BAB 22 | Apa Kabar?

42 26 8
                                    

♪ Selepas kau pergi ... tinggallah di sini 'ku sendiri ♪

Kumerasakan sesuatu yang t'lah hilang di dalam hidupku ♪

Lagu berjudul Selepas Kau Pergi oleh penyanyi La Luna, menggema di seluruh penjuru kafe dengan nuansa antik, meja dan kursinya terbuat dari kayu, serta hiasan-hiasan di sana tampak berbeda dari kafe pada umumnya, menyuguhkan suasana yang berbeda, cocok datang sendirian menenangkan pikiran, karena pengunjungnya yang tak ramai-ramai amat.

Lagu berjudul Selepas Kau Pergi oleh penyanyi La Luna, menggema di seluruh penjuru kafe dengan nuansa antik, meja dan kursinya terbuat dari kayu, serta hiasan-hiasan di sana tampak berbeda dari kafe pada umumnya, menyuguhkan suasana yang berbeda, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Izkiel baru mengetahui kafe ini tidak lama. Segelas es kopi ia pesan, sembari menikmati rintik-rintik hujan yang turun sejak sepuluh menit yang lalu. Laki-laki itu duduk di kursi depan meja panjang, di sebelahnya berjajar kursi-kursi kosong. Di hadapannya langsung tersuguh jendela, menampilkan pemandangan buliran air hujan.

Laki-laki yang duduk di salah satu kursi kafe, memiliki penampilan yang berbeda dengan satu tahun yang lalu. Rambut gondrong diikat, kumis tipis yang tumbuh di atas bibirnya, serta topi setia berada di kepala. Tangan Izkiel mengaduk-aduk kopi dingin, seharusnya ia memesan kopi hangat, tapi entahlah ia sedang ingin yang dingin-dingin.

Sesekali bayangan tentang seorang gadis berambut pendek, dengan seribu kebawelannya masih suka melintas di benak Izkiel, hanya sekedar memancing rasa rindu, atau memang lelaki itu sengaja memikirkannya. Seperti sekarang, melihat segelas es kopi yang memiliki kandungan susu, di dalam gelas berwarna putih, mengingatkannya kepada Seanna yang menyukai es kopi susu.

Izkiel menghela napas panjang. Sudah lebih dari setahun, sejak hari terakhir mereka bertemu sebagai dua insan, yang mengatakan selamat tinggal di tepi pantai. Ia memang masih bisa hidup, dan menjalani hari-hari dengan normal, tapi ada saja hal yang membuatnya kembali menepi di dermaga kerinduan, salah satunya lagu galau yang menggema, di kafe tidak terlalu besar.

♪ Bantu aku membencimu, 'ku terlalu mencintaimu ... dirimu begitu berarti untukku ♪

♪ Kau telah mencinta, dan dicintai oleh kekasihmu ... Ini tak adil bagiku, hilanglah tinggallah hampa ♪

Walaupun terlihat tidak pernah ikut campur dalam hidup Seanna lagi, Izkiel tahu kalau Seanna sudah mempunyai kekasih baru, yang kalau kata Seanna sendiri, bercerita ke orang-orang kalau Andra itu laki-laki yang sangat baik. Izkiel lega, akhirnya Seanna mendapatkan seseorang yang bisa membuatnya bahagia.

Sementara Izkiel masih di sini, sendiri dengan rasa yang tak kunjung pergi, bahkan saat diusir waktu. Namun kenyataannya, rasa kepada Seanna tidak berubah, segala tentang gadis itu masih tersimpan rapi dalam ingatan. Mulai dari Seanna yang tidak suka tomat, sampai sifat aslinya yang cengeng. Semuanya masih terasa indah bila diingat.

Thread Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang