sekarang.

" Agler " gadis itu tak kala terkejut nya, lalu tersenyum lebar dan segera memeluk laki laki didepannya.

" Kamu telat pulang nya, aku setiap hari nungguin kamu agler, kamu disana baik baik aja kan " laki laki itu membalas pelukannya, dan berdehem sebentar, lalu melepaskan pelukannya.

" Selama gue pergi Lo enggak macem macem kan di belakang gua " lalu laki laki itu menatap dengan tatapan dingin, gadis itu hanya tersenyum kikuk dan ragu.

" Aku sama sekali enggak ngelakuin apa apa "

Lalu Tatapan laki laki itu jatuh pada sekotak susu bubuk ibu hamil, lalu laki laki melempar nya dengan keras secara tiba-tiba,sehingga susu itu bertebaran dimana-mana.

BRAK

Gadis itu memejamkan matanya dengan erat , ia pastikan laki laki itu sebentar lagi akan mengamuk.

" Lo hamil kan ,jawab jujur " agler memegang bahu cala dengan erat lalu memojokkan di dinding.

Sebenarnya laki laki itu hanya ingin mengetes saja, dan ia akan pastikan janin di perut gadis ini akan ia bunuh segera.

" Jawab cala, lo sedang, hamil kan" agler semakin mengeratkan cengkraman nya pada bahu rapuh gadis itu, ia hanya bisa meringis sakit, tubuh nya bergetar, ia tidak berani melihat mata tajam itu.

" Agler, aku bakal jelasin, tapi tolong jangan gini, sakit " gadis itu mencoba melepaskan cengkraman pada bahunya, tapi ia tidak bisa, gadis itu meronta ronta dalam kungkungan laki laki itu.

" Gue bakal bunuh janin itu segera, persiapkan diri mu sayang, aku akan kembali nanti malam, jangan berani kabur "

Agler menghempaskan tubuh gadis itu ke sofa dengan kasar, perut gadis itu, terkenal pinggiran sofa dengan sangat keras.

" Ahk sakit " cala memegang perut nya yang terasa sangat keram dan sakit, agler hanya menatap gadis itu dengan dingin dan tidak peduli dengan perbuatannya tadi.

" Agler, tolong ini sakit, tolong bawa aku ke rumah sakit aku mohon" cala meraung dengan keras dan memohon mohon pada laki laki itu.

" Nikmati saja, sebentar lagi tidak akan merasakan sakit itu lagi" lalu agler berjalan ke luar dan pergi dari apartemen tak lupa mengunci gadis itu yang sedang menahan rasa sakit, sungguh kejam laki laki itu.

Setelah 20 menit perut gadis tak kunjung pulih, sedari tadi ia menahan rasa sakit itu, dan sekarang ia mencoba bangkit dan mencari pertolongan, ia harus menelpon Bella , ia akan kabur sementara,itu jalan satu satunya agar janin nya selamat malam ini untuk sementara.

" Bella tolongin aku, kamu datang ke apartemen cepat" gadis itu meringis menahan tangisannya, dengan mencengkram erat perut nya

" cala, Lo kenapa, jangan bikin gue khawatir cal "

" Aku enggak bisa ceritain sekarang bell kamu cepet datang kesini yaa "

"Gua bakal cepet kesana Lo bertahan sebentar yaa gua kesana cal "

°°

" Akhirnya Lo pulang juga ag, susah enggak ada Lo ternyata hahaha " gio memukul pelan bahu agler, setelah dari apartemen nya tadi ia langsung pergi club yang biasa mereka bertiga berkumpul disana.

" Alah bilang aja enggak ada donaturnya, gitu aja ribet Lo Yo"Bian tersenyum sinis kearah gio yang terlihat kesal dengan ucapan Bian barusan,ia ketahuan kan sekarang.

Agler hanya terkekeh sekilas dan duduk disamping Bian yang sedang menatap kearahnya.

" Gimana,udah ketemu sama dia? " Agler mengangguk,laki laki itu mengambil gelas kecil di dalamnya wine berwarna kuning keemasan,laki laki itu langsung meneguk sampai habis, hanya gelas kecil ia tidak akan mabuk bukan.

" Anya udah gue temukan, dan sekarang dia sedang ada di apartemen yang berbeda "

" Terus setelah ini apa rencana Lo berikut nya " gio bertanya pada laki laki itu, mereka bertiga sekarang di mode serius entah kenapa.

" Gue bakal hamili anya "

Mereka berdua terkejut, Bian menghela nafas, agler jadi Sebrengsek ini, ia sudah bersama nya selama bertahun tahun sejak kecil, kenapa teman nya ini menjadi seorang monster dan Sebrengsek ini.

" Jangan gila Lo ag, cala sekarang lagi ngandung darah daging Lo sendiri " ucap gio dan diangguki oleh Bian, yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka berdua.

" Terserah gua, dia harus jadi milik gua seutuhnya secepatnya " titah agler sambil tersenyum kejam,ia akan menjadikan gadis itu miliknya seutuhnya tunggu waktu nya.

" Lo benar benar gila ag, gue enggak habis pikir, dan setelah ini cala Lo mau kemanain, enggak mungkin Lo biarinn gitu aja setelah dia hamil " titah gio keheranan , setelah ini apa yang akan di perbuat oleh sahabatnya itu, walaupun dirinya juga brengsek tapi tidak Sebrengsek laki laki itu.

" Dia bakal gue bawa pergi jauh dari sini, gue mau fokusin kuliah gue disini, dia akan gue kurung sementara sampai kuliah gue selesai, gue masih butuh dia,buat bahan nafsu gua " ucap agler, dengan menatap seorang wanita yang sedang mencoba menggoda nya dari jarak jauh disana lewat mata tentu nya.

" Lo bener bener bajingan ya " Bian menatap datar pada gelas yang di pegang olehnya.

" Ya tentu, kalian sudah tau kan " lalu Bian dan agler tertawa, terkecuali gio yang menatap mereka berdua dengan takut, mereka benar benar susah di tebak pikir nya.

°°

Seorang gadis tengah berlari dengan kencang melewati setiap unit kamar kamar apartemen dengan tergesa gesa, gadis itu Bella ia lalu membuka pin apartemen setelah ia sampai di kamar cala.

" Calaa " gadis itu lemas melihat kondisi sahabatnya yang terduduk lemas di lantai sambil memeluk erat perutnya yang terasa sangat sakit.

" Bella tolongin aku, perut aku sakit " Bella mengangguk dan menyuruh penjaga apartemen untuk membawa kerumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit, cala sudah pingsan mungkin ia sudah tidak tahan menahan rasa sakit itu, bella menatap sahabatnya iba, ia sudah tau ini ulah siapa, rasanya ia ingin sekali membawa sahabatnya ini pergi jauh dari laki laki itu, tapi ia sungguh takut untuk melakukan itu semua,ia hanya bisa berdoa.

" Ayo bangun cal "

°°°





TOXIC AGLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang