38

1.7K 99 4
                                    

Kini Venny berada di kamar bersama Dikta . Dikta membawa Venny masuk kedalam rumah karna melihat Venny yg kembali menangis karna teringat Paul .

Dikta : ma... Mama tenang ya ini minum dulu obat nya .
Venny : mama mau Paul

Ucap mama Venny sambil menggeleng kan kepalanya tanda bahwa ia menolak meminum obat sebelum ia kembali bertemu dengan Paul .

Dikta : sayang dengerin papah mah , Paul itu orang lain . Dia itu anak yg mama tabrak orang tua nya sampe meninggal .

Venny langsung menatap tajam netra mata sang suami .

Venny : pah asal papah tau , dia itu anak ku . Mama kamu yg memberitahu aku soal anak kita pah . Mama bermaksud mengejar mereka tapi saat itu mama gk bisa mengendalikan emosi mama , perasaan mama yg saat tau kalau ternyata mama kamu membawa Nando kita ke panti asuhan dan mereka lah yg mengadopsi Nando .

Dikta menautkan alis nya , rasa tak percaya bersarang di pikiran nya . Apa betul yg di cerita kan sang istri atau kah ini bagian dari halusinasi nya karna sampai saat ini Nando anak mereka belum di temukan .

Dikta memeluk Venny ke dalam dekapan nya namun Venny langsung menepis tangan Dikta . Ia tak mau menatap suaminya karna Dikta seolah tak percaya padanya

Dikta : mah... Jangan gini , minum dulu obat nya nanti kita ketemu Paul ya??
Venny : mama mau minum obat kalo Paul yg kasih!!...
Dikta : kalo gitu mama tunggu disini , papah bawa Paul kesini ya??

Tatapan Venny kembali berbinar saat Dikta menyetujui keinginan . Ia langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat di sertai senyuman yg merekah di wajah nya . Dikta pun tersenyum kecil kepada istrinya dan berlalu keluar dari kamar .

Rony : gimana mama pah??
Dikta : bisa papa minta tolong?
Rony : apa pah????
Dikta : ajak Paul kesini Ron , mama mu gk mau minum obat kalo bukan Paul yg kasih .

Rony dan Nabila saling menatap satu sama lain , sedikit senyuman terpancar di wajah keduanya hingga akhirnya Rony pun menghubungi Paul untuk memintanya datang kembali ke rumah mereka . Dengan alasan mamanya ingin kembali bertemu dengan Paul .

Dengan cepat Paul langsung menuju ke rumah Rony , tentunya ia membawa Salma ikut ke rumah Rony .

Di jalan...

Salma : kak , kalo om Dikta liat aku trus marah gimana??
Paul : Kaka marahin balik lah , masa adek Kaka di marahin sama orang lain enak aja .
Salma : kak aku serius , kan yg di minta buat kesana Kaka doang gk sama aku .
Paul : de , kamu itu adek ku . Mereka yg meminta Kaka datang kesana , masa sekarang karna kamu ikut trus mereka bakal usir kita cuma karna kamu ikut juga kesana??

Salma menghembuskan nafas nya berat , kini sampai lah mereka di depan rumah Rony . Disana terlihat Nabila melambaikan tangan nya ke arah Salma , senyumannya terlihat sangat senang saat melihat Paul dan Salma datang ke rumah Rony .

Berbeda dengan Salma yg kini sangat takut melihat papa nya Rony yg sedari awal memang terlihat dingin dan sangat cuek .

Paul : ada apa om??
Dikta : Paul , om minta tolong sama kamu . Tante gk mau makan obat sebelum ketemu kamu
Paul : yaudah Tante nya mana??
Dikta : di kamar , yu om antar .

Paul mengangguk pelan , ia mengikuti Dikta masuk ke kamar dimana Venny berada . Sementara Salma bersama Nabila dan Rony di ruang tamu .

Rony : sayang... Tangan kamu dingin banget
Salma : gimana engga aku takut sama papa kamu
Nabila : tenang Sal , om Dikta baik ko
Salma : baik gimana , ehh maaf Ron...
Rony : gpp sayang , papa emang belum membuka hatinya buat Nerima hubungan kita tapi engga sama mama . Dan aku tau papah gk akan bisa menolak permintaan mama , buktinya Paul sekarang ada disini .
Nabila : dan aneh nya ko gue ikut seneng ya Tante Venny seolah harus gue itu tetep jdi pacar nya Paul .

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang