Ini bukan kisah cinta Romeo dan Juliet yang romantis, atau Jack dan Rose yang menyayat hati. Ini tentang Izkiel dan Seanna, dua insan yang dipertemukan ketidaksengajaan, hubungan mereka awalnya semanis cokelat, cinta remaja pada umumnya. Namun, kian...
Gadis yang tidak bisa jauh dari orang tua, kini hidup di perantauan ibu kota, mencoba mengadu nasib di sana. Seanna sangat bersyukur ia bisa bekerja di salah satu perusahaan yang cukup besar, dan terkenal di Jakarta, gadis itu tahu ini bukan semata keberuntungan, tetapi karena ia yang sudah berusaha sekuat tenaga, dan bantuan doa-doa dari orang di sekitarnya, juga dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidupnya biasa-biasa saja, tidak ada hal istimewa yang terjadi, seperti di drama-drama. CEO perusahaan yang jatuh cinta dengan dirinya, atau tiba-tiba diangkat jadi direktur utama, itu tidak terjadi dalam hidupnya.
Seanna sering mengejek Pratama 'Budak Korporat' di mana hari-harinya hanya kerja, kerja, dan kerja. Seolah hidupnya hanya mengabdi pada perusahaan. Namun, kini Seanna juga cocok dengan julukan itu. Dipikir-pikir kehidupan Seanna hanya kerja, makan, tidur, gajian, belanja, dan begitu-begitu saja, seperti sebuah lingkaran.
Karena merasa hidupnya sekarang membosankan, tentu saja Seanna jenuh. Seperti lirik sebuah lagu, hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga. Ya, seperti itu kata para pujangga. Bahkan Seanna saja sudah lupa kapan terakhir kali ia mengatakan 'i love you'. Maka dari itu, Seanna sempat mencoba aplikasi kencan, berharap ia bisa mendapat jodoh dari aplikasi, dengan iklan yang menjanjikan akan mendapat pasangan hidup secara instan.
"
Hai ...," sapa Seanna, tiba di salah satu meja restoran bernuansa antik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada sapaan balik. Memang, sih, sejak mengobrol di chat, orangnya agak pendiam, dan 'dry text'. Seanna kira akan seru berkenalan dengan cowok dingin begitu.
"Lo dijaga oleh macan putih."
Sekali mengeluarkan suara, justru pertanyaan yang membuat dahi Seanna mengerut, dan mulut reflek berkata, "Hah?"
"Iya, lo punya kodam macan putih yang menjagalo," ucap Danu, nada sok dalam dan misterius, lengkap dengan pandangan yang lekat menatap Seanna yang langsung tak nyaman. "Lo tau pohon beringin di dekat parkiran bawah itu? Di sana banyak kuntilanaknya, dan mereka suka sama anak gadis perawan sepertilo, untuk dijadikan makanan. Untungnya lo punya kodam," lanjut Danu, menyeruput lemon tea.