"jadi????..." Ucap Dikta saat melihat hasil tes yg ia lakukan bersama Paul .
Tangan nya bergetar , matanya beralih menatap Paul yg berdiri di depan nya .
"Kenapa om??" Tanya Paul saat melihat Dikta yg menatap nya tajam
"Kamu Nando" jawab Dikta
Paul terpaku , perasaan nya kini tak jelas apa yg ia rasakan . Dikta perlahan mendekati Nando , ia tersenyum dan tak terasa air matanya lolos keluar begitu saja .
"Selama ini aku mencari orang yg ternyata ada di depan ku" ucap Dikta
Tangan nya mencoba meraih tubuh Paul untuk memeluk anak nya yg telah lama ia cari . Namun Paul hanya diam , ia tak bergerak saat Dikta memeluk nya . Dikta mencurahkan rasa rindu nya pada Paul , pelukan yg sangat erat membuat Paul pun ikut menitikan air mata nya .
Dikta : maafin papah nak... Selama ini papa tau keberadaan kamu tapi papah gk tau kalo itu kamu .
Paul tak menjawab , ia tetap diam membiarkan Dikta memeluknya .
Dikta : maaf... Maaf karna orang tua papah dulu gk bisa menerima mama kamu . Sampe kamu harus menjadi korban kejahatan Oma kamu sendiri . Tolong kamu jangan membenci mama atau pun papah nando , ini semua di luar kendali papah . Bahkan sampai mama kamu depresi dan kalo kamu gk percaya kamu tanya Rony , dia tau gimana usahanya papa untuk mencari kamu selama ini .
"Iya om... Aku tau ini bukan kesalahan kalian , aku cuma masih gk percaya sama apa yg terjadi sebenarnya " batin Paul .
Perlahan tangan Paul pun membalas pelukan papah nya . Paul perlahan menepuk pundak Dikta , Dikta mulai melepas pelukannya setelah Paul membalas pelukan itu .
Dikta : maafin papah Nando
Paul : om gk salah jangan minta maaf
Dikta : tapi papah sudah menelantarkan kamu selama ini , bahkan papah tak pernah membiayai hidup kamu .
Paul : siapa bilang om , dengan om yg mendanai sekolah aku dan Salma , juga om yg memberikan kita uang bulanan buat aku dan juga Salma itu sama aja om biayain aku tanpa om sadari . Dan aku berterima kasih untuk itu .
Dikta : tapi papah memberikan itu semua karna rasa bersalah papah atas mama kamu yg sudah menabrak kedua orang tua Salma sampai meninggal .
Paul : dunia memang lucu om... Tapi ya inilah jalan nya , mungkin dengan kenal nya aku dan Rony membawa Tante Venny juga om bertemu dengan Paul .Dikta mengangguk , ia kembali memeluk Paul . Kali ini Paul pun membalas pelukan Dikta dengan sama erat nya . Mereka pun pulang setelah mendapat hasil dari rumah sakit .
Setelah sampai , Paul dan Dikta kembali menemui Venny Rony Salma dan Nabila yg masih berada di rumah Dikta . Venny yg melihat Paul pulang bersama Dikta pun langsung memeluk Paul .
Venny : gimana pah?? Dia Nando kan??
Ucap Venny dengan nada bergetar menahan tangis nya , Dikta tak menjawab ia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kecil pada Venny .
Venny : Nando..... Mama tau ini Nando... Mama bilang juga apa papah.... Ini Nando . Maafin mama Nando...
Tangis Venny kembali pecah saat Dikta menganggukan kepalanya , ia memeluk erat tubuh anak nya yg sudah sangat lama tak pernah ia rasakan lagi bahkan rasanya ia sudah lupa merasakan hangat nya pelukan untuk Nando .
"Apa??? Jadi selama ini??? Dia Kaka gue yg ilang???" Batin Rony .
Suasana semakin haru saat Paul dan Dikta ikut menitikan air matanya saling melepas rindu antara anak dan orang tua . Namun pemandangan berbeda terlihat di raut wajah Salma , dimana ternyata selama ini orang yg ia anggap Kaka kandung nya adalah Kaka kandung orang lain .
Dikta : terimakasih ya tuhan... Tuhan maha baik mah... Dia kembalikan Nando pada kita
Venny : iya pah...
Rony : jadi Lo Abang gue???
Dikta : iya Ron , dia Abang kamu