pertengkaran antara pasutri ~part 2

61 7 0
                                    

Pagi hari mala baru saja keluar dari kamar nya namun dia mendengar ada keributan antara pasutri siapa lagi kalau bukan gema dan lia.

"Lebih baik kita cerai saja kalau begitu karena lu juga nggak bisa diandalkan jadi suami" ucap lia

"Yaudah silahkan dan penceraian ini biar gue ngurus" jawab gema

Mala hanya diam saja tak lama gibran dan mily datang.

"Bund mau ke rumah sakit? Sama kita saja" tanya mily

"Iya mil nanti bunda sama kalian berdua saja" jawab mala

Di ruang makan mala ketemu lagi pasutri sedang debat dan ujung² nya penceraian siapa lagi kalau bukan clay dan nica.

"Yowes kalau mas pengen cerai oke saya nggak ada masalah" ucap nica

Nica pun pergi membawa koper barang² nya dan juga anak² nya.

"Sayang lihat sikap kakak² mu semua dia rela cerai dengan istri nya karena dirimu" ucap mala dalam hati

Tak lama papah datang.

"Kalian kenapa sih kok berantem sama istri sendiri dan ujung² nya penceraian?" tanya papah

"Pertama si rassya karena istri nya selingkuh dan anak yang waktu dikandung bukan anak kandung rassya, kedua si rey diselingkuhin dan bilang nya rey nggak perhatian sejak rakha koma terus sekarang gema dan barusan clay terus siapa lagi?" jelas fahad

"Semua yang diselingkuhin itu walaupun sudah punya anak nggak semua itu anak kandung nya bisa juga anak tiri nya seperti aku dan aca" jawab clay

"Mengapa saat ayah koma semua penjelasan ini terbukti dan juga banyak sekali pengalaman dari kemarin apa nggak kasihan dengan bunda yang ngerasa bersalah?" ucap irsyad

Mereka semua menatap wajah mala yang saat ini mala sedang menikmati sarapan nya.

"Mal kamu gapapa kan? Dan jangan salahkan dirimu sayang" ucap alifa

"Aku gak akan salahkan diriku sendiri kok kak" jawab mala dengan senyum

"Syukur deh" balas alifa

"Tetapi nanti jika ada yang sudah sadar dia ngerasa bahwa dirinya bersalah" kata mala

"Maksudnya" tanya all

Tiba² hp fahad berbunyi tanda ada panggilan yang ternyata dari jefan.

📞on
"Halo kenapa je?" tanya fahad

"Kondisi rakha semakin memburuk padahal dari awal dia baik² saja" jawab jefan

"Kok bisa?" tanya fahad

"Nggak tau aku bahkan aku sekarang lagi berantem dengan wulan dan aku dengan dia cerai" jawab jefan

"Kok bisa?" tanya fahad

"Dia bilang aku nggak perhatian sama dia hanya rakha saja terus menerus sampai dia rela jadi baby sugar" jawab jefan

"Kamu fokus urus rakha jangan mikir macam² soal kamu dengan wulan nanti saja" balas fahad

"Iya mas, oh ya mala mau kesini?" tanya jefan

"Seperti nya iya dengan gibran dan mily katanya" jawab fahad

"Jangan kesini yang ada mala nangis lagi karena kondisi rakha sedang buruk sekali" balas jefan

"Tetapi dia istri rakha harus tau kondisi nya rakha" jawab fahad
📞off

Panggilan pun terputus karena jefan mematikan telpon tersebut.

"Kenapa kak? Ada apa dengan rakha?" tanya mala

"Kata jeje kondisi rakha memburuk" jawab fahad

"Kok bisa? Kenapa?" tanya emyr

"Nggak tau juga padahal dari awal nggak apa² tapi dari malam tadi sampai sekarang kondisi nya memburuk" jawab fahad

"Ya tuhan jangan engkau ambil suami ku aku nggak mau kehilangan dirinya" ucap mala dalam hati

"Bunda kenapa? Kok nangis?" tanya wilo

Alifa pun menatap mala yang berada di samping nya segera memeluk mala.

"Aku yakin anak nyebelin itu akan baik² aja" ucap alifa

"Tapi aku takut dia kenapa² kak apalagi sampai" jawab mala

Belum selesai mala ngomong rassya sudah marah² nggak jelas.

"Jangan dilanjutkan gue yakin suami lu akan baik² aja" ucap rassya

"Semoga saja aku mengharapkan dia baik² aja" sambung emyr

Namun selesai sarapan mala kekeh walaupun dihalang oleh fahad dia tetap pergi dengan gibran dan mily, sesampai di ruang ICU mala langsung masuk walaupun dihalang oleh jefan.

"Sayang kamu kenapa kondisi nya semakin buruk? Apa kamu kaget bahwa apa yang aku curhat soal kakak² mu cerai dengan istri nya?" tanya mala

Mala terus saja ngobrol sampai dirinya menyadari kalau tetesan air mata rakha mengalir.

"Kamu nangis? Kamu nangis kenapa? Ada yang sakit? Dimana?" panik mala

Walaupun rakha masih memejamkan matanya tetapi mala tetap saja sayang dengan rakha bahkan dia memeluk tubuh rakha tak lama jefan datang.

"Mal bisa keluar sebentar? Biarkan pasien istirahat" ucap jefan

Mala mengangguk dan dia menepis pelukan serta cium tangan rakha setelah itu pergi.

Kehidupan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang