Kini sudah 5 tahun namun rakha masih saja setia memejamkan matanya itu namun suasana di keluarga mahendra menjadi sepi sejak jefan, gema, rey, rassya dan clay cerai dengan istri nya dan juga gibran dengan istri serta irsyad dan istrinya pergi juga bahkan papah juga pergi untuk selamanya ke dunia.
Pagi hari mala terbangun dia malah bengong karena ngerasa kalau hidup ini percuma saja bagi nya kalau tak ada rakha.
"Sayang kapan kamu sadar sudah 5 tahun kamu koma nggak sadarkan diri bahkan papah saja sampai meninggal akibat kecelakaan masih saja kamu belum sadarkan diri" ucap mala dalam hati
Tak lama naura datang.
"Selamat pagi bun" sapa naura
"Pagi juga" jawab mala
"Hari ini boleh kah aku ikut bunda ke rumah sakit?" tanya naura
"Kamu nggak sekolah?" tanya mala
"Kan hari ini sabtu jadi libur begitu juga wilo libur" jawab naura
"Baiklah kita akan berangkat sendiri memakai mobil" balas mala
Naura mengangguk dan pergi sedangkan mala ke kamar mandi untuk ritual mandi nya. Selesai itu dia sarapan bersama kakak dan kakak ipar rakha habis itu dia pun pergi dengan 2 anak nya menuju rumah sakit.
"Bagaimana kondisi nya kak?" tanya mala
"Masih sama tak ada tanda² dia sadar" jawab jefan
"Apakah aku boleh masuk om?" tanya naura
"Silahkan saja tapi sama om ya karena kamu masih dianggap kecil walaupun usia sudah 20 tahun" jawab jefan
Naura pun mengangguk dan masuk disusul oleh jefan.
"Hai ayah" sapa naura
Naura mendekati rakha sedekat mungkin.
"Ayah tau nggak? Banyak sekali kejadian yang tak dibayangkan dari om² ku cerai dengan istri nya dan membawa anak nya dan 1 tahun lalu opa meninggalkan kita semua untuk selamanya tapi tak ada tanda² ayah sadarkan diri apa ayah nggak tega lihat bunda yang selalu sedih dan mengharapkan ayah sadar?" ucap naura
Naura terus saja ngomong sampai dia tak sadarkan diri bahwa dia menangis jefan melihat hanya sedih saja dari kejauhan.
"Yah mas gibran kak mily sudah punya anak usia nya baru 3 tahun loh begitu juga mas irsyad dan kak pipit anak nya kembar usia baru 1 tahun tetapi mereka gak disini ayah" ucap naura
Lagi dan lagi rakha tak ada tanda² untuk bangun dia masih saja setia memejamkan matanya itu.
"Yaudah kalau begitu aku pergi dulu ya ayah karena bunda mau ketemu ayah" ucap naura
Baru saja naura keluar dari ruangan mala sudah masuk ke ruangan tersebut buat jefan kaget.
"Sayang bangun dong masa kamu tidur terus? Nggak cape apa? Gak bosen apa? Tidur mulu kerjaan mu nggak habisin makanan apa?" tanya mala
Lagi dan lagi tak ada respon dari rakha tiba² ada suara keributan di luar buat mala kaget dan langsung mendekati keributan itu.
"Apa maksud lu bilang rakha mati hah?" marah gema
"Iya lah habis nya rakha nggak bangun² baik dia mati saja" jawab rey
"Lu kenapa rey? Mengapa lu begini jahat sama adek lu?" tanya jefan
"Dia adek gue? Haha lucu emang dia bukan adek gue!" jawab rey
Ya terjadi perdebatan antara jefan, gema, dan rey namun mala melihat itu hanya nangis saja dia langsung masuk kembali.
"Sayang bangun sayang lihat mas² kamu berantem lagi gara² kamu selalu begini dan kamu tau nggak? Kak rey nggak peduli lagi sama kamu bahkan kak emyr juga gak anggap kamu sebagai adek nya lagi" ucap mala
Tiba² ada pergerakan tangan rakha namun tiba² juga ada emyr yang narik paksa tangan mala.
"Ngapain sih lu sama rakha? Baik sama gue saja" ucap emyr
Kini mereka sudah berada di depan ruang ICU dan masih saja berantem tetapi tak ada yang sadar kalau rakha sudah siuman.
"Gue harus buat masalah sama mereka ini jangan sampai keluarga mahendra hancur" ucap rakha
Dengan tubuh lemah rakha dia berusaha bangun dan keluar dari ruangan tersebut melihat kalau sudah mulai adu tangan rakha langsung menyerang.
"Ayo antara mati dan hidup saja kita sekarang nggak ada yang nama nya keluarga mahendra lagi!!" marah rakha
Ucapan rakha tak ada yang menyadari nya kecuali naura yang sedang dipeluk oleh alifa itu.
"Stop" teriak naura
Mereka semua pun pada berhenti bahkan rakha juga berhenti.
"Kalian nggak sadar apa? Kasihan ayah baru sadar sudah begini mengurus berantem kalian" ucap naura sambil nangis
Mereka semua menatap wajah rakha yang sudah berkeringat walaupun tubuh nya lemah.
"Gausah peduli sama gue dan bunuh saja gue" ucap rakha
Kini rakha sangat marah walaupun kondisi nya sangat lemah.
"Nggak dek ini gak seperti yang kamu bayangkan" ucap jefan
"Aku sudah cape mas aku sudah muak mala sering curhat sama aku mas dia curhat tentang mas cerai dengan istri mas bahkan juga papah meninggal aku tau mas" ucap rakha
Kini rakha berakhir dengan tangisan dan dipeluk oleh emyr.
"Sudah sudah kamu sabar jangan marah mas nggak mau kamu kenapa²" ucap emyr
Pelukan tersebut terasa berat bagi emyr yang ternyata rakha pingsan.
"Rakha" ucap all
Mereka semua sangat kaget bahwa rakha pingsan dan segera emyr masukin rakha ke ruangan serta jefan langsung memeriksa kondisi rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Ku
CasualeCerita ini menunjukkan seorang anak pria yang mendapatkan kasih sayang lebih dari keluarga nya bahkan juga dia sangat manja sekali apalagi dengan kakak² nya tak hanya keluarga nya saja tapi teman² nya juga menyayangi anak pria tersebut. RAKHA itu l...