_
Agler memasuki mansion kediaman Almarja, berjalan dengan tatapan datar, pelayan menyambut tuan mudanya dengan menunduk kepalanya, agler mengabaikan nya, fokusnya sekarang adalah ruang kerja papa nya.
Agler melewati ruang tamu, yang terdapat mama nya yang sedang duduk bersantai dengan secangkir teh ditangannya, melihat putranya datang secara tiba-tiba, ia hampir menumpahkan secangkir teh itu, lalu menghampiri sang anak dengan perasaan seneng,dan rindu.
" Agler, kamu datang kesini ". Tanya menghampiri agler yang baru satu langkah menaiki tangga, lalu cowok itu menoleh ke arah mama nya.
" Iyaa mah agler ada urusan sama papa " jawabnya lalu melanjutkan langkah kaki nyaa menuju ruang kerja Andreas, Celina hanya menggelengkan kepalanya heran dengan putranya yang hanya datang karena urusan pekerjaan saja.
" Aku harus cari ke apartemen nya, siapa tau agler sembunyin gadis disana " Celina menatap curiga pada sang putra, lalu wanita itu memanggil sang asisten pribadi nyaa.
" Anaa, kesini dehh " wanita yang di panggil anaa itu pun datang menghampiri sang majikan nya
" Iya Bu, ada apa yaa " tanya nya, lalu Celina menghampiri ana
" Ana besok lusa ikut saya ke apartemen nya Agler yaa, kamu ikut sama saya " titah nya , ana terkejut dengan ucapan majikan nya itu mau apa kesanaa ia bertanya tanya pada dirinya sendiri.
" Kita mau ngapain ya Bu, kesana kalo boleh tau " ana menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah bertanya tanya.
" Pokoknya ada dehh, harus ikut kesana pokoknya kamu, kita kesana nya sore ajaa " Celina tersenyum lalu pergi dari sana, ana masih bingung.
______
Agler memasuki ruang kerja Andreas,lalu ia disuguhi dengan Andreas yang sedang berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk disana.
" Ada apa papa manggil agler " Andreas yang mengetahui putra nya sedang datang langsung berdiri, lalu mengambil sebuah berkas di sebuah laci, lalu memberikan nya pada agler
" Kamu baca sendiri, dan papa harap kamu mau " Andreas kembali duduk di kursi nya sambil mengangkat satu kaki dan memperhatikan agler yang sedang membaca berkas.
Raut wajah cowok itu seketika berubah lalu menatap papa nya dengan tatapan bertanya tanya maksud nya apaa.
" Maksud papa apa, agler pergi ke New York selama 1 Minggu dan memperbaiki perusahaan papa yang disana begitu ?" Tanya, lalu menatap tajam ke arah Andreas, Andreas hanya menatap wajah putra yang sedang kesal lalu tersenyum.
" Iya benar, papa minta tolong sama kamu soal itu, dan papa udah atur penerbangan kamu, besok penerbangan kamu dan urusan sekolah papa udah beresin. " Andreas menjawab dengan santai, agler masih menatap papa nya dengan kesal
" Dan satu lagi, gadis mu akan aman percaya sama papa " agler menatap berkas itu sebentar
" Apa yang bakal papa kasih ke agler kalo agler berhasil memperbaiki perusahaan itu dalam waktu seminggu ?" Agler bertanya, ia menaikan satu alisnnya, Andreas berpikir sejenak lalu ia menghampiri sang putra
" Papa bakal kasih satu perusahaan yang ada di jepang, kamu bisa mengelola nya, dan perusahaan itu ada perusahaan minuman keras jadi hati hati " Andreas menepuk pundak putranya sambil tersenyum.
Agler mengangguk setuju, dengan begini ia akan semakin mudah mengirim produk minuman keras dengan mudah tanpa harus diam diam, papa nya memang tau semua apa yang ia eluhkan.
______
Gadis yang sedang berdiri di balkon apartemen dengan memakai kaos tipis dan celana pendek hitam sepaha, sedikit menggigil, karena sedari tadi siang, dan sekarang menuju sore ini sedang turun hujan lebat, dingin nya udara dan beceknya jalanan membasahi kota tersebut dengan lebat, dan angin yang sangat kencang,membuat sang gadis segera menutup jendela balkon lalu berjalan kearah kasur dan duduk di pinggiran kasur.
" Agler kemana yaa " ia bertanya tanya pergi nya , hari mulai sore tapi tidak ada tanda-tanda cowok itu pulang.
" Sebaiknya aku buat makanan aja, laper juga " cala turun dari kamar dan memasuki dapur dan ia melihat Bahan Bahan di kulkas yang hanya tersisa buah buahan saja, gadis itu sedikit kecewa, lalu cala berjalan kearah meja makan dan duduk disana
" Apa aku belanja aja yaa, tapi hujan agler enggak pulang pulang perut ku udah lapar, tapi kalo dia tau gimana bisa di hukum lagi nanti " gadis itu membayangkan dirinya yang sedang di hukum oleh agler
" Enggak engga, enggak mau lagi, udah cape di hukum terus " cala berjalan menuju sofa , lalu merebahkan tubuhnya disana, sambil menatap langit langit atap
" Sebenarnya cewek yang di foto itu siapa yaa, kayaknya emang mantab agler deh , terus kalo masih belum move on kenapa dia pacaran sama aku sama aja aku di buat pelampiasan ajaa mana masih gamon " gadis itu kesal, kenapa ia mau saja, kenapa ia sebodoh ini ia hanya di jadikan budak sajaa tidak lebih dan bahan pelampiasan saja.
Tak butuh beberapa menit gadis itu sudah terlelap tidur, seharian ia hanya menghabiskan waktu dengan membaca novel, tidur itu saja.
_
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC AGLER
Romansa" So all this time you didn't love me.?" "kamuu cuma jadiin aku bahan nafsu mu aja,?" "Kamu masih belum move on sama masalalu kamu" "selama ini aku cinta sendirian Agler. " "Kamu masih berhubungan sama masalalu kamu Agler " " iyaa bener Sekali cala"...