bab 5

7 1 0
                                    

"Urusan bisnis apa? Sejak kapan Viona jadi pembisnis, selama pacaran sama kamu, bukan nya dia manfaatin kamu sebagai bank berjalan, Kok bisa jadi pembisnis?" kalimat aidha membuat fenly terkutik sama sekali.

"Kalau kamu mau bilang aku egois, gak papa. Pemalas juga papa, gak bisa jadi istri terbaik Buat suami, Juga gak papa. karena sadar, aku bukan Tira yang bisa melakukan hal itu, dan aku tidak sempurna..."

Aidha langsung pergi meninggalkan fenly dikamar dengan menyembunyikan air matanya. Tiba dikamar Aiden, aidha bener bener menumpahkan air matanya. Hingga diri nya terlarut tidur. Fenly bahkan tidak ada mengejek nya untuk memperjelas kalimat nya.

Pagi kembali lagi, dengan cuaca yang begitu cerah nya. Membawa suasana begitu sumberingah, semestinya. Tira adalah kepala rumah sakit ini, yang berkuasa atas semua di dalam rumah sakit ini.

"Pagi dok!"

"Pagi!" Bals Tira saat mendengar sapaan suster atau perawan lain nya, saat melihat Tira berjalan.

"Udah datang??" Tanya Tira pada perawat saat melihat tas aidha di mejanya

"Udah dok, tadi kayaknya ke kantin deh. Dari masuk, mukanya pucat sama matanya sembab" jelas perawat apa adanya

"Oh yaudah, kamu lanjut kerjaan kamu"

"Baik dok"

Saat perawat itu pergi, dan Tira juga ingin melanjutkan perjalanan menuju ruangan nya, teriak lelaki yang Tira sayang terdengar riwehh.

"Sayang ....."

Tira langsung menoleh kearah sumber suara dengan tersenyum bahagia, Fajri berlari kecil sambil mencium dahi Tira dengan cukup lama.

"Ada apa?" Tanya Tira

"Kangen..." Kata Fajri nada manja

"Utututu.... Ada bayi gede ternyata, yang pengen manja" bals Tira seakan menerima manjaan dari Fajri

Pemandangan itu di lihat jelas oleh aidha yang baru saja ingin ke mejanya, melihat itu aidha langsung terdiam ditempatnya.

"Gue pernah mikir, kalau gue beruntung perkara cinta. Tapi gue sama aja sama kak Tiara. Pahit ternyata hidup. Kenapa harus gue yang ngerasain ini, sampai sekarang gue belum bisa melupakan waktu gue keguguran itu. Walaupun Tira banyak masalah tapi dia ada keluarga yang sayang sama dia, punya suami yang bisa di andalkan kan, dan anak yang membuat nya semangat lagi..." Aidha perlahan menghapus air matanya, agar tidak dilihat oleh orang lain, walaupun juga tetap terlihat dengan mata sembab nya.

Saat Tira dan Fajri sudah diruangan Tira, Fajri langsung duduk di sofa tempat biasa, ia duduk dengan membuka kancing jas nya agar sedikit lega.

"Oiya sayang, semalam lupa mau ngomong" kata Tira saat sudah masuk ke dalam ruangan nya

"Hm?"

"Fenly mau cerai ya sama aidha?" Pertanyaan Tira membuat Fajri melotot kaget

"Kamu tau dari mana sayang?" Fajri kembali bertanya

"Jadi bener, fenly sama aidha mau cerai" bals Tira seakan tidak percaya "gak bisa apa, selesaikan baik baik aja? Dia gak mikirin anak kali yaa" dumel Tira tak jelas

"Bentar dulu, jangan ngedumel. Kamu tau dari mana?" Kata Fajri dengan tenang

"Indri?" Bals Tira yang binggung "dia chat aku, bilang kalau fenly mau cerai"

"Fenly bukan mau cerai, tapi emang dia gak ada hubungan sama viona. waktu itu, dia emang ada rencana bisnis sama Viona" terang Fajri lembut

"Sejak kapan, Viona pembisnis? Setahu aku, aidha ngomong. Viona wanita jahat yang mau duit laki laki"

aku atau dia? || Fenly Un1ty ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang